Wednesday, June 1, 2016

Berdamai dengan Diri

Bismillahirrahmanirrahim.

“Demi masa. Sesunguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih, serta nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Qs. al-‘Ashr [103]: 1-3)

Beberapa waktu lalu tuh sedang "senang" (pake kutip) menuliskan, mengingat dan membuka bahasan kepada diri mengenai perdamaian. Iya, karena satu dan lain hal yang secara ngga langsung menjadi latar belakang terjadinya hal tersebut (?)

Ternyata... seharusnya... jauh sebelum itu... alangkah baiknya diri ini mencoba untuk 'lebih' berdamai dengan diri sendiri :')

Sebelum dilanjutkan, berikut ini rangkaian kata dari Lagu Kedamaian :)

Sahabat...
duniaku kini tiada ceria
hilang entah kemana

detik-detik yang ku lalui
penuh duri

bilakah segalanya akan berakhir
kedamaian kan muncul kembali

mengapa tangisan itu
masih terdengar lagi
adakah..
tiada..
siapa peduli...

Sahabatku...
bersabarlah dengan ujian Tuhan
natijah kealpaan

kepahitan yang kau lalui pasti berakhir
kedamaian kan muncul kembali

...tangisan itu
masih terdengar lagi
tiada siapa peduli

dimana nilai kemanusiaan
sebagai hamba Tuhan
hadirlah kedamaian
kami memerlukan

hadirlah kedamaian
kami memerlukan

di bumi yang telah gersang
tumbuh pohon nan subur

...tangisan itu
masih terdengar lagi
tiada siapa peduli

dimana nilai kemanusiaan
sebagai hamba Tuhan
hadirlah kedamaian
kami memerlukan

***

Agak terasa gimanaaa gitu ketika menuliskannya (^_^;)

Selanjutnya...

Beberapa malam ini terasa ngga begitu intens banget sama yang namanya wasap. Dan malam ini.. secara tak disengaja dan terlambat juga untuk disadari ternyata ada berpuluh obrolan yang belum dibuka, belum dibaca apalagi dibalas. Duh, bukan gimana-gimana atau kenapa-napa hanya saja... jadi syedih sama diri sendiri *tertunduk*

Tepat pada malam lalu..
Itu tuh ada 'kejutan' di wasap.
Duh, tanpa ingin menjelaskan secara mendetail, tetapi rasanya tuh... *menghela napas*

Beberapa waktu lalu, dalam beberapa postingan tuh aku sempat berbicara mengenai beberapa grup di wasap. Dan memang sampai saat ini aku masih tergabung dalam beberapa yang sebelumnya telah diceritakan.

Baiklah...
Rasanya memang harus menekan-kan kepada diri, terlebih mengenai skala prioritas. Iya, dalam hal ini termasuk grup-grup wasap berdasarkan prioritasnya. Mana yang benar-benar penting dan mendesak, lalu mana yang bisa di-nomor-sekian-kan.

Berbulan-bulan yang lalu, sempat beredar macam broadcast yang isinya tentang "Fenomena Left Grup" gitu kalau ngga salah. Pesan berantai macam itu bahkan masih aku dapatkan sampai dengan beberapa hari yang lalu.

Jujur saja, kalau untuk aku sendiri tuh salah satu fungsi dari grup adalah untuk memperluas relasi atau jaringan. Selain itu, adanya grup yang beranekaragam tuh juga buat kita ngga minim banget sama yang namanya informasi, ilmu, pengetahuan bahkan apapunlah. Ckck.

Bukan apa-apa, salah satu alasan sederhana karena sampai dengan saat ini rasanya aku termasuk dalam golongan yang enggan left dari grup tuh yaaa karena hal yang sebelumnya telah disebutkan tadi. Selain itu, banyak sekali ilmu dan bacaan-bacaan bermanfaat yang rasanya sayang sekali jika harus dilewatkan. Oleh karenanya, sampai sejauh ini aku masih bertahan di berbagai macam grup sekalipun bisa dikatakan bahwa aku ini hanyalah member gaib yang memang ngga pernah muncul atau jaraaaaaaang syekali :')

Maafkan...
m(_ _)m

Duh, gimana dong yaaa? Mau mundur tetapi sayang syekali kalau harus melewatkan bacaan yang akan dihadirkan dalam grup yang bersangkutan. Lalu... mau bertahanpun yaaa gimana? Merasa ngga bertanggungjawab juga sebagai seorang anggota grup :(

