Sunday, December 10, 2017

Sebuah Buku: "Hanya Sebutir Debu"

Bismillahirrahmanirrahim.
#ResensiDesember



Judul: Hanya Sebutir Debu
Penulis: Sandi Firly
Penerbit: Quanta
ISBN: 978-602-02-3762-6
Cetakan ke-: 1
Tahun Terbit: 2014
Tebal: 183 halaman
Resensor: L. Yuniasari

"Ini memang bukan perjalanan panjang -tetapi adalah perjalanan pertamanya meninggalkan kota yang terkenal dengan para aulianya di Kalimantan Selatan dan bergelar Serambi Mekah itu."

Novel ini mengisahkan tentang seorang anak bernama Rozan yang memulai perjalanannya ke sebuah kota bernama Rantau, ibu kota Kabupaten Tapin. Perjalanan tersebut dilakukan atas permintaan dari ayahnya - yang merupakan seorang guru - yang selalu berpesan agar ia melakukan perjalanan ke berbagai tempat, sebelum nantinya ia menyesal.

Diceritakan bahwa kota Rantau merupakan kota yang sehari-harinya dipenuhi oleh aktivitas pertambangan. Hal tersebut yang hingga pada akhirnya membuat Rozan bertemu dengan berbagai pahit-manis kehidupan yang secara perlahan juga menyingkap satu per satu rahasia tentang dirinya. Di Kota ini, Rozan bertemu dengan Guru Zaman -orang yang harus ditemui olehnya atas permintaan ayahnya-, kemudian Pak Sawang dan Udin Tungkih, preman-preman lain, serta berbagai tokoh yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu (^^;)

Salah satu yang dapat dijadikan pelajaran dari novel ini adalah kenyataan bahwa kita memang harus tetap husnudzan sama DIA, karena atas Kuasa-Nya itulah yang nantinya juga menunjukkan hal-hal yang boleh jadi ingin kita ketahui kebenarannya. Selain itu, kita juga perlu bersyukur atas hadirnya mereka, orang-orang, siapapun itu yang telah hadir di kehidupan kita.

“Namun suatu saat ia juga akan tahu bahwa hanya ada dua kalimat yang indah, bahkan lebih indah dari puisi, yang diharapkan seorang perempuan. Pertama pinangan, dan kedua saat sang calon suami mengucapkan ijab Kabul di hadapan penghulu.” – Hal. 52

Selebihnya, silakan baca sendiri aja ya :p
“Di saat kamu membaca catatan ini, aku mungkin sedang berlayar entah di laut mana, entah ke negeri mana…
Daaaan… aku hanyalah sebutir debu dalam genggaman angin…”

1 comment:

  1. Jadi kepingin bukunya...
    Lelaki dari Tangerang ini mengharap pemberian buku dari pemilik blog ini heheh

    ReplyDelete