Thursday, April 14, 2016

Kesan: Jasa Pengiriman Barang secara Online

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaykum.
Alhamdulillah, sampai dengan saat ini masih diberikan kesempatan untuk merasakan nikmatnya dunia yang sebenarnya fana :')

Ada kisah yang ingin diabadikan melalui tulisan nih ceritanya...
Jadituh hari ini aku HARUS kirim barang. Titik. Sebenarnya sudah diminta sejak hari sebelumnya, tetapi aku malah lupa m(_ _)m

Malam sebelumnya sempat membandingkan plus-minus mau kirim via J*NE atau *ojek. Akhirnya diputuskanlah untuk menggunakan *ojek online sadja. Pertimbangannya karena barang tersebut dapat sampai ke tempat tujuan hanya dalam waktu beberapa jam setelah dikirim, sedangkan kalau paket tuh ngga bisa diprediksi secara pasti. Meskipun memang harganya agak berlainan yaaa, terlebih lagi inituh bukan barang yang besar nan berat. Duh :'

Menjelang jam 8 pagi, sempat 'coba-coba' cek harga salah satu aplikasi ojek online. Nah, dari rumah menuju tempat tujuan ternyata lumayan mahal juga loh. Tiga puluh lima ribu tulisannya. Duh... :’
Sebagai anak hukum yang ‘lagi’ belajar hemat, akunya sempat pikir-pikir lagi untuk order. Akhirnya segera bersiap ngampus dan menunda waktu pengiriman barang.

Pukul 08.10 WIB berangkat dari rumah menuju kampus, ternyata sang dosen belum datang :’)
Nah, di kelas tuh aku minta tolong salah seorang teman untuk cek harga di aplikasi ojek online lainnya. Ternyata tidak berbeda jauh dengan harga yang aku ketahui sebelumnya, dari kampus menuju tempat tujuan tertulis bahwa biaya yang dikenakan sebesar tiga puluh dua ribu rupiah. Duh, setelah mengucap “terimakasih” kemudian aku kembali berniat untuk menunda pengiriman sampai sekitar menjelang sore nanti.

Alhamdulillah, matkul pertama tuntas hanya dengan tanya-jawab materi yang belum dipahami karena InsyaaAllah pekan depan mulai UTS. Kemudian matkul kedua juga telah usai, meskipun sempat menanti dan tidak begitu memahami tetapi ada pembelakan yang diberi. Alhamdulillah.

Ketika berlanjut menuju matkul ketiga pada Kamis ini, lagi-lagi ada penantian panjang yang tidak kunjung usai *halah* Singkatnya, beliau tidak hadir. Tak ada kabar, tak ada absen dan kami sebagai mahasiswa sudah menganggap biasa meskipun.. ahh, sudahlah :’|
Setelah satu setengah jam menanti, akhirnya aku dan beberapa orang lainnya segera undur diri (?)


Jujur saja, sampai dengan saat ini tuh aku belum pernah 'cobain' yang namanya ojek online. Dalam hal ini maksudnya sebagai penumpang. Memang sebelumnya pernah kirim barang (juga), itu tuh titipan untuk diantar ke SMAN 13 Depok. Tetapi ketika itu seolah ngga ada kesan apa-apa X'D
Kemudian sebagian besar lainnya, posisi aku lebih sering menjadi penonton sekaligus pengamat dari kejauhan ketika beberapa orang di sekitarku menggunakan jasa ojek online ._.

*hening*

Salah satu hal yang masyaaAllah sore tadi adalah... 

Aku berusaha untuk "menyiasati" supaya jarak tempuh bisa diminimalkan meskipun sedikit. Akhirnya ketika keluar dari kampus, segera saja langsung tancap gas, berniat ke daerah sekitar Gandul kemudian mampir ke rumah dan melanjutkan aktivitas. Dengan begitu, mungkin ongkos menuju tempat tujuan bisa berkurang-lah :'

Nah, sampailah aku di seberang Alfamart Pertamina Gandul.
Setelah donlot aplikasinya, langsung deh order gitu. Sempat bingung juga ketika memberi tau lokasiku saat itu. Gimana yaaa? Itu tuh di pinggir jalan banget, melipir dan berseberangan dengan alfamart. Sekitar 5-10 meter di depan sebenarnya ada kantor Kecamatan, tetapi agak khawatir kalau tag location disana justru gimanaaaaa gitu (?) :'D

location macam apa cobaaaa __'v
Setelah menekan tombol "next", langsung ada telpon masuk. Beliau memastikan lokasi dan akunya juga kasih tau 'ancer-ancer' terkait dengan posisi aku saat itu. Beberapa menit menanti, beliau tak kunjung datang. Tak juga memberi kabar. Padahal usai order tuh di layar tertulis bahwa sang driver berada pada jarak yang dapat ditempuh dalam satu menit. Iyaaa, sa-tu-me-nit loh ._.

