Tuesday, March 29, 2016

Menjadi Diriku

Bismillahirrahmanirrahim.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui." - QS. Al Baqarah : 216

Assalamu'alaykum.
Tepat hari Kamis tanggal 24 Maret 2016 lalu, secara tak sengaja terlibat dalam diskusi yang jadi bahan renungan sekaligus masukan buat pribadi juga. MasyaaAllah (/ω\*)

"Gue juga sebelumnya kayak lo gitu, ky. Serius deh."

Awalnya tuh aku yang ngga gitu ngeh dan ngga gitu sadar maksud kalimatnya itu..

"Tapi emang yang baik-baik tuh malah ngga dipeduliin gitu, ky. Tau banget gue."

Rasanya mulai 'agak' tau arah pembicaraannya akan kemana dan apa yang dituju, walaupun masih merasa belum tau maksud sekaligus alasan pernyataan macam itu tadi..

Sampai akhirnya...

Hari Minggu lalu, selepas hujan, sekitar jam 2 siang. Ada agenda yang telah diagendakan sebelumnya (?)

Nah, intinya secara ngga langsung aku mulai paham maksud dari pernyataan yang sempat diucapkan oleh salah seorang yang ternyata suka lagu Link satu itu. MasyaaAllah, seketika kembali teringat kalimat yang sudah beberapa kali diulang oleh beliau tiap kali diskusi:

"Pokoknya don't judge with a cover, jangan menilai seseorang dari tampilan luar. Jangan pernah, ky."

Beberapa hari ini, kalimat itu seolah terus terngiang dan buat diri ini harus banyak-banyak ngaca lagi.
*tertunduk*

"Kita tidak boleh terburu-buru menjatuhkan vonis pada keadaan yang kita temui. Ingatlah, segala yang ada di dunia ini, tidak serta-merta bisa di ukur lahiriahnya saja." - Ustadz Umar Hidayat M.Ag

Bagaimana tidak? Kalau kita menilai seseorang dari penampilannya, kemudian ternyata sikap atau sifat orang tersebut bertolak belakang dengan penilaian kita gimana coba? Kalau ngga malu atau mendadak sadar karena udah 'soktau' yaaa paling ngga tuh ada rasa ngga enak juga, kan? Lagipula memangnya diri ini sudah baik? Memangnya ada jaminan bahwa diri ini lebih baik daripada orang yang sok-sok kita nilai itu?
*ntms*
*ngomong depan kaca*

Contoh sederhana saja..
Bertahun-tahun sebelum hari Kamis lalu, aku memang sempat agak sungkan gitu dengan orang yang aku maksud sebelumnya. Bukan apa-apa, tetapi sekilas kayak yang cuek gitu. Sungkan dalam hal ini tuh aku artikan semisal agak segan atau khawatir untuk terlibat pembicaraan dengan beliau. Meskipun jujur saja, aku sendiri mungkin juga dikenal cuek; sombong; jutek atau semacam itu karena kalau jalan sendirian tuh seringkali hanya menatap lurus ke depan untuk melihat jalan atau nunduk.. kalau ngga baca yaaa nunduk sambil sok-sok mikir gitu. Intinya diri ini memang masih banyak sekali kurang-ajar-nya. Duh, maafkan aku.. m(_ _)m

Umar bin Khattab mengatakan, "Jangan engkau kira sebuah kata yang keluar dari saudaramu yang mukmin adalah keburukan. Sebab, bisa jadi itu adalah kebaikan yang ditangguhkan untukmu."

Singkat cerita..
Ternyata DIA yang Maha Berkehendak menunjukkan Kuasa dan Kebesaran-Nya. Jadi.. aku sempat satu kelompok gitu sama beliau itu tadi, karena absen kami tidak terlalu jauh. Kemudian yaaa secara ngga langsung jadi kenal, bahkan tau kalau beliau cukup suka ラルクアンシエル especially Link. MasyaaAllah. Kuasa DIA tuh memang ngga bisa diprediksi oleh ilmu dangkalnya manusia. ALLAH... :')

Dari situlah secara ngga langsung aku tuh diingatkan kembali bahwa manusia memang ngga ada yang sempurna. Tiap orang pasti ada sisi positifnya dan yang namanya menyempurnakan diri tuh bukan suatu hal yang salah, bukan begitu? Oleh karenanya, yuk kita kembali berkaca pada diri :')

"Jika mampu menyiasati kehidupan ini dengan baik, tentu kita tidak perlu lagi mencari dalih untuk menyalahkan kondisi yang menimpa kita, apalagi menyalahkan Allah Yang Mahakuasa. Kita hanya butuh menyiasati segala keadaan. Kuasa manusia berusaha, Allah-lah penentunya." - Ustadz Umar Hidayat M.Ag

Kemudian.. KUN ANTA! Jangan takut menjadi diri sendiri. Selama yang dilakukan bukan merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Agama, kenapa harus ragu untuk dilakukan? Selama yang dikerjakan bukan suatu hal yang merugikan orang lain, kenapa khawatir? Sungguh.. Allah itu Maha Adil dan Maha Dahsyatnya Allah itu benar-benar tak ada tandingannya (♡´艸`)

tak seperti bintang di langit,
tak seperti indah pelangi
karena diriku bukanlah mereka,
'ku apa adanya..

wajahku 'kan memang begini,
sikapku jelas tak sempurna
'ku akui 'ku bukanlah mereka,
ku apa adanya..

menjadi diriku dengan segala kekurangan
menjadi diriku atas kelebihanku

terimalah aku seperti apa adanya
aku hanya insan biasa,
tak mungkin sempurna..

tetap 'ku bangga atas apa yang 'ku punya
setiap waktu 'ku nikmati
untuk hidup yang 'ku miliki...

♪ Menjadi Diriku
_____________

Syukur pada-Mu, Illahi Rabbi..
Terimakasih atas segala macam hal yang Kau beri pada diri ini
Terimakasih akan hadirnya orang-orang hebat yang senantiasa hadir menemani
Terimakasih banyak atas 'sapaan' serta 'nasehat'-Mu melalui mereka, semoga diri ini bisa terus introspeksi dan menuju pribadi yang lebih baik lagi

*allahumma aamiin(^人^)

Salam sehat dan SEMANGAT!

Wassalamu'alaykum :)

Saturday, March 26, 2016

Kemungkinan Hujan 10%

Bismillahirrahmanirrahim.

Berjalan, setapak demi setapak
Tetap perhatikan langkah yang kita pijak
Jangan sampai ada sesuatu yang ‘terinjak’
Bisa jadi nantinya akan membuat sesak

Perhatikanlah sekeliling
Adakah yang bisa membuatmu berpaling
Dari ingatan yang hampir hilang
Seperti kisah si bocah malang

Mari lekas kita bergegas
Siap segera kita berkemas
Berlari mengejar angin
Di tengah gurun yang terasa dingin

Hey.. jika lelah, istirahatlah sejenak
Jangan terburu-buru untuk beranjak
Sadarlah persiapan kita masih banyak
Sehingga kita butuh perbekalan yang layak

Satu hal yang perlu kau ingat
Udara disini tak cukup hangat
Mari bakar dengan semangat
Dan lekas bergerak cepat

Sadarlah waktu terus berputar
Begitu banyak hal yang telah mengejar
Bisakah kita lekas berjajar
Tanpa harus berjalan memutar..

Bisakah?

Daaaann...
Seketika diri ini teringat...

Seseorang pernah berkata
Dengan intonasi yang tak biasa
Kalimatnya terdengar berbeda
Seolah justru mengundang tanya

Berlari tak selalu menjadi solusi
Sekalipun itu sekedar larian kecil 
Berjalan-pun sama, tak jua selalu menjadi solusi
Sekalipun diri begitu menikmati perjalanan ketika itu

Lantas? 
Apa yang harus dilakukan?
Bagaimana diri harus bersikap?
Terlebih lagi... jika itu dalam keadaan genting..

Duh, genting! Σ(゚д゚lll)

"Katakan.. jangan hanya ditahan"
"Tunjukkan.. jangan hanya disembunyikan"
"Sampaikan.. jangan hanya dipendam dalam angan"
"Perlihatkan.. jangan hanya diselimuti oleh harapan"

Dalam sunyi, suatu ingatan-pun tiba
Mengenai apa yang terjadi sebelumnya
Tanpa sadar, senyum terkembang seketika
Duh, betapa bahagia rasanya

Baiklah, lupakan kegentingan yang lalu
Lihatlah, saat inipun masih ada kelabu
Perlahan menutupi keindahan langit biru
Sepertinya akan turun hujan yang baru
Bukan begitu?

