Friday, May 13, 2016

Karena KITA adalah Saudara se-Iman

“Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya seperti apa yang dicintainya untuk dirinya.” (HR. Bukhari Muslim)

Ada hubungan persaudaraan karena sebab nashab dan ini tak dapat dihapuskan.

Ayat ini masih ada dan akan tetap ada!
Maka, ingatlah bahwa iman itulah ikatan yang menjadikan setiap mukmin hakekatnya adalah saudara.

AYAT ini masih ada. Hingga hari ini.
Allah Ta’ala nyatakan dengan perkataan yang sangat jelas dan tegas. Tak ada perubahan pada ayat tersebut hingga kapan pun.
Tidakkah kita ingat?
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
.
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujuurat, 49: 10)

Ayat ini masih ada dan akan tetap ada!
Maka, ingatlah bahwa iman itulah ikatan yang menjadikan setiap mukmin hakekatnya adalah saudara.

Ada hubungan persaudaraan karena sebab nashab dan ini tak dapat dihapuskan.
Ada hubungan persaudaraan atas sebab ikatan aqidah.
Dan inilah sekuat-kuat ikatan yang seharusnya senantiasa kita pegangi.

Kita lembutkan hati kita.
Menahan diri dari berselisih dan berpecah belah.
Bahkan seandainya kita menjumpai ada saudara seiman berselisih,
damaikan di antara mereka dan bertaqwalah.
Maka apakah perintah Allah Ta’ala di ayat tersebut masih kurang kuat?

Hidup ini cuma sekali.
Jangan sekali-kali mati kecuali dalam keadaan sebagai muslim.
Allah Ta’ala memperingatkan tentang ini kepada kita:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan muslim.” (QS. Ali Imran, 3: 102)

Dan apakah jalan untuk menjaga agar kita mati dalam keadaan benar-benar sebagai seorang muslim?
Apakah yang menandai seseorang itu bertaqwa?
Yaa Allah, ampuni hamba-Mu yang lalai ini.

Aku terdiam membaca lanjutan ayat itu.
Sungguh di antara hal yang harus kita lakukan untuk menjaga iman, menjaga taqwa dan menjaga diri kita agar tetap menjadi muslim adalah menjauhi perpecahan.

Bukalah ayat berikutnya. Bacalah. Allah Ta’ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu berpecah belah, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk,” (QS. Ali Imran, 3: 103).

Semoga ini dapat kita renungkan. Semoga Allah Ta’ala menolong kita dan menjauhkan kita dari kebinasaan dan kesia-siaan. Ingatlah, banyak pekerjaan besar yang menunggu kita. []

source: islampos.com

No comments:

Post a Comment