Monday, June 19, 2017

Hidupkan Malammu di Penghujung Ramadhan

Bismillahirrahmanirrahim.


-
Hari 24
#RamadhanAsyik
#Ramadhan1438H



Ramadhan ternyata berjalan begitu cepat,
tanpa terasa kita sudah berada di hari keduapuluh empat…

Beberapa waktu lalu sempat diingatkan,
saat ini kita tengah memasuki waktu dimana kita harus merenungkan,
bagaimana hari-hari di bulan Ramadhan yang telah kita lewatkan?

Ramadhan sebentar lagi akan pergi meninggalkan kita, dan kita tak bisa menahan laju perginya.

Satu yang mungkin bisa kita lakukan ialah dengan memaksimalkan waktu yang tersisa…

Ramadhan masih belum habis, kawan. Mari maksimalkan untuk beribadah serta memohon ampunan. Jangan segan juga untuk bersedekah serta menebar kebaikan.

Jangan sampai diri kita ini 'terperdaya', sehingga malah membuat kita lalai pada penghujung Ramadhan yang tersisa.

Bukankah kita sudah mengetahui sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang menyatakan bahwa amal-amal itu dilihat dari akhir penutupnya?

Bukankah kita sudah mengetahui sebuah ungkapan yang menyebutkan bahwa 'yang menjadi ukuran adalah kesempurnaan penutupnya, bukan kekurangan yang terjadi di permulaannya'?

Ya,
Sebentar lagi Ramadhan akan meninggalkan kita…

Ibnu Rajab berkata, "Wahai hamba Allah, bulan Ramadhan telah bersiap-siap untuk berangkat." Tidak ada lagi yang tersisa kecuali saat-saat yang singkat.

Barangsiapa yang telah melakukan kebaikan selama ini, hendaklah ia menyempurnakannya. Barangsiapa yang justru malah berbuat sebaliknya, hendaklah ia memperbaikinya dalam waktu yang masih tersisa. Karena ingatlah bahwa amalan itu akan dinilai dari akhirnya.

Manfaatkanlah malam-malam dan hari-hari Ramadhan yang masih tersisa, serta titipkanlah amalan shalih yang dapat memberi kesaksian kepadamu nantinya dihadapan-Nya, Dzat Yang Menguasai Segalanya.

Lepaskanlah kepergian bulan Ramadhan dengan ucapan salam yang terbaik. Salam dari Ar Rahman (Allah) pada setiap zaman atas sebaik-baik bulan yang hendak berlalu. Salam atas bulan dimana puasa dilakukan. Sungguh, ia adalah bulan yang penuh rasa dengan aman dari Ar Rahman.

Apabila hari-hari berlalu tak terasakan. Maka sungguh, kesedihan hati untuk tak pernah hilang.

Ibnu Rajab berkata pula, "Dimana kepedihan (dan kesedihan) orang-orang yang bersungguh-sungguh di siang hari Ramadhan? Dimanakah duka orang-orang yang shalat pada waktu malam?"

Jika demikian keadaan orang-orang yang telah mendapatkan keuntungan selama Ramadhan, bagaimanakah keadaan orang-orang yang telah merugi pada siang dan malam di bulan Ramadhan?

Apakah manfaat tangisan mereka yang melalaikan bulan Ramadhan ini, sementara musibah yang akan menimpanya demikian besar?

Betapa banyak nasihat telah diberikan kepada orang yang malang, namun tidak juga memberikan manfaat untuknya.
Betapa banyak ia telah diajak untuk melakukan perbaikan, namun ia tidak juga menyambutnya.
Betapa sering ia menyaksikan orang-orang yang mendekatkan diri kepada-Nya, namun ia sendiri malah semakin jauh dari-Nya.

Alangkah seringnya berlalu di hadapannya, rombongan orang-orang yang menuju kepada-Nya sedangkan dia hanya duduk berpangku tangan seraya malas beribadah.

Hingga setelah waktu menyempit dan kemurkaan-Nya telah membayang, maka iapun menyesali kelalaiannya pada saat penyesalan tidak lagi bermanfaat dan kesempatan untuk memperbaiki keadaan telah menghilang.

Beliau kembali berkata pula, "Wahai bulan Ramadhan.. berikanlah belas kasihmu, sementara air mata para pencinta mengalir dengan deras."

Hati mereka (gundah) akibat kepedihan perpisahan terbuai.
Semoga detik-detik perpisahan akan memadamkan api kerinduan yang membara.
Semoga saat-saat taubat akan melengkapi kekurangan puasa yang dilakukan.
Semoga pula orang-orang yang telah ketinggalan segera menyusul dan berjalan bersama.
Semoga para tawanan dosa segera dilepaskan, dan semoga orang (Islam) yang telah dinyatakan masuk Neraka segera dibebaskan.

Allahumma aamiin.

Jadi,
Ramadhan masih belum usai kawan…
Oleh karenanya, yuk sama-sama saling mengingatkan dan kita maksimalkan hari-hari di penghujung Ramadhan.

Maka itu,
selagi kita masih mampu
selagi kita masih diberi waktu
jangan biarkan diri ini justru menunda melulu
karena kita kan ngga ada yang tau,
sampai sejauh mana perjalanan kita di dunia yang fana lagi semu
jika menunda kebaikan, iya kalau memang kita masih bisa bertemu hari baru
lah, kalau sebaliknya? mana ada yang tau? :(

Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya.

-
BerbagaiSumber

No comments:

Post a Comment