Rawakalong, 2016年03月26日
(lagi-lagi) diakhiri dengan senyuman
L. Y
:)

Monday, March 21, 2016

JIHAD dalam Perspektif Hukum Islam

Bismillahirrahmanirrahim.

Allah ghayatuna
Muhammad qudwatuna
Al-Quran dusturuna
Jihad Sabiluna
Syahid asma amanina
Allah tujuan kami
Muhammad tauladan kami
Alqur'an penuntun kami
Jihad jalan kami
Syahid cita kami tertinggi
♪ Suara Persaudaraan - Penantian

Allahu ghayatuna
Ar Rasulu qudwatuna
Al Qur'anu dusturuna
Al Jihadu sabiluna
AlMautu fi sabilillah, asma amanina
Allah adalah tujuan kami,
Rasulullah teladan kami
Alqur'an pedoman hidup kami,
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah,
Cita-cita kami tertinggi
♪ Shoutul Harokah - Bingkai Kehidupan

***

Assalamu'alaykum.
Merasa tulisan yang didapat dari salah satu grup berikut terlalu sayang untuk tidak diabadikan :)

JIHAD DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Oleh
Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi

Jihad merupakan amal kebaikan yang disyari’atkan Allah. Ia menjadi sebab kokoh dan mulianya umat Islam. Sebaliknya, jika kaum Muslimin meninggalkan jihad di jalan Allah, maka mereka akan mendapatkan kehinaan. Dijelaskan dalam hadits yang shahih : [1]

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ

“Dari Ibnu Umar, beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Apabila kalian telah berjual-beli ‘inah, mengambil ekor sapi dan ridha dengan pertanian serta meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kalian kerendahan (kehinaan). Allah tidak mencabutnya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian” [HR Abu Dawud].

Ibnu Taimiyah menyatakan : “Tidak diragukan lagi, jihad dan melawan orang yang menyelisihi para rasul, dan mengarahkan pedang syari’at kepada mereka, serta melaksanakan kewajiban-kewajiban disebabkan pernyataan mereka, untuk menolong para nabi dan rasul dan untuk menjadi pelajaran berharga bagi yang mengambilnya, sehingga orang-orang yang menyimpang menjadi jera; yang demikian ini termasuk amalan paling utama yang Allah perintahkan kepada kita sebagai wujud ibadah mendekatkan diri kepadaNya” [2]

Namun, amal kebaikan ini harus memenuhi syarat ikhlas dan sesuai dengan syariat Islam. Karena keduanya merupakan syarat diterimanya suatu amalan. Disamping itu juga, jihad bukanlah perkara mudah bagi jiwa. Sangat erat kaitannya dengan pertumpahan darah, jiwa dan harta, yang menjadi perkara agung dalam Islam, sebagaimana disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya :

فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَ أَعْرَاضَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا إِلَى يَوْمِ تَلْقَوْنَ رَبَّكُمْ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ اللَّهُمَّ اشْهَدْ فَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ فَلَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ

“Sesungguhnya, darah, kehormatan dan harta kalian, diharamkan atas kalian (saling menzhalimi), seperti kesucian hari ini, pada bulan ini dan di negeri kalian ini, sampai kalian menjumpai Rabb kalian. Ketahuilah, apakah aku telah menyampaikan?” Mereka menjawab,”Ya.” Maka beliaupun berkata: “Ya Allah, persaksikanlah. Maka, hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena terkadang yang disampaikan lebih mengerti dari yang mendengar langsung. Janganlah kalian kembali kufur sepeninggalanku, sebagian kalian saling membunuh sebagaian lainnya” [Muttafaqun ‘alaihi] [3]

Demikian agungnya perkara jihad ini, sehingga menuntut setiap Muslim untuk ikut berperan dalam menggapai cinta dan keridhaan Allah. Tentu saja, hal ini menuntut pelakunya untuk komitmen dengan ketentuan dan batasan syari’at, sesuai dengan hukum al Qur`an dan Sunnah Rasulullah, tanpa meninggalkan satu ketentuan pun, agar selamat dari sikap ekstrim, dan jihadnya menjadi jihad syar’i di atas jalan yang lurus, dan mendapatkan pahala yang besar di akhirat nanti. Hal itu, karena ia berjalan di atas cahaya Ilahi, petunjuk dan ilmu dari al Qur`an dan Sunnah NabiNya. [4]

Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi setiap Muslim, agar belajar mengenai konsep Islam tentang jihad secara benar, dan bertanya kepada para ulama pewaris Nabi tentang hal-hal yang belum ia ketahui. Telebih lagi dalam permasalahan yang sangat penting ini.

JENIS DAN TINGKATAN JIHAD

Kata jihad, memiliki pengertian yang luas. Jihad dalam arti memerangi orang kafir, hanya merupakan salah satu dari bentuk dan jenis jihad, karena pengertian jihad lebih umum dan lebih luas dari hal tersebut.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan jenis jihad ditinjau dari obyeknya, memiliki empat martabat, yaitu: jihad memerangi nafsu, jihad memerangi setan, jihad memerangi orang kafir dan jihad memerangi orang munafik [5].

Dalam keterangan selanjutnya, Imam Ibnul Qayyim menambah dengan jihad melawan pelaku kezhaliman, bid’ah dan kemungkaran. [6]

Kemudian beliau rahimahullah menjelaskan tigabelas martabat bagi jenis jihad di atas dengan menyatakan, bahwa jihad memerangi nafsu memiliki empat tingkatan.

Pertama : Jihad memeranginya untuk belajar petunjuk Ilahi dan agama yang lurus, yang menjadi sumber keberuntungan dan kebahagian dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Barangsiapa yang kehilangan ilmu petunjuk ini, ia akan sengsara di dunia dan akhirat.

Kedua : Jihad memeranginya untuk mengamalkannya setelah mengetahuinya. Kalau tidak demikian, sekedar hanya mengilmuinya tanpa amal. Walaupun tidak merusaknya, namun tidak bermanfaat.

Ketiga : Jihad memeranginya untuk berdakwah dan mengajarkan ilmu tersebut kepada yang tidak mengetahuinya. Kalau tidak demikian, ia termasuk orang yang menyembunyikan petunjuk dan penjelasan yang telah Allah turunkan. Dan ilmunya tersebut tidak bermanfaat, tidak menyelamatkannya dari adzab Allah.

Keempat : Jihad memeranginya untuk tabah menghadapi kesulitan dakwah, gangguan orang dan sabar menanggungnya karena Allah.

Apabila telah sempurna empat martabat ini, maka ia termasuk Rabbaniyun. Para salaf telah sepakat menyatakan, seorang ‘alim (ulama) tidak berhak disebut Rabbani sampai ia mengenal kebenaran, mengamalkan dan mengajarkannya. Sehingga hanya orang yang berilmu, beramal dan mengajarkannya sajalah yang dipanggil sebagai orang besar di alam langit.

Adapun jihad memerangi setan memiliki dua martabat.

Pertama : Memeranginya untuk menolak syubhat dan keraguan yang merusak iman, yang diarahkan setan kepada hamba.

Kedua : Memeranginya untuk menolak keingininan buruk dan syahwat, yang dilemparkan setan kepada hamba.

Jihad yang pertama dilakukan dengan yakin, dan jihad yang kedua dengan kesabaran. Allah berfirman:

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami”. [As Sajdah : 24]

Allah menjelaskan, bahwa kepemimpinan agama hanyalah didapatkan dengan kesabaran dan yakin. Dengan kesabaran, ia menolak syahwat dan keinginan rusak. Dan dengan yakin, ia menolak keraguan dan syubhat.

Sedangkan jihad memerangi orang kafir dan munafiqin, memiliki empat martabat, yaitu dengan hati, lisan, harta dan jiwa. Jihad memerangi orang kafir, lebih khusus dengan tangan. Dan jihad memerangi orang munafiq, lebih khusus dengan lisan.

Sedangkan jihad memerangi pelaku kezhaliman, bid’ah dan kemungkaran, memiliki tiga martabat. Pertama, dengan tangan bila mampu. Apabila tidak mampu, maka dengan lisan. Bila tidak mampu juga, maka dengan hati.

Inilah tiga belas martabat jihad. Barangsiapa yang meninggal dan belum berperang, dan tidak pernah membisikkan jiwanya untuk berperang, maka ia meninggal di atas satu cabang kemunafiqan. [7]

Dari penjelasan Imam Ibnul Qayyim di atas dapat diambil beberapa pelajaran.

