Wednesday, May 31, 2017

Jadikan Sabar dan Shalat sebagai Penolong

Bismillahirrahmanirrahim

-
Hari 5
#RamadhanAsyik
#Ramadhan1438H


"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." [QS. Al Baqarah: 45-46]

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dijelaskan bahwa, "Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila menghadapi suatu persoalan, beliau segera mengerjakan shalat."

-

Secara khusus untuk orang-orang yang beriman, perintah menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong ditempatkan dalam rangkaian perintah dzikir dan syukur.

Allah SWT berfirman, "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah swt senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar." [QS. Al Baqarah: 152-153]

Dalam kaitan dengan dzikir, menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong adalah dzikir. Siapa yang berdzikir atau mengingat Allah dengan sabar, maka Allah akan mengingatnya dengan rahmat.

Masih dalam konteks orang yang beriman, sikap sabar yang harus selalu diwujudkan adalah dalam rangka menjalankan perintah-perintah Allah Taala, karena beban berat yang ditanggungnya akan terasa ringan jika diiringi dengan sabar dan shalat.

dakwatuna(dot)com

-

Sungguh, sikap sabar yang dalam hal ini dilakukan dalam rangka menjalankan perintah-Nya dapat mengantarkan kebaikan kepada kita. Berkaitan dengan hal ini, saya jadi teringat akan sebuah kalimat bahwa 'bukanlah kesabaran apabila ada batasnya'. Secara sederhana memang dapat dikatakan bahwa kesabaran kita itu tak ada batasnya sekalipun ada kalanya kita merasa bahwa diri sudah lelah untuk terus sabar. Ahh sudahlah, mungkin jika kita mendapati hal itu berarti diri ini masih kurang banyak mengingat-Nya, masih kurang istighfar. Astaghfirullah #ntms

Kemudian berlanjut mengenai shalat. Shalat yang dilakukan dengan niatan karena Allah SWT dapat mencegah diri ini dari kemungkaran yang dapat merugikan pelakunya. Oleh karenanya, yuk pertahankan yang wajibnya dan sebisa mungkin tunaikan di awal waktu seusai kita mendengar "panggilan-Nya". Selain itu, mari bersama mulai mengerjakan yang sunnah sekalipun sedikit demi sedikit ataupun secara perlahan, namun terus berkelanjutan.

Bismillah..
Semoga aku, kamu, dia, mereka dan kita semua termasuk dalam golongan orang yang dapat meningkatkan kualitas diri yang bukan hanya melalui tulisan ataupun perkataan, melainkan melalui tindakan nyata yang berkelanjutan. Aamiin.

Selamat memanfaatkan momen-momen berharga di bulan Ramadhan. Saling mengingatkan dalam kebaikan. Dan sungguh... hanya kepada-Nya-lah kita menyembah dan hanya kepada-Nya-lah kita semua mengharap pertolongan.
(^人^)

-

Tuesday, May 30, 2017

Setelah Kesulitan pasti ada Kemudahan

Bismillahirrahmanirrahim.


-
Hari 4
#RamadhanAsyik
#Ramadhan1438H


Kita sebagai manusia tentu saja memiliki harapan untuk dapat melanjutkan perjalanan hidup ini dengan bahagia, baik-baik saja, bahkan tanpa perlu menghadapi ujian berarti yang harus dirasa. Berkaitan dengan itu, tidak sedikit pula manusia yang mengidentikkan kata ujian dengan apapun yang dianggap sulit, bermasalah dan membawa diri pada kesedihan serta bayang-bayang kegagalan. Padahal boleh jadi, semua yang dianggap sulit itulah yang nantinya akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan, bahagia yang begitu didambakan.

Dalam surah Al Insyirah ayat 5, Allah menitipkan pesan yang menyebutkan, "Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan."
 
Tidak cukup sampai disana, pada ayat berikutnya dalam surah yang sama ditegaskan kembali bahwa "Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan."
 
