Wednesday, July 19, 2017

Sebuah Buku: "Tamasya Ke Alam Kubur & Kehidupan Setelahnya"

Bismillahirrahmanirrahim.

#Resensi Bulan Juli

 

Judul : Tamasya Ke Alam Kubur & Kehidupan Setelahnya
Penulis : Miftahul Asror Malik
Penerbit : Semesta Hikmah
ISBN : 978-602-7701-41-0
Cetakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2014
Tebal: 200 Halaman
Resensor: L. Yuniasari

***

Tamasya. Satu kata yang ketika kita pertama kali membaca atau mendengarnya tentu akan berpikir hal-hal berkaitan dengan bersenang-senang, refreshing, liburan ataupun jalan-jalan. Akan tetapi, apakah akan sama apabila kata berikutnya yang dimaksud adalah tamasya ke alam kubur?

Sebuah buku yang mengupas hal-hal berkaitan dengan kematian, alam kubur, serta kehidupan setelahnya...

Buku ini terdiri dari enam bab ini merupakan salah satu "santapan" yang cocok dijadikan bahan renungan bagi diri. Karena boleh jadi, terkadang atau justru sering kali diri ini melakukan kelalaian yang tidak hanya sekali-duakali atau bahkan diri ini begitu sibuk akan hal-hal berkaitan dengan duniawi. Astaghfirullah...

Tamasya kita bersama buku ini diawali dengan mengenal hakikat dari kematian, sakaratul maut, serta hal-hal yang mungkin menyengsarakan daripadanya.

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌۭ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةًۭ ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al-A'raf : 34)

Berikutnya, kita akan dibawa untuk mengenal alam kubur termasuk siksa dan fitnahnya.

Hani', budak Utsman bin 'Affan bercerita bahwa ketika Utsman bin 'Affan berdiri di atas kuburan, maka ia menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya. Lalu seseorang berkata kepadanya, "Ketika ingat surga dan neraka kamu tidak menangis, namun ketika teringat kubur mengapa kamu menangis?" 
Utsman menjawab, "Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Kubur adalah permulaan tempat akhirat. Jika seseorang selamat darinya, maka apa yang ada sesudahnya akan lebih mudah darinya, namun jika ia tidak selamat darinya, maka apa yang ada sesudahnya itu lebih berat darinya.'" 
Utsman bin 'Affan melanjutkan, "Saya juga pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Saya tidak pernah melihat suatu pemandangan yang lebih mengerikan dari kubur.'"
(HR. Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Bab tiga akan membawa kita untuk mengenal Hari Kiamat dna juga Hari Kebangkitan, termasuk juga mengenai syafa'at-Nya.

Dalam Firman-Nya disebutkan,

"Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?" (QS. Al Baqarah : 255)

"Dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah." (QS. Al Anbiya' : 28)

Berikutnya, bab empat akan mengajak kita mengenal Hisab dan Pembalasan. Di sini, kita akan diingatkan kembali bahwa segala macam hal yang kita perbuat selama di dunia, baik disengaja ataupun tidak, nantinya akan mendapat balasan yang sesuai dengan apa yang dikerjakan. Oleh karenanya, manfaatkan sisa waktu yang dimiliki untuk segala macam aktivitas yang memang DIA Ridhai :'

"Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." (QS. Al Baqarah : 281)

Bab lima akan mengenalkan kita pada Mizan atau timbangan amal dan juga Sirath yang merupakan jembatan yang dikatakan begitu licin dan menggelincirkan. Satu-satunya yang nantinya akan menjadi penolong kita ketika hendak melewatinya adalah tabungan amal yang telah kita kumpulkan selama di dunia. Semoga aku, kamu, dia, mereka, dan kita semua merupakan golongan hamba-Nya yang senantiasa diberikan kemudahan ketika nanti akan melewatinya, melewati shirath yang pada hakikatnya di bawahnya terdapat api neraka yang menyala-nyala. Aamiin :'

Bab enam sekaligus bab terakhir dalam buku ini akan membawa kita mengenal surga dan juga neraka, mulai dari tingkatannya; golongan orang yang termasuk di dalamnya; sifatnya; serta amalan-amalan apa saja yang nantinya dapat mengantarkan kita menuju surga-Nya dan menjauhkan diri kita ini dari neraka-Nya.

Secara keseluruhan dapat saya katakan bahwa ini salah satu buku yang juga mengingatkan bahwa perjalanan kita ini masih panjang, karena setelah melewati alam dunia, kita melanjutkan perjalanan di negeri akhirat yang sudah menanti kita di depan sana. Sungguh, hal yang sebenarnya pendek adalah perjalanan kita selama di dunia. Maka, sudah sampai sejauh mana perbekalan yang disiapkan untuk nantinya kita bawa?