Pertama : Banyak kaum Muslimin memahami jihad hanya sekedar jihad memerangi orang kafir saja. Demikian ini adalah pemahaman parsial.

Kedua : Sudah seharusnya seorang muslim memulai jihad fi sabilillah dengan jihad nafsi, dengan taat kepada Allah, memerangi jiwa dengan cara menuntut ilmu dan memahami agama (din) Islam, memahami al Qur`an dan Sunnah sesuai dengan pemahaman para salafush shalih. Kemudian mengamalkan seluruh ilmu yang dimilikinya. Karena maksud dari ilmu adalah diamalkan. Setelah itu, memerangi jiwa dengan berdakwah mengajak manusia kepada ilmu dan amal, lalu bersabar dari semua gangguan dan rintangan ketika belajar, beramal dan berdakwah. Inilah jihad memerangi nafsu, yang merupakan jihad terbesar dan didahulukan dari selainnya.

Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan juga, jihad memerangi musuh Allah yang diluar (jiwa) adalah cabang dari jihad memerangi jiwa, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ

“Mujahid adalah, orang yang berjihad memerangi jiwanya dalam ketaatan Allah. Dan muhajir adalah, orang yang berhijrah dari larangan Allah”. [8]

Maka jihad memerangi jiwa lebih didahulukan dari jihad memerangi musuh-musuh Allah yang di luar (jiwa) dan menjadi induknya. Karena orang yang belum berjihad (memerangi) jiwanya terlebih dahulu untuk melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan, serta belum memeranginya di jalan Allah, maka ia tidak dapat memerangi musuh yang diluar (itu). Bagaimana ia mampu berjihad memerangi musuhnya, padahal musuh yang berada di sampingnya berkuasa dan menjajahnya, serta belum ia berjihad dan memeranginya. Bahkan tidak mungkin ia dapat berangkat memerangi musuhnya, sebelum ia berjihad memerangi jiwanya untuk berangkat berjihad. [9]

Jihad memerangi nafsu hukumnya wajib atau fardhu ‘ain, tidak bisa diwakilkan kepada orang lain. Karena jihad ini berhubungan dengan pribadi setiap orang. [10]

Ketiga : Para ulama menjelaskan, setan menggoda manusia melalui dua pintu, yaitu syahwat dan syubhat. Apabila seorang manusia lemah iman, dan sedikit ketaatannya kepada Allah, maka setan akan mendatanginya melalui pintu syahwat. Dan jika setan mendapati manusia sangat komitmen dengan agamanya dan kuat imannya, maka ia mendatanginya melalui pintu syubhat, keraguan dan menjerumuskannya kepada perbuatan bid’ah. [11]

Jihad melawan setan ini hukumnya fardhu ‘ain, juga dikarenakan berhubungan langsung dengan setiap pribadi manusia, sebagaimana firman Allah:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu)”. [Faathir : 6]

Keempat. : Jihad melawan orang kafir dan munafiqin dilakukan dengan hati, lisan, harta dan jiwa, sebagaimana disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Anas bin Malik :

جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ

“Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian”. [12]

Pengertian jihad melawan orang kafir dan munafiq dengan hati adalah, membenci mereka dan tidak memberikan loyalitas ataupun kecintaan, serta merasa gembira dengan kerendahan dan kehinaan mereka, dan sikap lainnya, yang disebutkan di dalam al Qur`an dan Sunnah yang berhubungan dengan hati.

Pengertian jihad dengan lisan adalah, menjelaskan kebenaran dan membantah kesesatan serta kebatilan-kebatilan mereka, dengan hujjah dan bukti kongkrit.

Sedangkan pengertian jihad dengan harta adalah, menafkahkan harta di jalan Allah dalam perkara jihad perang atau dakwah, serta menolong dan membantu kaum Muslimin.

Adapun jihad dengan jiwa, maksudnya adalah, memerangi mereka dengan tangan dan senjata sampai mereka masuk Islam atau kalah, sebagaimana firman Allah : “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zhalim”. [Al Baqarah : 193]

Dan juga firman Allah : “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh, sedang mereka dalam keadaan tunduk”. [At Taubah : 29]

Kaum kafir dan munafiqin diperangi dengan keempat jihad di atas. Namun, kaum kafir lebih khusus dihadapi dengan tangan, karena permusuhannya secara terang-terangan. Sedangkan munafiqin dengan lisan, karena permusuhannya tersembunyi dan keadaan mereka di bawah kekuasaan kamu Muslimin, sehingga diperangi dengan hujjah dan dibongkar keadaan mereka yang sebenarnya, serta dijelaskan sifat-sifat mereka, agar orang-orang mengetahui hal itu, dan berhati-hati dari mereka agar tidak terjerumus kepada kemunafikan tersebut.

Kelima : Beliau rahimahullah mengutarakan jihad memerangi pelaku kezaliman, pelaku bid’ah dan kemungkaran, dilakukan dengan tiga martabat, yaitu dengan tangan. Bila tidak mampu, maka dengan lisan. Dan bila tidak mampu juga, maka dengan hati. Hal ini didasarkan pada hadits Abu Sa’id al Khudri yang berbunyi:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang melihat dari kalian satu kemungkaran, maka hendaklah merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka dengan lisannya. Lalu, bila tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman”. [HR Muslim]

Setiap muslim dituntut berjihad menghadapi pelaku perbuatan zhalim, bid’ah dan mungkar sesuai dengan kemampuannya, dan dengan memperhatikan kaidah-kaidah amar ma’ruf nahi mungkar. Demikianlah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan di dalam hadits Ibnu Mas’ud yang berbunyi :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنْ الْإِيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada seorang nabi yang Allah utus kepada suatu umat sebelumku, kecuali memiliki pembela-pembela (hawariyun) dari umatnya dan sahabat-sahabat yang mencontoh sunnahnya dan melaksanakan perintahnya. Kemudian datang generasi-generasi pengganti mereka yang berkata apa yang tidak mereka amalkan, dan mengamalkan yang tidak diperintahkan. Barangsiapa yang menghadapi mereka dengan tangannya, maka ia seorang mukmin. Dan barangsiapa yang menghadapi mereka dengan lisannya, maka ia seorang mukmin. Serta barangsiapa yang menghadapi mereka dengan hatinya, maka ia seorang mukmin, dan tidak ada setelah itu sekecil biji sawi dari iman”. [14]

Setiap muslim pasti mampu melakukan jihad jenis ini, yaitu dengan hatinya. Demikian itu dengan cara mengingkari dan membenci perbuatan bid’ah, kezhaliman dan kemungkaran dengan hatinya, dan berharap perbuatan-perbuatan tersebut hilang.

MAKSUD DAN TUJUAN JIHAD [15]

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mewajibkan dan mensyariatkan sesuatu tanpa adanya maksud tujuan yang agung. Demikian juga, jihad disyariatkan untuk tujuan-tujuan tertentu yang telah dijelaskan para ulama dengan pernyataan mereka.

Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, maksud tujuan jihad adalah meninggikan kalimat Allah dan menjadikan agama seluruhnya hanya untuk Allah. [16]

Beliau rahimahullah juga menyatakan, maksud tujuan jihad adalah, agar tidak ada yang disembah kecuali Allah, sehingga tidak ada seorangpun yang berdoa, shalat, sujud dan puasa untuk selain Allah. Tidak berumrah dan berhaji, kecuali ke rumahNya (Ka’bah), tidak disembelih sembelihan kecuali untukNya, dan tidak bernadzar dan bersumpah, kecuali dengan-Nya. [17]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di menyatakan, jihad ada dua jenis. Jihad dengan tujuan untuk kebaikan dan perbaikan kaum mukminin dalam aqidah, akhlak, adab (prilaku) dan seluruh perkara dunia dan akhirat mereka serta pendidikan mereka, baik ilmiah dan amaliah. Jenis ini adalah induk dan tonggaknya jihad, serta menjadi dasar bagi jihad yang kedua, yaitu jihad dengan maksud menolak orang yang menyerang Islam dan kaum Muslimin dari kalangan orang kafir, munafiqin, mulhid dan seluruh musuh agama dan menentang mereka. [18]

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz menyatakan, jihad terbagi menjadi dua, yaitu jihad ath tholab (menyerang) dan jihad ad daf’u (bertahan).