Masih setia dalam penantian (?), aku sempat merasa 'agak' malu juga untuk celingak-celinguk. Ngga lama setelahnya tuh, ada bapak-bapak driver yang menghampiri motor sekitar 15-20 cm di depan aku. Karena sempat mengira kalau itu adalah driver yang aku nantikan kedatangannya *halah*, aku memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu:
"Maaf, bapak fulan?"
"Oh, bukan ._."
*terdiam* "Saya kira beliau, ini tuh saya lagi nunggu driver juga soalnya pak"
"Oh, yang itu mungkin" *sambil nunjuk belakang si blurry*

Akhirnya aku menoleh ke belakang, si bapak yang dimaksud malah sibuk liat hape. Ketika beliau sudah tidak menunduk lagi, aku segera bertanya:
"Bapak fulan?"
"Oiya, mba.."
*turun dari motor sambil kasih barang* "Minta tolong diantar yaaa, pak"
"Oh, mba tadi abis tanya sama yang itu tadi?"
"Hehe iyaa, saya kira itu bapak"
"Maaf yaaa, mba. Tadi saya abis shalat dulu.."
*ter-bengong sambil mengucap 'masyaaAllah' dalam hati kemudian ngangguk*
"Wah, lokasinya Yayasan lalalala.." *liat hape*
"Iya, pak. Saya sudah sertakan nama dan nomor teman saya kan yaaa? Nanti langsung tanya-tanya Yayasan lalalala aja, mudah-mudahan pada tau koq.."
"Iya, mba.. Kalau gitu saya permisi, mba.. Assalamu'alaykum"
"Ehh? Wa'alaykumussalam" *terharu (╥_╥`)

Duh, kalau mau dibilang berlebihan yaaa silahkan saja. Namanya juga orang yang ngga pernah maenan aplikasi itu. Selain memperhatikan beberapa orang kawan yang suka order tuh yaaa maksimal banget 'ngga sengaja' nonton pilem komedi tentang ojek online gitu di salah satu stasiun televisi :'D

Sebenarnya agak merasa malu juga yaaa. Aku tuh berangkat dari kampus memang sebelum adzan berkumandang. Ngga ada pikiran mau menepi di jalan karena dag dig dug lupa kirim barang hari ini. Kembali pada rencana sebelumnya, yaitu setelah beres kirim langsung mampir ke rumah untuk ambil sesuatu sekaligus shalat. Tetapi harus disadari pasti bahwa manusia hanya bisa berencana, karena bagaimanapun rencana-Nya adalah sebaik-baik rencana :')

Belum sampai satu jam setelahnya, salah satu nikmatnya Allah seketika hadir kembali. Allahumma shayyiban naafi'aan, alhamdulillah yang 'bening-bening' kembali turun mengguyur permukaan Depok, Jakarta dan sekitarnya. Salah satu harapan ketika itu adalah semoga si bapak pengendara bisa selamat sampai dengan tempat tujuan tanpa ada kendala dalam perjalanannya *aamiin*


Driver yang satu itu seolah mengingatkan suatu hal yang ngga kalah penting. Mengejar nikmat di dunia itu memang boleh saja, tetapi hanya untuk sekedarnya. Bagaimanapun juga, kita harus tetap berusaha meng-orientasikan segala macam hal yang dilakukan untuk perbekalan menuju hari yang dijanjikan. Duh, makasih banyak loh yaaa pak. Alhamdulillah beliau sampai tempat tujuan dengan selamat. Semoga berkah dan diberi kesehatan oleh-Nya *aamiin :'D


Ditulis sebagai ucapan terimakasih sekaligus apresiasi
teruntuk bapak syuper yang satu itu
Rawakalong, 2016年04月14日
L. Yuniasari

No comments:

Post a Comment