*
Bismillahirrahmanirrahim.
11 Ramadhan 1440H
-
Hakikat dari ibadah yang menjadi kewajiban kita sebagai seorang hamba-NYA, yaitu untuk mengukur sejauh mana keimanan; kepasrahan; ketaatan; kesabaran; serta keikhlasannya dalam menjalani perintah Allah subhanahu wa ta'ala.
Hal ini perlu diperhatikan agar diri kita tidak terlalu condong atau memiliki kecenderungan terhadap dunia yang menyebabkan rasa cinta pada pencipta kita justru di-nomor-sekian-kan. Karena bagaimanapun juga, cinta dunia; cinta harta; hawa hafsu; syahwat; serta cinta semu lainnya senantiasa akan menghalangi seorang hamba untuk taat kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Dalam firman-Nya, Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan bahwa,
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhaan Allah.." (QS. Al Baqarah : 207)
Apabila dikaitkan dengan bulan yang mulia ini, salah satu dari 'efek' ibadah puasa terhadap jiwa seorang muslim dapat dilihat dari berubahnya cara pandangnya dalam menyikapi dunia.
Ketika masih begitu banyak manusia yang mendasari hidupnya dengan memperturutkan berbagai keinginannya, maka seorang muslim 'dikader' oleh Allah agar belajar untuk mengontrolnya.
Ketika masih begitu banyak manusia yang hidup dengan mengikuti hawa nafsunya, maka seorang muslim diajari oleh Allah agar bisa mengendalikannya.
Nah, sekarang pertanyaannya..
Sudahkah diri kita ini berkorban untuk Allah?
Sejauh mana pengorbanan yang telah kita berikan?
Sudahkah diri kita 'menyembelih' hawa nafsu, cinta dunia, dan lain-lain yang dapat menjauhkan diri kita dari mengingat-Nya?
Sudahkah diri kita termasuk seorang mukmin sejati yang senantiasa mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, harta, dan jiwa raga untuk Allah?
Sudahkah kita benar mengamalkan firman-Nya yang menyebutkan,
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al An'aam : 162)
Bukankah apabila kita hendak mengetahui bagaimana kedudukan kita di sisi Allah, maka kita harus melihat bagaimana kedudukan Allah pada diri kita?
Maka marilah..
Selagi kita masih diberikan waktu dan kesempatan oleh Allah, lekas manfaatkan untuk kebaikan, terlebih lagi pada bulan penuh kemuliaan.
Ngga usah itung-itungan "balasan" dari apa yang telah kita lakukan, karena DIA Yang Maha Menentukan.
Ibadah dan perbuatan baiknya dulu aja di maksimalkan, insyaaAllah hadiah spesial yang tak terbayang indahnya-lah yang menanti kita di "hari kemudian".
Mohon maaf lahir dan bathin.
Saling memaafkan dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
Bersabarlah dalam ujian, pun juga dalam menjalani hari-hari di sebuah 'ruang' bernama kehidupan..
Wallahu a'lam bisshawwab.
SEMANGAT Ramadhan!
Selamat berburu kebaikan dengan senantiasa berbaik-baik melakukan segala macam amalan baik!
#LY1440H
#Ramadhan1440H
#RamadhanProduktif
#semangARTramadhan
#SEMANGATRamadhan
#YukMenujuBaik
#MenujuBaikItuBaik
No comments:
Post a Comment