Maksud tujuan keduanya adalah, menyampaikan agama Allah dan mengajak orang mengikutinya. Mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya Islam dan meninggikan agama Allah di muka bumi, serta menjadikan agama ini hanya untuk Allah semata, sebagaimana dijelaskan dalam al Qur`an surat Al Baqarah ayat 193: Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zhalim.

“Dan peranglah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah”. [Al Anfal : 39]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ

“Aku diperintahkan memerangi manusia hingga bersaksi dengan syahadatain, menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah berbuat demikian, maka darah dan harta mereka telah terjaga dariku, kecuali dengan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah”. [Muttafaqun ‘alaihi]

Dari keterangan para ulama di atas jelaslah, bahwa maksud tujuan disyariatkannya jihad adalah, untuk menegakkan agama Islam di muka bumi ini, dan bukan untuk dendam pribadi, atau golongan, sehingga sangat dibutuhkan pengetahuan tentang konsep Islam dalam jihad, baik secara hukum, cara berjihad dan ketentuan harta rampasan perang, sebagai konsekwensi dari pelaksanaan jihad.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. Wallahu a’lam.

[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun IX/1426H/2005M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Alamat Jl. Solo-Puwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183, Telp. 0271-761016]

Saturday, March 19, 2016

Untukmu yang sedang Lelah dan Hilang Arah

Bismillahirrahmanirrahim.

Lagi belajar melow-melow,
Lagi belajar untuk lebih positif thinking,
Lagi belajar mengingatkan diri untuk tidak mengeluh,
Lagi belajar agar bisa lebih dan lebih ngaca pada diri sendiri,
Lagi belajar supaya bisa mengambil hikmah dari tiap hal yang terjadi,
Lagi senyam-senyum seolah ngga merasa bersalah atas 'curahan' semalam,
Lagi cengar cengir memberi kritikan sekaligus koreksi yang ditujukan pada diri pribadi,
Lagi bernafas lega atas segala macam resiko yang mau ngga mau memang harus diterima,
Lagi ber-terimakasih atas berbagai macam nikmat-Nya melalui segala macam perantara yang ada..

Alhamdulillah...
Secara tak sengaja membaca kembali rangkaian kata berikut ini :')

UNTUK YANG SEDANG LELAH DAN HILANG ARAH…

Hidup ini adalah PERJALANAN PANJANG, dan sebagaimana sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-: “Perjalanan panjang adalah potongan dari azab”. [HR. Bukhari dan Muslim]

Sehingga wajar bila di tengah perjalanan itu akan banyak cobaan, musibah, rintangan, hilang arah, lelah, bingung, dan seterusnya.

Oleh karenanya, bila Anda merasa bingung; lelah; tidak punya arah… maka berhentilah sejenak, istirahatkan diri, dan fokuslah untuk menguatkan diri dahulu, agar Anda menjadi kuat kembali, dan bisa meneruskan kembali sisa perjalanan Anda…

Fokuslah ketika itu untuk mendekatkan diri kepada Allah, niscaya Allah akan menguatkan jiwa dan raga Anda… Perbanyak dzikir, shalat, berdoa, membaca Alquran, dan ketaatan lainnya…

Atau bila masih bingung, fokuskan diri Anda untuk membasahi lidah Anda dengan DZIKIR, yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, sampai Anda kuat kembali.

Dan acuhkan untuk sementara urusan dengan manusia, kecuali yang darurat saja… Karena saat Anda lelah atau lemah, Anda harus meringankan dan menurunkan beban di pundak Anda untuk sementara waktu, hingga Anda kuat kembali mengangkatnya dan berjalan lagi.

Ingatkan diri, bahwa kita hidup di dunia bukan di surga, maka jangan harap ada kebahagiaan murni dan abadi… Sebaliknya dunia ini juga bukan neraka, maka tidak mungkin ada kesedihan dan kesengsaraan yang murni dan abadi.

Kebahagiaan dan kesedihan akan datang silih berganti, maka jangan sampai goyah dalam langkah perjalanan panjang Anda menuju surga.
_______

"Hidup ini tercipta dengan derita, tapi engkau menginginkannya tanpa derita dan rintangan. Orang yang menjalani hidup tanpa ingin takdirnya, seperti penurut bara api di tengah dalamnya air." - Syaikh Musy'il Abdul Aziz Al Falahi

Bagaimana hidupmu serta apa yang akan terjadi padamu di kemudian hari, semua itu ada di tanganmu.
Jangan takut bertindak sekalipun ada orang yang mencibir dan terkesan tak suka.
Selama hal itu baik serta tidak bertentangan dengan apa yang disyari'atkan oleh-Nya, kenapa harus takut?
Berdiri, bangkit dan bersiap untuk menyingkirkan segala macam penghalang yang datang menghadang.
Jika dalam mewujudkan harapan, hanya hal-hal 'mulus' tanpa kendala yang kau temui, maka yang seperti itu takkan membuatmu lebih lebih dan lebih kuat lagi.
Jangan takut.
Hadapi.
Yakinlah satu hal pasti bahwa DIA senantiasa bersamamu, dalam tiap langkah kakimu.
Mari sambut hari-hari baru dengan SEMANGAT untuk terus maju!
ALLAHU AKBAR!

- L. Yuniasari

Terimakasih kepada siapa saja yang telah hadir memberi masukan dan menguatkan :)

Rawakalong, 2016年03月19日 20時52分
(lagi-lagi) dari dan untuk diri pribadi
ditulis dengan senyuman serta SEMANGAT baru
:)

Salam sehat dan SEMANGAT!
Wassalamu'alaykum.


Friday, March 18, 2016

Haru.. Biru.. Sendu.. dirikupun merindu...

Bismillahirrahmanirrahim.

Maha Suci bagi-Mu Illahi Rabbi,
Terimakasih atas segala macam nikmat yang Kau beri
(╥_╥`)

Bertapa hinanya diri ini
Yang seringkali terlambat menyadari
Duh, betapa angkuhnya diri ini
Yang seringkali malah lupa diri

Maha Kuasa-Mu Illahi Rabbi,
Terimakasih atas segala macam hal yang Kau beri
(╥_╥`)

MasyaaAllah..
Haru sekali rasanya..
Kuasa-Nya begitu nyata..
Dan memang harusnya manusia tuh lebih peka~
*ngomong depan kaca*
(,,•﹏•,,)

Beberapa hari lalu dapat kabar baik :')

Alhamdulillah, sampai dengan tahun ketiga ini tuh akunya belum pernah yang namanya 'berhasil' konsultasi dengan dosen pembimbing akademik. Emang dasarnya karena men-jarang-kan diri untuk berlama-lama di kampus kali yaaa :')

Dosen aja ngga gitu tau banyak, parahnya ini tuh dosen pembimbing akademik.. dan wajar saja kalau teman seangkatan-pun ngga gitu tau banyak. Ckck. Setidaknya yaaa masih ada yang aku tau, ngga dikit banget koq :')

Akumah memang begitu adanya~
Hari Rabu lalu ceritanya aku mampir ke kost salah seorang kawan, sebut saja Harmoni. Rencana awalnya mau diskusi, meskipun ternyata ngga jadi karena ada teman lainnya yang juga di lokasi ^^'a
Nah, temanku lainnya itu sempat bilang:
Melati: "Ki, ngapain kesini? Tumben"
Bintang: "Dih, parah banget bilang gitu"
Melati: "Eh, dia kan emang dari semester awal tuh paling jarang di kampus. Lah wong kalau ada jeda aja dia pulang."
Bintang: "Hah? Pulang ki?"
Harmoni: "Emang iya, ki?"
Aku: *cengar-cengir* "Btw makasih banget loh, Melati. Kamu tau banget hahaha"
Melati: "Tuh kaaaann, apa gue bilang."


FYI si Melati sama Bintang itu memang aku tau dari pra-kuliah. Maksudnya ketika perkuliahan belum dimulai tuh aku kenal mereka. Kalau Harmoni si pemilik kost-an ituuuu... lupa pasti kenalnya kapan, tapi dia salah satu yang suka aku repotin juga ckck :')

Kembali ke sebelumnya~
Jadi tuh tepat hari Selasa, kabar baik itu tiba...

Jujur, aku baru tau seperti apa wajah beliau ketika di pertengahan tahun ketiga tepatnya di semester 5 lalu. Dosen yang sekaligus mengajar salah satu mata kuliah yang aku ambil di semester 5 lalu tuh ternyata adalah dosen pembimbing akademik aku. Subhanallah, baru tau itu loh. Ibuuuuu, maafkan akuuuuu m(_ _)m

Hari Selasa lalu, seusai perkuliahan tuh aku coba buka percakapan dengan beliau gitu. Berawal dari ragu kemudian adanya tekad dan nekat yang menggebu (?) lalu datanglah aku menghadap beliau.