Dari kedua ayat tersebut dapat kita yakini bahwa DIA telah menjanjikan adanya kemudahan dibalik kesulitan yang mungkin telah, tengah, ataupun akan kita hadapi. Oleh karenanya, tetaplah berbaik sangka dengan segala macam ketentuan-Nya. Bukankah dari tiap kejadian yang dihadapi pasti ada hikmah daripadanya?

-

Kita yakin betul bahwa setelah bumi diselimuti oleh gelapnya langit malam, maka nantinya akan ada matahari yang kembali menyinari bumi dengan cahayanya.

Maka...
Pada hari-hari di bulan Ramadhan,
terhitung dari detik-detik menjelang adzan shubuh dikumandangkan,
kita yakin betul bahwa setelah seharian kita menahan diri dari makanan dan minuman,
pada akhirnya akan ada adzan maghrib yang menandakan
bahwa kita telah kembali diperbolehkan
menyantap segala macam hidangan yang telah disajikan

Lantas, mengapa diri masih meragu untuk meyakini bahwa dibalik kesulitan yang dirasakan pasti akan ada kebahagiaan yang menghampiri sekalipun secara perlahan?

Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.
#CMIIW

-

Monday, May 29, 2017

Addu'aa u huwal'ibaadah

Bismillahirrahmanirrahim


-
Hari 3
#RamadhanAsyik
#Ramadhan1438H


Tidak sedikit dari kita yang senantiasa memanjatkan doa untuk dapat diperjumpakan dengan bulan Ramadhan yang mulia ini sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Rajab bahwa Mu'alla bin al Fadhl berkata,
"Dahulu (para salaf) mereka berdoa selama enam bulan agar mereka dipertemukan dengan bulan Ramadhan dan berdoa setelahnya enam bulan agar amal ibadah mereka diterima." -Lathaa'ful Ma'aarif hal 148

Di antara mereka, Yahya bin Abi Katsir r.a memanjatkan doa,
"Yaa Allah, sampaikanlah aku kepada bulan Ramadhan dan sampaikanlah bulan Ramadhan kepadaku dan terimalah amalku." -Lathaa'ful Ma'aarif hal 158

[Koppusat]
-

Dan kini..
sampai dengan hari ini,
Alhamdulillah ternyata kita benar-benar dipertemukan kembali dengan bulan yang suci ini...
Lantas,
apa selanjutnya yang akan kita lakukan ketika sudah dipertemukan dengan apa yang sebelumnya kita harapkan?


-

Beberapa waktu lalu sempat diingatkan bahwa Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk mengetuk pintu langit dengan memperbanyak doa. Dalam suatu hadits juga disebutkan bahwa salah satu diantara doa yang tidak tertolak adalah doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka.

Jadi, tunggu apalagi?
Teruslah panjatkan doa-doa terbaik kita pada-Nya, karena melalui doalah kita dapat menjangkau apa-apa saja bahkan siapa saja yang ketika itu tidak berada di hadapan kita. Jangan takut ataupun ragu, pintakan saja segala macam doa dan harapmu itu. Sungguh, yakinlah bahwa berdoa menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Dzat Penciptamu.

Jangan tergesa-gesa dalam meminta, karena DIA yang lebih tau mana yang terbaik bagi kita. Tetaplah berbaik sangka terhadap segala macam ketetapan-Nya, yakinlah bahwa ada begitu banyak bahagia yang telah menanti kita. Dan tentu saja semua itu terjadi atas Kuasa dan Kecintaan-Nya kepada kita, hamba yang begitu dikasihi-Nya.

Jangan sia-siakan hari di bulan yang suci ini, terlebih lagi hanya dengan kesibukan duniawi.
Jadikan bulan ini untuk meningkatkan kualitas keimanan dalam diri, hingga nantinya diri ini memang pantas menjadi mukmin sejati.

