Friday, February 12, 2016

Menghapus jejak...

"Tuhan betapa aku malu, atas semua yang Kau beri
padahal diriku terlalu sering membuat-Mu kecewa..."

Awal pergantian waktu tadi tuh sempat lihat short video di instagram yang berisi penggalan lirik bagian itu.

...

Sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang adalah melihat apa yang bisa membuatnya bahagia, yang timbul dari dirinya dan selalu berusaha untuk menjauhkan pikirannya tentang masa lalu yang kelam. 
Satu hal yang paling sering membuat seseorang merasa bahwa dirinya tidak mempunyai nilai adalah selalu meratapi kesalahan-kesalahannya di masa lalu. Hari terus berlalu, sedangkan dia hanya sibuk memikirkan peristiwa-peristiwa tersebut lalu melupakan kewajibannya. Pada masa lalu, dia menganggap bahwa kewajiban hanyalah sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat dan hal-hal yang baik.
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan kesalahan ini akan selalu ada selama ruh masih di kandung badan. Meskipun dia selalu berusaha untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dianggap baik. Dalam menghadapi kesalahan di masa lalu, sebaiknya ia harus melihat kesalahan-kesalahan ini sebagai modal untuk meraih harapan yang sempat terbuka.
Kesalahan juga dapat menjadi pengalaman baik yang belum tentu semua orang memilikinya. Hidupnya akan selalu berjalan maju terus dan berkembang ketika ia tahu bahwa kesalahan masa lalu membuatnya lebih tegar dalam menghadapi segala rintangan yang menghadang.
Rasa pesimis yang sering dirasakan seseorang berasal dari waktu yang dihabiskan hanya untuk meratapi dan memikirkan peristiwa yang telah berlalu. Jika rasa ini terus menerus dilakukan, maka banyak sekali kerugian yang ia peroleh dan kesuksesan seakan enggan menghampiri.

sumber: Buku "Hidupkan Hidupmu"
___________

Duh...

Baiklah, yang barusan ini adalah kata keluhan pertama yang menjadi bagian pengantar pada postingan kali ini.

Seketika setelah melihat sekilas video serta penggalan lirik nasyid di atas, akupun terdiam dan merasa masih begitu payah. Boleh koq pake banget. Terlebih lagi semalam, tanpa direncanakan aku ikut kajian online gitu yang tema atau pembahasannya tuh juga agak ahh banget </3

Malu.

Jika harus berbicara tentang malu, maka betapa diri ini benar-benar merasa se-malu-malu-nya-orang-malu (?) Duh  </3

Ntah karena merasa begitu malunya atau karena sok-sok ada yang dipikirkan atau memang karena aku adalah zombie (?), intinya malam ini 私は寝ません.Desu. Duh </3

Yang tadinya sedang semangat membaca, tetiba jadi ingin melankolis sejenak. Luar biasanya, momen kali ini ditambah tragis (?) dengan penelusuran gaje yang aku lakukan malam ini. Niatan awalnya cari hiburan, bacaan dan melihat-lihat untuk nostalgia gitu, tetapi yang ada justru.... semakin malu </3

Astaghfirullah.. betapa malunya diri ini kepada diri, terlebih lagi kepada Illahi Rabbi.
Alhamdulillahnya, insyaaAllah ini tuh bukan tentang hal yang negatif banget atau yang macem-macem dan tak terbayangkan. Meskipun malu-maluin, tetapi Alhamdulillahnya masih dalam batasan yang wajar :')

Nah, akibat dari penelusuran gaje yang tak kunjung usai hingga waktu shubuh menjelang (?) seketika terlintas keinginan untuk menghapus jejak. Iyaaa, menghapus jejak untuk diri sendiri khususnya ya ampuuuunn *tutupan muka (/_\*)

*istighfar*

Alhamdulillah... aku tuh masih diberikan sadar bahwa jejak seperti apapun, baik yang telah lalu sedang dan akan berlalu tuh PASTI tetap diketahui oleh-Nya. Iyaaa, DIA Yang Maha Mengetahui segalanya. Sekalipun jejak itu terlewat dari pandangan manusia ataupun terlupa dari ingatan pribadi, tetapi tetap saja Allah tau. Titik.

*menghela napas*

Ketika menghadapi momen-momen seperti ini tuh memang membuat ingatan kelam masa lalu seolah diundang untuk datang. Mendekat. Menghampiri. Membuat teringat kembali.

Beruntungnya, aku sudah punya tekad untuk lebih baik *insyaaAllah* dan yaaa... ngga boleh stuck gitu aja dengan hal-hal yang telah lalu. Kalau kata BaseJam dalam salah satu lagunya tuh, "takkan ku tenggelam dan terpuruk di dalam lamunan.. ku tau ini bukanlah akhir segalanya..."

Di samping itu, bagaimanapun juga aku harus berterimakasih dengan peristiwa lalu kejadian dan juga orang-orang di masa lalu. Terimakasih. Sekali lagi tanpa harus berpanjang kata, aku hanya ingin mengucapkan terimakasih. Sudah, itu saja :)

Hal lain yang membuat aku merasa beruntung adalah karena Kuasa dan memang atas Ijin dari-Nya, aku menemukan bacaan dari sebuah buku yang secara tidak langsung menjadi perantara untuk mengingatkan bahwa kita tuh memang ngga boleh sampai meratapi penyesalan di masa lalu. Karena sekali lagi, tiap orang pasti punya kesalahan bukan? Tanpa adanya kesalahan itu, mana bisa kita jadi tau yang benar. 

Manusia tuh memang ngga ada satupun yang sempurna. Iyaaa, tiap orang pasti pernah berbuat salah. Hanya saja... berusaha untuk menyempurnakan diri dengan cara mengambil hikmah dibalik tiap peristiwa yang terjadi, serta memperbaiki kesalahan tuh bukan menjadi suatu hal yang salah kan?

Alhamdulillah :')

Hei, duhai diri.. aku ingin berpesan
Segala macam hal yang telah lalu, biarlah menjadi kenangan
Yang nantinya tetap ingin kau kenang atau justru kau tinggalkan
Dengan harapan bahwa kau bisa menjadi lebih baik di hari kemudian

Ingatlah selalu, duhai diri
Bukan menjadi hal baik jika meratapi yang telah terjadi
Terlebih lagi apabila tak ada upaya untuk lebih introspeksi
Oleh karenanya, kau tak boleh kalah dalam pertandingan kali ini
Pertandingan dimana yang menjadi lawannya adalah dirimu sendiri

Tak terasa, adzanpun berkumandang
Tiba saatnya kita beranjak sekarang
Untuk melawan diri yang kadang menjadi penghalang
Akibat kalah bersaing, sehingga godaan setanlah yang menang

Yosh!
Salam sehat dan SEMANGAT!
Tiba-tiba jadi lupa kalau sebenarnya tujuan awal postingan kali ini adalah membuat alur yang melankolis sampai akhir.
Ya ampuuuunn, maafkan diri ini (/ω\*)

Selamat berjuang, duhai para pejuang!
Singsingkan lengan baju dan siap berjuang
Mantapkan tekad sebelum tiba di medan perang
Kemudian bersiaplah akan segala macam godaan yang menghadang
SEMANGAT berjuang!

No comments:

Post a Comment