Niatan awal untuk minta maaf, sedikit bertanya dan terimakasih. Inituh karena adanya rasa khawatir yang mengkhawatirkan (?)
Aku merasa udah di semester akhir, kalau ngga 'kenal' sama dosen pembimbing akademik tuh khawatirnya ketika semester depan mulai siap bergulat dengan skripsi justru malah dipersulit. Innalillah.. mudah-mudahan sih ngga gitu yaaa :'

Alhamdulillah, satu hal yang buat terharu hari itu adalah... respon positif dari beliau. Duh, MasyaaAllah. Allah tuh syupeeeeerrr banget banget banget memang! Alhamdulillah :')

Kemudian Jum'at lalu-pun terlihat begitu cerah, biru...

Pagi hari di Jum'at berkah lalu (lagi-lagi) aku diingatkan untuk senantiasa bersyukur kepada-Mu Illahi Rabbi. Setelah segala macam rangkaian peristiwa yang terjadi tepat hari sebelumnya. Setelah seketika tubuh ini sempat terdiam, kaku. Jum'at paginya seolah ditunjukkan akan keindahan dunia.

Duh, Coba pikir deh.. keindahan dunia aja begini bahagianya.. gimana keindahan di syurga-Nya? MasyaaAllah, semoga kita semua termasuk satu diantara calon penghuni surga-Nya *allahumma aamiin~

*o*/

Di samping segala yang terjadi.
Di balik segala macam yang aku alami.
Jika diri ini boleh mengakui...
Sebenarnya, ada "kata" yang belum terucap sampai saat ini...

Sungguh indah, terlalu manis untuk dilupakan
Sungguh mesra, meski beriring ketegangan

Adalah BELIAU, ksatria perkarsa yang tak pernah mengeluh di hadapan kami
Adalah BELIAU, sang penyelamat yang selalu saja terlihat hebat di hadapan kami
Adalah BELIAU, manusia biasa yang memang tak luput dari khilaf dan alpa
Adalah BELIAU, yang... setelah 66 hari ini pergi untuk menemui-NYA
Semoga beliau senantiasa dalam naungan serta penjagaan-NYA.
Aamiin allahumma aamiin~

"Jika belum pernah kau dengar ucapan terimakasihku
ketahuilah doaku ini, semoga DIA menyayangimu
Sebagaimana kau mengasihiku,
dari dulu hingga kini untuk selama-lamanya..."

時が変えてく2人を答え…
Aku akan mengucapkan permohonan maaf
Semoga diriku memaafkan segala macam salah dan khilaf
Yang barangkali ketika itu belum juga sempat terucap
Illahi Rabbi, hanya kepada-Mu aku berharap

Ada sendu di balik tawa
Yang terkadang mengusik jiwa
Hai, apa kabarmu disana
Rasanya lama sekali tak bersua

Aku tau dirimu pasti dijaga
Karena ada DIA yang Maha Kuasa
DIA mempunyai cinta yang luar biasa
Cinta manusia mah ngga ada apa-apanya

Hai, taukah malam ini aku kembali merindu?
Pada sosokmu yang ada dalam doaku
Semoga DIA senantiasa menyayangi-Mu
Semoga DIA perkenankan kita kembali bertemu

Rasanya terlambat jika ada penyesalan
Akan dua kata yang mungkin belum ku ucapkan
Melalui DIA, aku tetap berusaha untuk menitipkan
Semoga kata tersebut dapat sampai ke tempat tujuan

Terimakasih atas segalanya
Terimakasih atas jerih payahnya
Perjuanganmu begitu luar biasa
Semoga akupun dapat mengambil pelajaran daripadanya

Helaan nafas disertai senyuman
Pertanda bahwa kau ada dalam ingatan
Semoga DIA tidak pernah bosan untuk memaafkan
Segala macam salah; alpa dan ke-khilafan

Lagi...

Malam ini seketika kembali terdiam dan membisu
Bagaimanapun juga masih ada hal yang belum aku mampu
Mengenai kisah lampau yang telah berlalu
Illahi Rabbi, lagi-lagi hanya pada-Mu aku mengadu...

Duh, betapa...
Diri ini tuh memang bukan siapa-siapa
Hanya seorang hamba yang ngga ada apa-apanya
Semoga bisa terus introspeksi untuk lebih baik ke depannya
:')

Rawakalong, 2016年03月21日
dengan permintaan maaf serta ucapan terimakasih
dihiasi oleh ingatan akan suatu kebanggan
yang akan tetap menjadi kenangan
titip doa, untukmu yang disana :)

Thursday, March 17, 2016

Sajak malam ini, dari dan untuk diri pribadi...

Bismilkahirrahmanirrahim.

Aku khawatir terhadap masa yang roda kehidupannya dapat menggilas keimanan.
Keimanan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatan.
Banyak orang baik tapi tak berakal.
Ada orang berakal tapi tak beriman.
Ada lidah fasih tapi berhati lalai.
Ada yang khusyu' namun sibuk dalam kesendirian.
Ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis.
Ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi.
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat.
Dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut.
Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan.
Ada yang paham tapi tak menjalankan.
Ada yang pintar membodohi.
Ada yang bodoh tapi tak tau diri.
Ada orang beragama tapi tak berakhlak,
dan ada yang berakhlak tapi tak berTuhan.
Lalu diantara semua itu, dimana aku berada?
- Ali bin Abi Thalib

***

baiklah, malam ini kembali harus "ngaca" pada diri.
setelah beberapa hari terakhir juga diingatkan untuk introspeksi.
betapa masih tingginya keangkuhan dalam hidup ini.
karenanya, seringkali lupa untuk bersyukur atas apa yang DIA beri.

Illahi Rabbi, Dzat Yang Maha Dermawan...
untuk ke-sekian kalinya, mohon beri aku kekuatan
lindungi aku dari segala macam hal yang melenakan
agar aku bisa menghadapi segala macam keadaan

terimakasih banyak, karena Kau selalu ada
menyertai diri ini bahkan di tempat yang luput dari pandangan manusia
semoga diri ini tidak malah menjadi hamba-Mu yang durhaka
semoga langkah kaki ini senantiasa mendapat ridha-Mu, duhai Sang Pencipta

Illahi Rabbi, kuatkan aku
teguhkan aku untuk tetap di jalan-Mu
bimbing langkah kaki ini menuju jannah-Mu
jangan biarkan diri ini justru terlena oleh bayang-bayang semu

Illahi Rabbi, mohon maafkan
diriku ini begitu banyak kesalahan
bahkan nikmat dari-Mu terkadang aku lupakan
terlalu sibuk dilenakan oleh keadaan

sungguh.. kepada-Mu aku berserah diri
bantu aku mengambil hikmah atas apa yang terjadi
sekali lagi.. maafkan atas keangkuhanku ini
semoga ke depannya diri ini menjadi pribadi yang lebih baik lagi

Allahumma aamiin~

Rawakalong, 2016年03月18日 23時35分
dengan mengucap, "Bismillah"

disertai harapan...
semoga Engkau senantiasa mencintai aku; kamu; dia; mereka dan kita semuaaaa
aamiin allahumma aamiin..

"CUKUPlah ALLAH sebagai penolong..."

Wednesday, March 16, 2016

Bagian 3: Shadow Economy

Bismillahirrahmanirrahim.

...

"Sekali lagi, Bapak Calon Presiden, aku tidak datang untuk minum. Dan jelas sekali, aku tidak datang untuk berbasa-basi." Suaraku menggantung di ruangan.

Orang dengan kemeja putih itu terdiam. Hanya sebentar, kemudian kembali tersenyum hangat -khas seseorang yang pandai mengendalikan diri. Aku tau, keahlian itu sangat diperlukan bagi seseorang yang bertarung memperebutkan suara orang terbanyak.

"Baiklah kalau begitu. Apa yang bisa kubantu? Aku baru saja menerima agenda ini. Sangat mendadak, terus terang. Aku seharusnya berkampanye di kota penting siang ini. Tapi penasehat ekonomiku mendesak, bilang pertemuan ini serius. Apakah ini soal dana kampanye? Dukungan dari para pengusaha?" Orang berkemeja putih diam sejenak, tersenyum, "Oh ya, bahkan aku belum berkenalan. Siapa nama Anda?"

"Orang-orang memanggilku si Babi Hutan." Aku menjawab datar.