Berdoa itu gratis, tanpa biaya. Berdoa bisa dilakukan dimana dan kapan saja. Berdoa boleh dilakukan oleh seluruh umat manusia. Berdoa menjadi salah satu bukti bahwa kita senantiasa mengingat-Nya. Dan berdoalah kita, dalam keadaan seperti apapun yang tengah dirasa....

-

Sunday, May 28, 2017

Laa Taghdhab (!)

Bismillahirrahmanirrahim.
-
Hari 2
#RamadhanAsyik
#Ramadhan1438H


Kisah Pengantar: Kenapa Orang Berteriak Ketika Marah?

Seorang Syeikh berjalan dengan para muridnya, mereka melihat ada sebuah keluarga yang sedang bertengkar, dan saling berteriak.

Syeikh tersebut berpaling kepada muridnya dan bertanya: “Mengapa orang saling berteriak jika mereka sedang marah?”

Salah satu murid menjawab: “Karena kehilangan sabar, makanya mereka berteriak.”

”Tetapi, mengapa harus berteriak kepada orang yang tepat berada di sebelahnya?
Bukankah pesan yang ia sampaikan, bisa ia ucapkan dengan cara halus?” Tanya sang Syeikh menguji murid-muridnya.

Muridnya pun saling beradu jawaban, namun tidak satupun jawaban yang mereka sepakati.

Akhirnya sang Syeikh berkata: “Bila dua orang sedang marah, maka hati mereka saling menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak agar perkataannya dapat terdengar. Semakin marah, maka akan semakin keras teriakannya. Karena jarak kedua hati semakin jauh.”

“Begitu juga sebaliknya, di saat kedua insan saling jatuh cinta?” lanjut sang Syeikh.

“Mereka tidak saling berteriak antara yang satu dengan yang lain. Mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati sangat dekat.”

“Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi?”, Mereka tidak lagi bicara. Mereka hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Pada Akhirnya, mereka bahkan tidak perlu lagi berbisik. Mereka cukup hanya dengan saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah dua insan yang saling mengasihi.

Sang Syeikh memandangi muridnya dan mengingatkan dengan lembut : “Jika terjadi pertengkaran diantara kalian, jangan biarkan hati kalian menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak akan lagi bisa ditempuh...”

[SMART, Januari 2017]

-

Sebagai seorang manusia, sekali-duakali kita mungkin pernah marah. Nah, sebisa mungkin, kita harus bisa mengendalikan amarah itu untuk hal-hal yang memang tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya dan juga Rasul-Nya. Marahlah untuk hal-hal yang berdasar kepada kebaikan.

-

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhohullōh berkata,
"Setiap insan akan diuji dalam kehidupan ini, maka akan dihadapkan kepadanya berbagai penderitaan dan kesulitan serta perkara-perkara yang dibenci, akan tetapi hendaknya dia bersabar..

karena (setiap) kesulitan pasti akan sirna dan tidak akan hinggap selamanya...

maka hendaknya dia hadapi kesulitan dengan kesabaran hingga Allah hilangkan kesulitan tersebut darinya dan jangan dia murka ataupun marah karena jika insan itu marah dan murka maka pastinya Allah akan menghinakan dirinya."

[SMART, Januari lalu]

-

Sungguh, perjalanan hidup ini begitu singkat bahkan dari apa yang kita bayangkan. Oleh karenanya, usahlah mengedepankan ego yang nantinya justru menguasai diri bahkan menjadi tak terkendali.

