Monday, February 22, 2016

AYO (BA)wa (PER)ubahan!

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaykum.

"melow... melow..."
duh, kayaknya secara ngga langsung ini tuh sekaligus "belajar" buat jadi melankolis yaaa~
aaaaa... beberapa waktu terakhir, aku malah dihantui dengan hal-hal yang argh bangets dan itu buatku mabok ~o~
mungkin kalau orang yang melankolis atau ber-perasaan banget tuh ikutan meleleh; mencair; melebur (?)
bahasa gaulnya jaman sekarang tuh baper yak, hydeuh ~o~
rada annoying tapi menyebalkan memang D"X

Terkait dengan yang 'melow-melow', jadi ingat nih bertahun-tahun yang lalu pernah iseng buat tulisan ini:

***

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Suatu hari muncul sang mentari
Yang secara tiba-tiba datang tanpa ada yang menemani
Mengucap kata sapa yang awalnya tak dimengerti
Oleh manusia biasa yang seperti aku ini

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Untuk kedua-kalinya sang matahari menghampiri
Perlahan mendekat, menyampaikan sebuah ‘misi’
Seolah-olah terkesan bagaikan misteri
Karena tiba-tiba muncul orang yang tak dikenali

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Sampai berikutnya, mulai terjalin interaksi
Sang matahari seolah menjadi orang yang paling mengerti
Perlahanpun timbul rasa ingin memiliki
Padahal… apalah aku ini…

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Kemudian dan kemudian hal serupa terulang kembali
Dimana hati menjadi tak bisa terkendali
Sang matahari-pun seperti mengetahui
Mengenai 'hal’ yang tengah terjadi

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Semakin mendekat, rasanya semakin ku ingin pergi
Karena merasa tak kuasa menahan panasnya tubuh ini
Tetapi sang mentari tetap saja mengiringi
Seolah enggan mengetahui yang terjadi

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Sampai akhirnya.. pada suatu hari
Sang mentari seolah bermain dengan 'lebih’ lagi
Diri ini semakin tak terkendali
Tak mampu bertahan untuk terus bersembunyi

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Seiring berjalannya waktu, banyak hal yang telah terjadi
Sang mentaripun seolah tak ingin bersinar lagi
Samar-samar terlihat rembulan yang ingin menjadi pengganti
Hingga akhirnya sang mentari mengundurkan diri (?)

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Satu persatu langkah ditapaki
'Sedikit’ bebatuan terjalpun dicoba untuk dilalui
Diriku terdiam dan tak mengerti
Hanya bisa mematung, berdiam diri

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Apalah arti kehidupan ini?
Jika hanya untuk mengejar nafsu duniawi?
Bisakah diri ini mencoba 'kembali’
Melepaskan hal-hal yang mengganjal di hati

Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?
Lalu.. apa kaitannya 'peka’ dengan semua ini?
Tidak adakah kata yang lain lagi?
Maafkan diri ini yang memang begini
Tak taulah.. mungkin sedang ingin dimengerti :’)

Jadi???
Jika aku dikatakan tidak peka, maka apalah yang aku rasa ini?

L. Y
_________

Sssstt...
JANGAN SOK TAU.
JANGAN SOK MENGERTI.
JANGAN SOK MENEBAK APA YANG TERJADI.
JANGAN SOK MENERKA ARTI DARI TULISAN ITU TADI.

Sekali lagi, aku ulangi. Tiap orang itu memang punya ciri tersendiri untuk menuangkan segala macam hal yang dipikirkan dan apapun yang terjadi. Nah, terkait dengan maksud serta tujuan dari rangkaian kata tuh yaaaa memang hanya DIA; yang di kanan dan di kiri serta si penulis aja deh yang tau maksudnya. Karena memang adaaaa aja orang yang menuangkan tulisan yang sebenarnya bertolak belakang dengan apa yang sebenarnya terjadi. Siapapun itu. Seperti apapun tulisan itu.

Untuk rangkaian kata di atas itu tadi, akupun ngga gitu ingat momen apa yang benar-benar terjadi ketika rangkaian kata dibuat bertahun-tahun lalu *menghela napas~

Kembali kepada yang 'melow... melow...'

Secara ngga langsung dari apa saja yang aku dapat beberapa waktu terakhir, di balik yang 'melow melow' itu tadi.. sebenarnya ada hikmah; amanat serta pesan moral (?) yang disampaikan secara implisit atau tidak terang-terangan.

Mungkin memang ngga akan aku singgung lebih lanjut dalam postingan kali ini, tapi yaaaa secara ngga langsung buat diri harus lebih mikir lagi agar nantinya lebih baik ke depannya :')

Seriusan deh, inituh lagi rada melow melow tapi ngga tahan mau ketawa juga ckck. Justru mikirnya malah.... para aktivis, dimanapun mereka berada tuh yaaa kayaknya memang ngga bagus deh buat ikut-ikutan terkena virus kipop lalu bermelow dengan drama atau sinetron yang malah buat diri jadi ngga produktif yaaaa semacam itulah. Titik. Ntah mengapa seketika yang terpikir malah ilustrasi seperti itu. Duh, aku masih lemah banget.. harus banyak belajar lagi nih, ya ampun~ Yaa Rabb...... (,,•﹏•,,)

Bismillah..
Ngga usahlah yaaa terbawa kebiasaan buat ikut-ikutan ini-itu atau apapun yang 'katanya' lagi tren. Dengan memaksimalkan waktu yang dimiliki secara benar-benar, rasanya itu sudah lebih dari cukup. Abisnya yaaa, rada miris juga yaaa kalau liat siapa saja yang nge-fans secara berlebihan banget. Mudah-mudahan separah-parahnya aku suka dengan dunia hedonku (?), itu masih dalam batasan wajar yang ngga berlebihan *aamiin..
Maafkan, inituh karena ambil ilustrasi seperti tadi jadinya malah mengarah ke pembicaraan macam ini ( ̄^ ̄゜)

Yuk, SEMANGAT perubahan!
Syudahlah, jangan sok-sok galau dan sok-sok melow kalau alasannya bukan untuk merenungi segala macam dosa dan kesalahan. Mending banyak-banyak introspeksi, berbenah diri dan berusaha untuk terus dan terus memperbaiki diri :)

Sungguh.. tulisan ini dibuat karena ngga sengaja teringat akan rangkaian kata lama itu dengan momen yang ntah apapun itu....
*kemudian hening ._.

Sekali lagi, selamat menuju perubahan!
Tentunya ke arah yang lebih baik, sesuai dengan apa yang disyari'atkan :)
Salam sehat dan SEMANGAT!

Wassalamu'alaykum.

No comments:

Post a Comment