Hal ini secara ngga langsung jadi mengingatkanku pada sebuah grup yang belum lama ini telah memberikan kejutan. Itu merupakan kejutan yang sejujurnya membuat lega di awal, tetapi selanjutnya justru... ckck. Teruntuk kakak-kakak penghuni grup yang aku maksud itu, mohon maaf lahir dan batin yaaa :"

Selanjutnya salah satu grup lainnya yang juga sempat memberi kejutan yang lebih tak terduga. Bagaimana tidak? Jujur saja, grup yang dipelopori oleh beberapa orang kawan seperjuangan tuh sebenarnya begitu luar biasa loh. Salah satu parah dan payahnya adalah bahwa aku tuh memang rada jarang muncul di grup ini. Tetapi ternyata... Secara tiba-tiba... Kejutan itu... Huwaaaaa... terharu dan malu sama diri sendiri juga jadinya T^T

Berikutnya salah satu grup yang isinya 'orang-orang' yang satu kampus. Siang tadi ketika hendak menuju gedung fakultas, ngga sengaja bertemu salah satu kakak junior. Lalala dan beliau sempat bilang, "Bukannya masih gabung di grup? Emang ngga baca grup? Atau ngga buka?" Seriusan itu jleb loh, saking jlebnya sampai-sampai secara spontan aku langsung tertunduk sejenak dan terdiam. Setelah itu baru agkat bicara. Ya ampun, sebenarnya sudah 'agak' mup-on dari smanli loh meskipun belum sepenuhnya. Tetapi yaaa... gimana? Aku memang bukan anak kampus, maksudnya bukan anak yang aktif atau meng-aktif-kan diri di kampus. Duh, maapin :(

Beberapa hari lalu juga sempat ditanya berkaitan dengan kontribusi dan keaktifan di grup. Tetapi sebenarnya ketika itu pula aku berani menjawab bahwa ngga siap untuk banget banget banget untuk... Karena secara disadari ataupun tidak, semester ini 'agak' mulai terasa crowded dan ada satu serta hal lainnya yang menjadi pertimbangan. Seriusan deh... =X

Sebentar...
MasyaaAllah, secara ngga langsung ini benar-benar jadi curhat :'

Di samping yang telah aku kisahkan ataupun aku kasih bocoran, masih ada beberapa lainnya yang mungkin belum disebutkan. Bukan karena apa-apa, tetapi mungkin akibat masih kurangnya kesan. Iya, hal ini karena tidak adanya keaktifan yang aku lakukan. Duh, maafkan :'

Teruntuk orang-orang hebat, siapa saja, dimana saja dan terutama yang berada dalam grup yang sama denganku. Mohon maaf lahir dan batin. Mohon maafkan atas segala macam kesalahan. Mohon maaf karena diri ini memang masih kurang kepekaan. Mohon maaf karena diri ini masih begitu banyak kurangajarnya. Dan terimakasih karena sudah bersedia untuk direpotkan :'

Semoga ketika diri ini masih diperkenankan untuk berjumpa dengan Ramadhan, bulan yang dirindukan. Maka diri ini bisa mencapai beragam perbaikan sehingga hal-hal yang kurang dalam diri ini mulai bisa ditinggalkan. Mudah-mudahan DIA Memberikan Kemudahan. Aamiin!

Duh, maafkan ><'d


Orang yang paling tidak menarik bagi sesama adalah dia yang memikirkan dirinya sendiri. Di situlah dimulainya segala penderitaan.

Sebab kita tak tahu ke mana takdir membawa, cara mensyukuri ketidaktahuan itu adalah dengan merencanakan dan mengupayakan yang terbaik. 

- Ust. Salim A. Fillah - 

Be Happy 
Be Yourself 
It's your life 
GOD only Knows 
Find your love 
Find your way 
For your life...

2 comments:

  1. berdamai dengan diri itu paling susah. terkadang banyak sekali hal-hal yang tidak kita terima dari dalam diri kita sendiri. berasa ada yang kurang dan ada yang salah terus ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, iyatuh ka.. manusia mah emang gitu yaa, seringkali merasa ngga puas aja :'
      Mudah-mudahan kita bisa menjadi pribadi yang lebih sering mengucap syukur yaaa :')

      Delete