Beberapa waktu lalu sempat diingatkan bahwa hati yang keras hanya untuk manusia yang tidak memiliki pemikiran ke depan karena pada dasarnya, dengan menurunkan sedikit ego maka kita 'kan mampu mengecap beribu kebahagiaan lainnya yang tak terduga hingga nantinya mendatangkan senyuman (*˙ᵕ˙ *)

Terakhir sebagai renungan, khususnya buat diri saya pribadi...
"Janganlah kamu marah ketika ada seseorang yang terlambat membalas pesanmu, apabila kamu termasuk dalam orang yang (masih) lambat dalam menunaikan perintah Allah..." #ntms (╥﹏╥)

Selamat mengingatkan dan berlomba dalam kebaikan, terlebih lagi ini bulan Ramadhan (。•̀ᴗ-)و ̑̑✧
-

Saturday, May 27, 2017

Ittaqillah (!)


Bismillahirrahmanirrahim.

 
Hari 1
#RamadhanAsyik
#Ramadhan1438H

-
Dalam hadist disebutkan (yang artinya),
"Bertakwalah kepada Allah dimanapun kalian berada. Iringilah setiap keburukan dengan kebaikan, niscaya ia (kebaikan itu) akan menghapuskan keburukan. Dan pergaulilah manusia dengan cara yang baik." [HR. Tirmidzi]

-

Dalam bahasa Arab, kalau ada orang berkata kepada kita ittaqillah (اتق الله), maknanya bukan sekedar bertaqwalah atau takutlah kepada Allah tetapi kalimat itu sudah mengandung ancaman atau setidaknya sebuah tuduhan bahwa kita ini bersalah dalam pandangannya. Oleh karena itu, kalau sampai orang Arab bilang "ittaqillah" kepada kita, maka harus dipahami bahwa orang itu menyalahkan kita dan ungkapan dalam bahasa kita kurang lebih menjadi 'jangan begitu', 'awas', 'hati-hati' dan sejenisnya. (Rancunya Bahasa Terjemahan oleh Ahmad Sarwat,Lc.MA)

Perintah "bertakwa kepada Allah" ini juga disebutkan sebanyak sepuluh kali dalam surah Asy Syu'ara. Sila cek sendiri (^^;)

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya ingin mengingatkan khususnya bagi diri saya pribadi untuk senantiasa menjaga diri serta memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat dengan memperhatikan betul apa-apa saja yang sedang dan akan kita lakukan baik secara lisan maupun dalam perbuatan.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [Al Hasyr 59 : 18]

-

Wednesday, May 17, 2017

Sebuah Buku: "The Alpha Girl's - Playbook"

Bismillahirrahmanirrahim.

#Resensi Bulan Mei

Image result for review buku the alpha girl's playbook


Judul : The Alpha Girl's - Playbook
Penulis : Henry Manampiring
Penerbit : GagasMedia
ISBN : 978-979-780-851-8
Cetakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2016
Tebal: 160 Halaman
Resensor: L. Yuniasari

***

Dalam menjalani hidup ini, tentu kita akan dihadapkan dengan segala macam hal yang rupa-rupa warnanya layaknya balonku, balonmu dan balon kita semua (?)
Tidak hanya laki-laki alias cowok, kita sebagai cewek tentu juga merasakannya. Nah, untuk menghadapi itu semua, perlu ada "taktik" serta strategi yang harus dipersiapkan.
Jadi, sudahkah kita mempersiapkannya?
...

Sebuah buku yang saya dapatkan dari acara talkshow karena beruntung...
Alhamdulillah hihihi >////<v

Buku ini merupakan ringkasan dari buku The Alpha Girl's Guide. Sebelum lebih lanjut menuju review singkat mengenai buku ini, perkenankan saya memperkenalkan terlebih dahulu tentang Henry Manampiring sebagai penulis beberapa buku yang salah satu diantaranya berjudul The Alpha Girl's Guide yang dapat dikatakan telah menginspirasi pembacanya meski sejujurnya saya juga belum membaca buku itu (^^;)

Sebelum dilanjut, apa sih Alpha Girl atau Alpha Female itu?

Dalam buku ini disebutkan bahwa Alpha Female merupakan perempuan yang berada di puncak karena prestasi dan atitude-nya. Ialah yang mempunyai pengaruh atas orang-orang di sekitarnya. Ialah yang memiliki rasa percaya diri tinggi dan terus mengoptimalkan potensinya.

