Friday, February 21, 2014

Jaga bicaramu, saudariku.. :')

Ibnul Qayyim rahimahumullah berkata:"Termasuk hal yang mengherankan bahwa seseorang ada yang mudah baginya untuk menjaga diri dan menahan diri dari memakan sesuatu yang haram, kezhaliman, zina, mencuri, minum khamer, melihat yang haram dan selainnya, namun sulit baginya untuk mengendalikan gerakan lisannya.

Sampai-sampai engkau melihat seseorang yang dianggap baik agamanya, zuhud dan banyak ibadah, namun dia berbicara dengan ucapan yang dimurkai Allah tanpa mempedulikan akibatnya. Dengan satu kalimat saja dia tergelincir ke dalam jurang yang dalamnya lebih jauh dari jarak antara timur dan barat.

Betapa banyak engkau melihat orang yang sangat berhati-hati dari perbuatan keji dan zhalim, namun lisannya suka menodai kehormatan orang-orang yang masih hidup maupun yang telah mati tanpa mempedulikan apa yang dia ucapkan.”
(Al-Jawaabul Kaafy, terbitan Daar ‘Aalamil Fawaa’id, hal. 366)

Saudariku, ini adalah tamparan keras bagi kita semua yang kadang istiqomah di atas agama ini, namun dalam porsi lisan, kita sulit menjaganya.

Kita kelihatannya amat rajin ikut taklim, namun saat berbicara dengan kaum muslimin, kita membuat orang tersinggung.

Kita rajin sholat ikut taklim di masjid, namun lisan kita di masjid senang sekali menggosip orang, apakah itu orang-orang.

Kita seringkali mendengar keutamaan sabar, namun di saat ujian itu datang lisan kita ternyata menyatakan ketidaksukaan atas musibah. Mengeluh dan hanya mengeluh.

Kita tahu bahwa Rosululloh shollallohu alayhi wasallam mencintai anak-anak namun kadang-kadang lisan kita kepada anak kita sendiri menodai perasaannya, melukai perasaannya. Apalagi anak tetangga!!

Kita tahu bahwa berbakti kepada orangtua adalah wajib, namun lisan kita kepada orangtua kerapkali menyakiti perasannya, membuatnya tersinggung.

Ada apa dengan kita? Bukankah Islam mendedikasikan kepada kita untuk senantiasa menjaga lisan ini pada perkara yang baik?

Kita kerapkali bertanya bagaimana memanajemen bisnis pakaian akhwat, memperbaiki penataan rumah yang sudah tidak baik dipandang, namun kita lupa belajar memanajemen lisan. Astagfirulloh.. .

Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala mengampuni dosa-dosa kita.. *aamiin

(Ummu Hanin Khoiriyah)

No comments:

Post a Comment