Kali ini ruangan itu lengang. Ekspresi wajah orang berkemeja putih benar-benar berubah sekarang. Dia tidak tahan lagi, menoleh ke arah penasehat ekonominya dengan wajah masam, "Apakah ini lelucon? Siapa orang ini? Bagaimana dia menyela semua kesibukan dan bertingkah tidak sopan di depanku?"

"Tidak ada yang sedang melucu saat ini, Bapak Calon Presiden." Aku yang menjawab, "Anda bertanya siapa namaku dan aku menjawabnya dengan akurat, Si Babi Hutan. Di mana letak tidak sopannya?"

Orang dengan kemeja putih menatapku, terdiam.

"Orang-orang terdekat juga menyebutku Bujang. Siapa nama asliku? Itu tidak penting, hanya orangtuaku yang tahu. Siapa aku? Nah, itu pertanyaan menarik. Aku adalah jagal nomor satu di keluarga Tong. Aku hanya meminta waktu Anda tiga puluh menit dan Anda hanya punya dua pilihan atas hal itu. Membatalkan pertemuan ini, berangkat menuju kota penting tempat Anda hendak kampanye semula, atau berbesar hati mendengarkan. Dua-duanya punya resiko. Tapi saranku, sebaiknya pilih opsi yang kedua. Itu pilihan terbaik. Sama dengan nomor pemilihan Anda, bukan?"

...

...

...

...

...

"Baik. Tiga puluh menit telah habis. Terimakasih atas waktunya." Aku berdiri menjulurkan tangan.

Orang berkemeja putih lengan panjang itu patah-patah ikut berdiri, menyeka dahinya yang berkeringat, gemetar menerima tanganku.

"Semoga sukses dengan pemilihan Anda. Selamat siang."

Aku mengangguk untuk terakhir kali -juga ke arah penasehat ekonominya, kemudian melangkah meninggalkan ruangan itu.

...

...

...

Ruangan itu kembali lengang. Orang berkemeja putih lengan panjang terduduk di atas kursi, mengembuskan napas. Ia meraih perlahan kartu nama berwarna putih di atas meja jati, membaca namaku di atasnya, "Si Babi Hutan", dengan empat angka di bawahnya. Nomor telepon genggamku.
______

Bagian 3: Shadow Economy -"Pulang"

Monday, March 14, 2016

Ketika Sang Musim Kembali Menyapa

Bismillahirrahmanirrahim.

Hai, malam~

Sebelumnya, perkenankanku untuk bertanya
Sudah berapa lama kita tak bertegur sapa?
Masih adakah persoalan diantara kita?
Duh, maafkan karena 'ku telah melupakannya

Tentang musim yang telah berganti
Perlahan diriku pun mulai mengerti
Akan segala macam hal yang terjadi
Meskipun tak menyeluruh aku pahami

Sebelumnya, aku tertarik pada pantai
Dimana ia terlihat tenang dan santai
Nyanyian angin yang begitu gemulai
Mengundang kelapa untuk merayu, melambai

Petang itu ada yang datang
Sosok misterius dari desa seberang
Kadang menunjukkan tatapannya yang malang
Bagaikan awan yang menutupi bintang bintang

Baiklah...

Kali ini, ijinkan aku bercerita
Bahwa aku pernah mengenal pujangga lainnya
Malam ini aku menemuinya tanpa disangka
Meski hanya melalui rangkaian kata dunia maya

:)

Ada keinginan untuk menyapa
Tetapi hal lain menghalanginya
Aku harap engkau baik disana
Tak disibukkan dengan dunia semata

:)

Ingatan lalu seketika kembali
Mengingatkanku pada tulisan yang penuh arti
Tak sedikit diantaranya yang tak ku pahami
Ahh, seolah tak percaya bahwa itu pernah terjadi

:)

Kali ini, aku takkan terkalahkan
Oleh bayang-bayang serta lamunan
Biarlah yang lalu menjadi pelajaran
Karena bagaimanapun agak sulit dilupakan

:)

Satu hal yang aku tau, tepat di hari itu
Kau bergegas mengemaskan barang-barangmu
Tanpa aku tau ke arah mana langkah kakimu menuju
Setidaknya aku yakini pasti bahwa DIA bersama-Mu

:)

Kita adalah makhluk yang begitu lalai, katamu
Ntah bagaimana, tetapi akupun tau itu
Terimakasih banyak atas segala macam nasehatmu
Yang secara perlahan seolah menyadarkanku

:)

Hari lainnya, rasanya aku mulai tersadar
Bahwa diriku telah terlelap sebentar
Racun dari bunga tidur tadi telah menyebar
Ahh, rasanya diriku begitu gemetar

Hari berganti, bunga itupun kembali
Datang darimana, akupun tak tau pasti
Satu hal lain yang sempat aku yakini
Rasanya diri ini harus banyak berbenah lagi

Baiklah, apapun itu.. lekas ikhlaskan
Janganlah sampai terjadi penyesalan
Yang tetiba datang di hari kemudian
Aku mohon, jangan lagi buat kerusuhan

>~<'

Terakhir...

Bagaimana kabar kertasmu yang mengering itu?
Berbagai pesanmu seolah tertuang disitu
Terimakasih karena secara tak langsung telah memberi tau
Oleh karenanya, yuk tetap SEMANGAT dan melangkah maju

Maafkan, aku tak bisa terlalu lama
Telah aku tinggalkan jejakku disana
Sekali lagi maafkan, aku harus kembali secepatnya
Semoga ada masa dimana kita 'kan kembali jumpa

Sebelum ku akhiri, aku telah menerima maafmu
Balasan maaf dari suratku yang teedahulu
Kali ini kita telah sama-sama tau
Dan untuk selanjutnya, Allah senantiasa membantu

Semoga dimudahkan dalam perjalanan menuju harapan yang didambakan oleh setiap insan.

Aamiin Allahumma Aamiin~

Rawakalong, 2016年03月15日
di tengah bulan tanpa hadirnya sang bintang
sambil mencari kembali kertas kering usang
yang sebelumnya sempat menghilang
______

Wassalamu'alaykum.

Sisa-sisa dari #InspirativeTalksI4, SEMANGAT berjuang!

Bismillahirrahmanirrahim.

Kamu adalah umat yang terbaik
Yang dilahirkan untuk manusia
Menyuruh kepada yang ma'ruf
Dan mencegah dari yang mungkar
Dan beriman kepada Allah
- QS. Ali Imran : 110

MasyaaAllah, untuk kedua kalinya.. aku masih ingin buat 'kenangan' lebih lanjut terkait dengan acara #IndonesiaMudaBangkit #InspirativeTalksI4 hari Sabtu lalu~

MasyaaAllah, sampai dengan hari ini.. rasanya tuh ada getaran SEMANGAT yang begitu luar biasa!
Ngga bisa begitu saja dapat diceritakan secara nyata, tapi memang banyak cerita.. Alhamdulillah :')

Terharu.

Beberapa minggu terakhir, rasanya adaaaa saja yang hadir sekedar untuk men-charge kembali SEMANGAT yang kadang tersingkir.

Salah satu contoh sedernaha..
Pagi hari sebelum melanjutkan aktivitas di hari Minggu, aku coba cek dan buka-buka berbagai akun jerjaring sosialku. Mulai dari wasap, pesbuk, insta, path, line termasuk twitter. Nah, ketika liat-liat twitter tuh sempat juga dikejutkan oleh notip yang isinya ternyata aku tuh dipolbek sama salah satu pembicara yang pada hari sebelumnya sempat balas mensyen aku.


Duh, merinding loh mengingatnyaaa...

Tidak sampai disitu saja, tweet aku-pun dirituwit. Bahkan, link postingan aku sebelumnya-pun ikut dirituwit oleh beliau. Duh, Bang Hijrah... terimakasih banyak!



*terharu*
(╥﹏╥`)

Kebayang ngga sih betapa merasa ter-motivasi-nya jika secara ngga langsung disupport oleh salah seorang yang menginspirasi. Duh, masyaaAllah (/ω\*)

Selanjutnya...
Si sela-sela penantian menuju kelas berikutnya, aku mampir ke kost-an salah seorang kawan. Nah, disana tadi iseng baca-baca blog beberapa orang termasuk baca kembali postingan aku sebelumnya...

Ternyata...
Duh, ada satu inspirasi (lagi) yang aku dapat siang menjelang sore ini...

Bang Hijrah yang sempat balas mensyen aku di sela-sela acara hari Sabtu lalu ternyata sempat memberikan komentar di postingan sebelumnya.


