*
Bismillahirrahmanirrahim
12 Ramadhan 1440H
-
Nantinya, setelah bulan Ramadhan berlalu, maka akan terbagi setidaknya menjadi dua kelompok manusia.
Pertama, orang yang pada bulan Ramadhan tampak sungguh-sungguh dalam ketaatan, sehinggga orang tersebut selalu dalam keadaan sujud, shalat, membaca Al-Qur’an atau menangis, sehingga bisa-bisa kita lupa akan ahli ibadahnya orang-orang terdahulu karena kita akan tertegun melihat kesungguhan dan giatnya dalam beribadah.
Namun itu semua hanya berlalu begitu saja bersama habisnya bulan Ramadhan. Setelah itu, ia kembali lagi bermalas-malasan, kembali mendatangi maksiat seolah-olah ia baru saja dipenjara dengan berbagai macam ketaatan kembalilah ia terjerumus dalam syahwat dan kelalaian. Kasihan sekali orang-orang seperti ini.
Kedua, orang yang bersedih ketika berpisah dengan bulan Ramadhan. Mereka rasakan nikmatnya kasih dan penjagaan Allah, mereka lalui dengan penuh kesabaran, mereka sadari hakekat keadaan dirinya, betapa lemah, betapa hinanya mereka di hadapan Yang Maha Kuasa, mereka berpuasa dengan sebenar-benarnya, mereka shalat dengan sungguh-sungguh.
Perpisahan dengan bulan Ramadhan membuat mereka sedih, bahkan tak jarang di antara mereka yang meneteskan air mata.
Kedua golongan ini tidaklah sama, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Allah berfirman, artinya, “Katakanlah; Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaan masing-masing..” (QS. Al-Isra’ : 84)
Para ahli tafsir mengatakan, makna ayat ini adalah bahwa setiap orang berbuat sesuai dengan keadaan akhlak yang sudah biasa ia jalani.
Barang siapa berpuasa siang hari di bulan Ramadhan dan shalat di malam harinya, melakukan kewajiban-kewajibannya, menahan pandangannya, menjaga anggota badan serta menjaga shalat jum’at dan jama’ah dengan sungguh-sungguh untuk menyempurnakan ketaatannya sesuai yang ia mampu maka bolehlah ia berharap mendapat ridha Allah, kemenangan di Surga dan selamat dari api neraka. Orang yang tidak menjadikan ridha Allah sebagai tujuannya maka Allah tidak akan melihatnya.
Untuk itu, selagi masih ada waktu dan kesempatan di bulan yang penuh dengan kemuliaan ini, maka mulailah membiasakan diri untuk beramal setiap hari. Suatu amalan meskipun sedikit, apabila dilakukan secara terus-menerus menjadi lebih baik daripada amalan yang banyak namun terputus.
Hal ini sebagaimana hadits yang menyebutkan bahwa amalan yang disukai Allah adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.
Mari biasakan diri untuk mengerjakan kebaikan di bulan Ramadhan. Mohonkan perlindungan agar pembiasaan yang kita lakukan dapat berkelanjutan sampai pada bulan-bulan lainnya setelah Ramadhan.
Sungguh, betapa menyesal seseorang yang apabila keluar dari bulan Ramadhan dengan tangan hampa, tanpa adanya perbekalan.
Sungguh, betapa meruginya seseorang yang pada bulan ini hanya sekedar menahan lapar dan dahaga setiap hari.
"Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya ini, kecuali rasa lapar dan dahaga," (HR. Ath Thabrani)
Semoga aku, kamu, mereka, dan kita semua termasuk golongan yang dapat memanfaatkan sisa-sisa di bulan Ramadhan dengan mengerjakan amalan kebajikan serta menjauhi kemungkaran pun juga yang penuh dengan kemudharatan. Aamiin.
SEMANGAT Ramadhan!
Selamat berburu kebaikan dengan senantiasa berbaik-baik melakukan segala macam amalan baik!
#LY1440H
#Ramadhan1440H
#RamadhanProduktif
#semangARTramadhan
#SEMANGATRamadhan
#YukMenujuBaik
#MenujuBaikItuBaik
No comments:
Post a Comment