Buku yang berisi kumpulan taktik dan strategi ini dapat dijadikan sebagai buku motivasi sekaligus pengembangan diri untuk menjadi cewek smart, independen dan anti galau.

Alpha Female
memiliki
sifat independen
dia mengambil keputusan
bukan karena sekedar
ikut-ikutan
orang sekitarnya.
#AlphaGirls

Berbagai macam taktik dan strategi yang disampaikan dalam buku ini dikemas dalam kutipan-kutipan singkat tetapi berisi yang menurut saya dapat membuat pembaca ingin segera membaca lagi halaman berikutnya dan berikutnya. Kutipan-kutipan yang disajikan mulai dari pertemanan, pendidikan, ilmu pengetahuan, asmara (uhuk) sampai dengan beberapa lainnya yang tidak saya kategorikan (^^;)

Nah! salah satu hal yang menarik dan menjadi keunggulan dari buku ini adalah layout atau tampilan tiap halaman yang disajikan begitu manis, penuh warna, juga disertai dengan ilustrasi-ilustrasi berdasarkan kutipan yang disampaikan.

Saya merasa bahwa hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat pembaca dapat langsung menyantap habis isi dalam buku ini tanpa harus memakan waktu sampai berhari-hari ataupun berminggu-minggu, karena saya sendiri dapat menghabiskannya tidak sampai satu setengah jam dan saya rasa inipun dapat berlaku bagi mereka yang 'masih belajar untuk terbiasa membaca' (^^;) 

Secara keseluruhan, buku ini menjadi salah satu buku yang pas untuk dibaca cewek dari semua kalangan dan golongan, terutama bagi cewek yang baru atau akan memasuki masa-masa remaja.

Sebagai penutup,
Girl power is
not about
rising only
by yourself,
it is about
rising together
 -

Sunday, May 14, 2017

Kebahagiaan yang dirindukan

Bismillahirrahmanirrahim.
“Kebahagiaan kita tidak terletak pada harta, tidak pada penampilan diri, tidak jugapada gemerlap perhiasan dan keindahan dunia. Ukuran kebahagiaan terkait erat pada hati dan ruh manusia yang mendamba ridha Tuhannya.”
Hassan al-Banna
-
Hijrah..
menjadi salah satu kata indah
yang dapat diucapkan dengan mudah
namun tak lekas dapat diwujudkan dengan gegabah
ketika memutuskan untuk melaluinya maka bersiaplah,
karena berikutnya akan kita jumpai perjalanan yang dapat membuat diri ini lelah...

Istiqomah..
menjadi kata berikutnya yang tak kalah indah
namun lagi-lagi bukan menjadi suatu yang didapat dengan mudah
terlebih ketika diri ini justru banyak berkeluh kesah
bahkan merasa amat payah hingga pada akhirnya tertunduk pasrah,
maka persiapkan diri kembali untuk menjadi sebaik-baik prajurit yang pantang menyerah...

Bahagia..
menjadi salah satu hal yang ingin dirasakan oleh seluruh manusia,
merupakan satu kata yang takkan cukup dituangkan melalui rangkaian kata,
sebuah kata sifat yang dapat diwujudkan bahkan dengan cara yang sederhana,
maka sudahkah diri kita sebagai manusia benar-benar telah merasakannya?

:)

Dan benar saja...

ketiganya saling berkaitan,
namun (sekali lagi) bukan suatu yang mudah untuk diwujudkan,
terlebih lagi jika diri ini masih 'rentan' akan godaan,
Illahi Rabbi.. semoga KAU senantiasa memberi kekuatan,
hingga nantinya diri ini benar-benar pantas mendapat kebahagiaan,
kebahagiaan yang begitu dirindukan...

Allahumma aamiin..

-