MasyaaAllah, aku baru liat dan baru baca siang tadi loh. Daaaaannn... sekali lagi terimakasih banyak :')

Jadi teringat kembali, baru saja tengah hari tadi... aku tuh macam minta do'a dan restu sama salah seorang kawan di kampus terkait dengan salah satu target yang ingin aku wujudkan dalam waktu dekat ini.

Ditambah ketika melihat-lihat dukungan secara ngga langsung macam itu tadi, insyaaAllah aku semakin SIAP dan MANTAP untuk tetap berSEMANGAT dalam mewujudkan apa yang menjadi harapan, termasuk salah satunya... membumikan nama DEPOK serta membuktikan bahwa #DepokKerenBroh! 

Mohon do'akan juga yaaa, kawans~ InsyaaAllah syudah ditekadkan dengan amat teramat sangat matang. Bismillah...

Duh, diperjalanan dari kost-an teman menuju kelas tadi tuh udah mesam-mesem aja deh pokoknya. Aku menyebut yang tadi itu sebagai senyuman OPTIMIS akan sebuah keberhasilan. Yeah, someday it will be happen! Untuk saat ini, nikmati saja dulu proses dan betapa manisnya perjuangan yang dilalui karena sekali lagi... yang namanya hasil itu tidak akan mengkhianati proses. Bismillah!

Pemuda bangkit tegak bentang cakrawalamu
Tepiskan kemalasan lepas belenggu dungu
Pemuda asah belati fikir dan akalmu
Tunjukkan semangat bagai singa tegar membaja

Takkan bebas dunia Islammu hanya dengan ragu
Dan termangu menjalin mimpi tanpa gerak maju
Takkan tegak dienul Islammu tanpa kerja nyata
Dan tercencang jeratan angan hampa

- Seruan -

Satu cacatan penting yang tetiba aku ingat hari ini adalah bahwa inspirasi itu memang bisa datang dari mana saja, siapa saja dan bagaimana saja. Tergantung bagaimana kitanya, apakah peka atau sadar akan itu atau justru melewatkannya begitu saja.

Seperti kisah sore ini..
Setelah sibuk senyam-senyum di perjalanan menuju kelas, ketika tiba di kelas tadi aku justru melewatkan satu hal yang memang ngga mungkin terulang.
Duh, maafkan atas sikap pengecut-ku yang tadi ituuu (╥_╥`)


Ini tuh 'coretan' di kelas tadi.. sebagai pengalih penyesalan (?) :')

Begitulah memang.. yang namanya penyesalan itu selalu datang belakangan karena kalau yang datang di awal itu namanya pendaftaran (?) *halah*
Alhamdulillah, setidaknya ada satu lagi pengingat serta nasehat untuk diri pribadi :'D

Kalau sebelumnya aku sempat sedikit berkisah bahwa ada inspirasi yang aku dapat ketika menemukan dan membaca tulisan kedua kakak laki-laki yang tak kalah luar biasa melalui postingan yang ini. Kemudian inspirasi lainnya dari para inspirator yang juga dahsyat dalam acara yang aku hadiri hari Sabtu lalu. Selain itu, tidak sedikit juga inspirasi yang aku dapat dari orang-orang hebat di sekitar bahkan hal-hal baru; pengalaman; kejadian yang juga hadir menemani keseharianku. Terimakasih banyak Illahi Rabbi karena telah menghadirkan segala macam inspirasi dalam kehidupanku ini.

Alhamdulillah (♡´艸`)

Hampir serupa dengan inspirasi, nasehat tuh juga bisa didapat dari mana saja. Semoga aku, kamu, dia, mereka dan kita semua termasuk orang yang bisa legowo ketika menerima nasehat. Apapun itu. Allahumma aamiin :)

Ibarat hape yang setelah dicharge baterainya akan penuh, ataupun kegelisahan yang setelah membaca Al Qur'an seketika dapat ketenangan, kali ini rasanya SEMANGAT-ku juga seolah terisi kembali. Ngga tau spesifik darimana asalnya, tetapi satu yang aku yakin bahwa ini semua terjadi atas Kuasa dan Kebesaran-Nya. Alhamdulillah...

Rasanya terbayar enam-eskaes hari ini terlewatkan karena memang tak ada perkuliahan.
Terbayar juga sedikit kekecewaan karena tidak menemukan buku karya Ahmad Rifa'i Rif'an, salah satu penulis yang juga menginspirasi ketika aku mampir ke Islamic Book Fair hari minggu lalu.
Alhamdulillah.

Sebelum postingan kali ini berakhir, berikut ini kiriman nasehat dari Ahmad Rifa'i Rif'an melalui broadcast di be-be-em:





Alhamdulillah, Yaa Rabb :')

Teruntuk kalian, orang-orang yang menginspirasi
Terimakasih banyak atas segala macam yang kalian beri
Rasanya diri ini memang harus banyak banyak belajar lagi
Agar nantinya segala cita dan harapan dapat terwujud di kemudian hari

sabarlah wahai saudaraku

tuk menggapai cita

jalan yang kau tempuh sangat panjang

tak sekedar bongkah batu karang


yakinlah wahai saudaraku

kemenangan kan menjelang

walau tak kita hadapi masanya

tetaplah al-Haq pasti menang


- Jalan Juang -

Lagi-lagi kepada kalian, para pejuang
Jangan pernah bosan untuk terus berjuang
Mantapkan diri menghadapi segala penghalang
Dan yakinlah pasti, bahwa diri ini adalah pemenang

Selamat meneruskan perjuangan untuk menebar kebaikan serta hal-hal positif dimanapun, kapanpun, bagaimanapun~

Terakhir...
Mendadak dapat samting yang buat aku terkedjut juga...
ada follower baru di instagram dan itu...


masyaaAllah~
terimakasih banyak, aku terharu T^T
:')

Salam sehat dan SEMANGAT!

Wassalamu'alaykum.

Saturday, March 12, 2016

Mari kita ANEH-kan orang lain! #InspirativeTalksI4 #DepokKerenBroh!

Bismillahirrahmanirrahim.

Hai.

Hallo.

もしもし。


Alhamdulillah, beberapa menit sebelum Maghrib di Sabtu petang lalu tuh aku tiba di Rawakalong dengan selamat dan masih dikasih sehat wal afiyat. Alhamdulillah :)


Alhamdulillah, petang lalu tuh akunya baru saja pulang dari sebuah acara yang berlokasi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta Pusat.


Pertama, bagaimanapun diri ini harus selalu bersyukur.

Terkait dengan syukur ini, bagaimanapun juga aku merasa beruntung karena bisa 'nyasar' ke kemendikbud Sabtu lalu. Alhamdulillah :')

Jadi tuh sekitar sebulan lalu, di salah satu grup wasap ada yang share info acara yang diselenggarakan oleh I4 di kemendikbud. Karena terlanjur tergiur dengan temanya, tanpa pikir panjang yaaa akunya mendaftarkan diri gitu deh. Ketika itu, ada dua orang kaka-kaka hebat yang 'katanya' sudah mendaftar juga.

Singkatnya, berangkatlah aku bersama blurry menuju lokasi tanpa konfirmasi siapa saja yang jadi berangkat ke lokasi.

Btw sebelumnya... mohon maafkan karena awalnya sempat "menyapa" (pake kutip) kakak panitia melalui tweet :')


Alhamdulillah, setibanya di lokasi.. aku sempat beberapa kali gemetar dan dag dig dug gitu karena melihat situasi dan kondisi dimana aku berada dalam satu ruangan dengan orang-orang hebat. MasyaaAllah (/ω\*)

Duh, rasanya yang paling awam dan perlu banyak banyak banyak belajar lebih jauh lagi tuh cuma aku kayaknya :')

Bertepatan dengan berlangsungnya acara serta presentasi dari para pembicara yang begitu luar biasa, aku tuh ceritanya sambil maenan twitter. Ikut-ikutan nge-tweet dengan hashtag #InspirativeTalksI4

Berikut beberapa hasil spam-an di twitter hari lalu☆













Nah, ada salah satu tweet yang secara ngga langsung semakin menggugah (?)

Jadi tuh ada salah seorang pembicara, inspirator yang dahsyat juga. Beliau berasal dari Aceh, tepatnya di Subang. Pada saat presentasi, beliau sempat beberapa kali bilang "Saya tuh sebenarnya bukan orang Aceh, tapi orang Aneh" daaaaann aku tuh suka banget sama quotes-nya itu X'D
Nah, kemudian sempat nge-tweet dan mensyen ke akun beliau...