Saling mengingatkan dalam kebaikan.
Mohon maaf apabila tulisan ini memiliki begitu banyak kekurangan.

Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.

Monday, July 3, 2017

Review: 僕だけがいない街 - Boku Dake ga Inai Machi

Bagaimana jika kau diberi kesempatan untuk memperbaiki apa yang telah terjadi, akan tetapi bagaimana jika masih ada peluang kegagalan bagimu untuk memperbaikinya?
-



Title : 僕だけがいない街 (Boku Dake ga Inai Machi) 
Genre : Psychological, Seinen, Supernatural 
Total Episodes : 12 
Duration : +- 24 minutes /episode 
Release : 2016
 


 
Berkisahkan tentang seorang anak bernama Fujinuma Satoru, seorang pria berusia 29 tahun yang bekerja paruh waktu sebagai seorang pengantar pizza. Suatu ketika, dirinya menemui Ibunya yang tergeletak dalam rumah dengan pisau yang tertusuk di perutnya. Naasnya, Satoru yang sebenarnya merupakan orang pertama yang menemukan ibunya yang menjadi korban tersebut justru dianggap sebagai tersangka dari kasus pembunuhan itu.
 
Pada akhirnya Satoru, tokoh utama yang juga seorang komikus ini berusaha untuk melarikan diri karena dirinya merasa tak bersalah. Tidak lama setelah itu, sambil berusaha melarikan diri ternyata diketahui bahwa Satoru memiliki kemampuan untuk kembali ke masa lalu. Hal inilah yang menjadi alasan sehingga untuk beberapa kali Satoru dapat mencegah berbagai kejadian, termasuk kecelakaan yang sebelumnya ditemuinya dalam perjalanan mengantar pizza.
 
 
 
Satoru kembali ke masa 18 tahun lalu untuk memperbaiki kesalahannya terhadap Kayo Hinazuki, salah seorang teman sekelasnya yang menyatakan bahwa ia ingin pergi jauh dari kehidupannya sekarang ini melalui karangan yang telah dibuatnya.
 
 
 
Satoru yang mengaku bahwa dirinya ingin menjadi seorang Superhero nantinya akan dibantu oleh teman-temannya untuk dapat menuntaskan apa-apa saja yang sebelumnya dia sesalkan,
 
 
 
termasuk diantaranya oleh Kobayashi Kenya, salah seorang murid terpandai di kelas yang pada akhirnya pernah dikenakan hukuman oleh guru :'D
 
 
 
Salah satu hal yang membuat anime ini menarik bagi saya adalah alur cerita yang maju dan mundur, karena dalam anime ini diceritakan bahwa Satoru tidak hanya sekali melewati garis waktu untuk switch antara kehidupannya sebagai seorang pengantar pizza dengan masa ketika ia masih berada dibangku sekolah dasar. Nah, hal ini yang menurut saya justru merangsang penonton untuk ikut berpikir dan dag dig dugnya dapet bangetlah X'D
 
Sekilas ketika melihat anime ini mungkin akan teringat dengan Re-Life ataupun anime sejenis yang menceritakan bahwa si tokoh utama kembali ke masa lalu, termasuk dengan pintu ajaibnya Doraemon ya :'D
Akan tetapi, saya merasa bahwa anime ini juga memiliki daya tarik yang tidak se-mainstream itu kok, karena memang tiap anime memiliki keunikan dan nilai plus tersendiri bukan? ;;)
 
Btw ketika kita menonton anime ini (dan tontonan lainnya) juga dapat ditemani oleh...
 
kopi ataupun minuman lainnya :3
cemilan apapun itu :'D
bahkan makanan berat X'D
itu penting loh XD
-
 
Sedikit banyak, anime ini mengingatkan bahwa kita hidup di dunia ini tidak sendiri...
 
 
 
karena pada kenyataannya masih ada orang-orang di sekitar kita yang bersedia mengulurkan tangan.
 
 
 
Secara keseluruhan, saya merasa bahwa anime ini cocok menjadi santapan mereka yang suka kisah fantasi, terlebih lagi yang dipadukan dengan pemecahan suatu misteri. Salah satu diantaranya adalah ketika Satoru melewatkan dua puluh empat tahun usianya tanpa adanya kesan, ingatan ataupun kenangan... Mengapa demikian?
 
 
 
Jadi, tertarik untuk menonton anime ini?
 
Yuk sharing review kalau sudah menonton,,
terakhir... ini ada titipan kedipan mata ;;)
  

Saturday, July 1, 2017

Review: Orange - 1.17 命懸けで闘った消防士の魂の物語 (Inochigake de Tatakatta Shouboushi no Monogatari)

Bismillahirrahmanirrahim.

-

Setiap pekerjaan tentu saja ada resikonya.
Lantas, pernahkah terpikir mengenai kemungkinan terburuk dari profesi yang dijalani?

Image result for orange 1.17
***

Film berjudul ORANGE 1.17 命懸けで闘った消防士の魂の物語 (Inochigake de Tatakatta Shouboushi no Monogatari) ini merupakan film yang ditayangkan pertama kali pada awal Januari 2015 lalu. Film yang telah cukup lama tak terjamah dalam salah satu folder saya ini ternyata menjadi satu diantara sekian banyak film yang saya rekomendasikan.

Film ini dapat dikategorikan dalam genre slice of life yang boleh jadi tak jarang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, salah satu yang membuat film ini menarik adalah jalan cerita yang mengambil sudut pandang dari sisi "kelompok oranye" atau pemadam kebakaran.

Film ini menceritakan perjalanan Kohinata Yuuji, tokoh utama dalam film ini sekaligus salah seorang pemadam kebakaran di kawasan Kobe.
 
 
Lebih jauh lagi, film yang berdurasi kurang lebih 110 menit atau 1 jam 50 menit ini menggambarkan bagaimana suka dukanya menjadi seorang pemadam kebakaran, apa saja resiko yang dihadapi ketika menjadi seorang pemadam kebakaran, bahkan termasuk alasan mengapa memilih untuk menjadi seorang pemadam kebakaran. Hal-hal seperti itu yang bagi saya pribadi hampir tidak pernah terpikirkan, tetapi justru membuat pikiran ini menjadi lebih terbuka atas hal-hal tersebut. Hal-hal yang boleh jadi tak kita ketahui, bahkan tidak kita pedulikan sebelumnya.

Dari film ini, saya baru menyadari bahwa memang bukan menjadi hal yang mudah ketika kita hendak terjun dalam suatu profesi.

ini salah satu latihan bagi seorang pemadam kebakaran

termasuk jungkir balik seperti ini :'

Tidak terlepas dari hal tersebut, ada kalanya perjuangan dan pengorbanan pemadam kebakaran seolah tidak dihargai karena boleh jadi mereka justru dianggap sebagai pelaku atas nyawa yang tidak terselamatkan akibat kebakaran :'


Tentu saja hal seperti itu juga menghiris hati, bahkan bagi seorang pemadam kebakaran yang 'kasarnya' dapat dikatakan bahwa nyawa yang diselamatkan tak ada kaitan dengannya.
 
 
Tetapi (lagi-lagi) semua itu menjadi kewajiban, tuntutan, serta satu dari sekian banyak resiko yang mau tak mau harus dihadapinya.
 
 
Seorang pemadam kebakaran akan merasa gagal memainkan peran serta menjalankan kewajibannya ketika angka yang tak terselamatkan lebih banyak dari yang mereka selamatkan, sekalipun semua diantaranya bukan bagian keluarga mereka :'


Bahkan nyawa mereka juga yang menjadi taruhannya...


Dapat saya katakan bahwa film ini boleh diapresiasi karena secara tidak langsung mengajarkan kita untuk lebih menghargai pekerjaan, apapun itu jenisnya. Jangan sampai kita memandang sebelah mata terhadap suatu pekerjaan atau profesi apapun, karena boleh jadi apa yang terkesan gagal atau sia-sia tetapi justru mendatangkan manfaat bagi yang lainnya. Sekecil apapun manfaat yang mungkin tidak dirasa secara nyata, tetapi ternyata berguna bahkan membuat orang sekitar merasa bahagia :')


Sebelum diakhiri, salah satu hal yang ingin saya sampaikan sekaligus mengingatkan diri sendiri adalah bahwa sebagai manusia, kita jangan sampai lupa untuk berterima kasih kepada orang-orang di sekitar kita. Boleh jadi hal kecil seperti ucapan "terima kasih" kita dapat menjadi satu dari sekian banyak hal yang dapat menjadi penyemangat bagi mereka, termasuk para pelaku profesi yang sadar bahwa ada kewajiban yang harus mereka tunaikan, dalam hal ini pemadam kebakaran sebagai contoh diantaranya. Tujuan mereka mulia loh :')
 

Jadi, tertarik untuk menonton?
:)