Yang buat terkedjut adalah.... beliau balas mensyen aku di sela-sela berlangsungnya acara gitudeh ceritanya. Duh, rasanya tuh semakin ingin ikutan meng-inspirasi seperti beliau dan pembicara lainnya. MasyaaAllah *o*/


Kemudian ada juga pembicara yang berasal dari Surabaya. Beliau ini salah seorang yang mempunyai mimpi besar untuk memberdayakan Dolly menuju perubahan, ke arah yang positif tentunya. Nah, yang membuat semakin luar biasa tuh yaaa... beliau ngga hanya sekedar bermimpi, tetapi sampai dengan saat ini tuh memang ada tindakan nyata yang telah beliau lakukan. Meskipun impian beliau belum dapat dikatakan terwujud secara sempurna, tapi pada kenyataannya memang sudah ada perubahan yang dirasa. MasyaaAllah :')

Berangkat ke pembicara lainnya. Ada salah seorang pembicara yang memberdayakan pemanfaatan bambu secara luar biasa. Jadi tuh bambu itu ngga semata-mata hanya dijadikan seruling, tetapi justru diubah menjadi hal-hal lainnya yang... jujur deh.. akupun belum pernah terpikir akan hal itu sebelumnya. Duh, MasyaaAllah :')


Lain lagi dengan seorang pembicara satu ini. Beliau ini adalah salah seorang sarjana lulusan sebuah Universitas Negeri ternama di Yogyakarta yang memilih jalan hidupnya untuk menjadi seorang petani. Coba deh bayangkan, di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti ini tuh masih ada orang dan orang-orang yang meninggalkan gengsi mereka untuk beralih kepada hal yang memang luar biasa. Duh, aku begitu malu sekaligus iri juga akan perjuangan mereka aaaaa~ MasyaaAllah (,,•﹏•,,)

Kemudian ada juga nih salah seorang single fighter hihihi, mengapa? Karena beliau adalah satu-satunya pembicara perempuan yang tak kalah luar biasa diantara pembicara laki-laki lainnya. Beliau ini lulusan IT yang sempat bekerja sebagai seorang direktur perusahaan yang bergerak dibidang IT. Hal yang membuat beliau semakin terlihat luar biasa adalah kecintaan beliau terhadap sampah. Ini terbukti ketika beliau rela melepas jabatannya itu untuk alih profesi menjadi "pemulung" alias tukang bersih-bersih sampah, masyaaAllah.


Nah, ini nih yang buat malu juga yaaa... karena disaat orang-orang yang mungkin akupun salah satunya cuma bisa nyampah aja, ternyata ada tuh beliau bersama timnya yang justru secara telaten memilah; mengolah serta bisa dibilang lebih memperhatikan permasalahan tentang sampah. Beliau sempat mengatakan, "Kita harus bisa berterimakasih dengan apapun yang telah membantu kita, salah satunya sampah." Coba deh baca lagi, renungi lagi dan pikirkan kembali kata-kata beliau. Kalau aku sendiri sih merasa 'agak' jleb juga ketika mendengar pernyataan macam itu, karena yaaa merasa diri ini juga masih sering lupa diri. Duh, ibu.... maafkan aku yang mungkin jadi pelaku atau tukang nyampah m(_ _)m

Sebenarnya tidak hanya mereka, tetapi ada beberapa pembicara lainnya yang aku lewatkan karena... aku tuh datangnya telat huaaaaa~ (╥﹏╥`)

Aku mah apa atuh, pas sesi pertama tuh duduk di bagian belakang gitu. Ambil gambar tapi lumayan jawh (pake -w) juga hiks :"


Sungguh.. rada nyesel juga, tapi InsyaaAllah terbayar dengan sebagian besar lainnya yang beruntungnya masih bisa aku dapatkan. Alhamdulillah *o*/

Disana juga sempat diperkenalkan dengan beberapa orang hebat yang melanjutkan pendidikan pasca SMA di berbagai macam negara tetangga, bahkan tetangga dari tetangganya tetangga (?)
Duh~ (♡´艸`)

Ada salah seorang yang pernah melanjutkan pendidikan di 日本、lalu aku sempat nge-tweet seperti ini:

.
Ketika itu bertepatan dengan beraneka ragam tweet ditampilkan pada layar daaaaann... tweet aku ada disana loh, termasuk tweet di atas X'D




Agak lucunya... ada beberapa suara dari belakang yang coba baca dan meng-eja tweet aku itu. Duh, maluuuu.... beneran bakal malu kalau ketauan bahwa akulah si pemilik akun itu *tutupan muka (/,\*)

Alhamdulillah, disana tuh selain mendapat ilmu; wawasan; pengalaman; pelajaran serta hal-hal baru... aku juga bertemu dengan orang-orang baru yang aaaahh... begitu menginspirasi pokoknya. Aaaahh~ terimakasih banyak Kasihku, karena Kau telah menghadirkan mereka serta orang-orang hebat lainnya dalam kehidupanku. Duh, terharu... T^T

Salah satu hal lainnya...
Hari ini ceritanya sempat mendapat beberapa *sometextmissing* yang sempat buat aku 'agak' melayang (?)
Itu tuh dari orang yang bahkan wajah, rupa, nama serta hal-hal lain tentangnya (?) ngga aku tau. Terimakasih banyak yaaaa, kalian :'*

Duh, maafkan...
Malu ohh aku maluuuu.... (,,•﹏•,,)


Kedua, ALLAH itu memang Maha Adil. Mutlak dan itu harga mati (!)

Kata siapa adalah benar pepatah yang mengatakan, "witing tresno jalaran soko kulino" ?
Pada kenyataannya, tanpa harus terbiasa tuh yang namanya cinta juga bisa tumbuh koq. Oleh karenanya, jangan takut menjadi orang yang mudah mencinta (?)

*plak*

Dan paragraf di atas itu tadi benar-benar OOT serta ngga sesuai dengan script *halah ~o~

Maafkan... maafkan...
m(_ _)m

Btw ketika di perjalanan pulang tuh sempat agak dibuat terkedjut (lagi) karena melihat ada helikopter bertuliskan "polisi" yang aku kira lepas kendali. Karena kendaraan di depan yang terlihat ngga begitu kondusif, jadinya malah berpikiran negatif. Ehh, pas ngeh tuh sepertinya helikopter itu hanya sedang patroli serta memantau gitu sehingga menjadi suatu hal yang wajar ketika itu tadi terbang dengan ketinggian yang tidak lebih tinggi dari Monumen Nasional. Seharusnya sih gitu ._.

Kemudian di perjalanan pulang tuh secara tak sengaja terpikir, di GBK lagi ada acara apa sih ya ampun~ Beberapa kendaraan, baik roda dua ataupun empat cukup banyak gitu yang perlahan bergerak memasuki lokasi ._.

Alhamdulillah, Segala Puji Bagi-Mu Illahi Rabbi atas indahnya hari-hariku di bumi *˙︶˙*)ノ"

Kepada siapa saja yang aku temui hari Sabtu lalu
Terimakasih banyak atas segala macam ilmu baru
Semoga kita semua bisa terus melangkah maju
Tetapi tetap tak lupa untuk bersyukur selalu
Aaaaa~ terimakasih banyak atas segala macam keindahan dari-Mu


Sepulang dari acara tersebut, ada satu hal yang aku bawa. Aku merasa bahwa itu salah satu hal yang aku ingin agar dapat terwujud nyata. Bukan hanya sekedar impian belaka. Semoga dapat terwujud ketika saatnya tiba. Allahumma aamiin..

Beberapa orang pembicara yang hadir itu rata-rata 'terjun' serta 'bergerak' di Kotanya masing-masing. Oleh karenanya, dari sana aku punya mimpi untuk membesarkan nama Depok dengan prestasi yang InsyaaAllah ngga kalah luar biasanya dari para pembicara.

Impian yang tak disambut hangat, InsyaaAllah ngga akan menjadi soal. Setidaknya aku sudah berusaha ingin berbagi apa yang aku pikirkan kepada orang-orang itu :)

Bismillah..
Mari kita ANEH-kan orang lain!
Nantikan fakta serta realita lebih lanjut bahwa #DepokKerenBroh!

Salam sehat dan SEMANGAT, pejuang tangguh!

Di sepertiga malam-Mu,
Ditulis dengan keyakinan akan suatu impian yang ingin diwujudkan.

Orang aneh, gaje dan menyebalkan yang hari lalu 'nyasar' ke #InspirativeTalksI4
Alhamdulillah...


Wassalamu'alaykum.