Bismillahirrahmanirrahim.
#ResensiFebruari
#ResensiFebruari
Judul : Setitik Cahaya Bintang
Penulis : Feny Andiani
Penerbit : DAR Mizan
ISBN : 979-3035-70-6
Cetakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2002
Tebal: 208 halaman
Penulis : Feny Andiani
Penerbit : DAR Mizan
ISBN : 979-3035-70-6
Cetakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2002
Tebal: 208 halaman
Resensor: L. Yuniasari
-
Persoalan mengenai drug ternyata tidak hanya dialami oleh remaja yang dapat dikatakan bermasalah, tetapi juga remaja baik-baik yang bahkan sudah memiliki jati diri seperti Bintang.
Novel remaja Islam satu ini mengisahkan perjalanan seorang anak bernama Bintang yang merupakan vokalis dari sebuah grup band.
Pada saat band tersebut naik daun, permasalahan mengenai drug, obat-obatan terlarang mulai hadir dalam kehidupan Bintang. Bahkan, vokalis grup band Nice Sound ini juga menjadi salah satu pengguna obat-obatan terlarang tersebut.
Satu tahun lamanya ia terjerat barang haram tersebut. Parahnya lagi, dia sudah benar-benar memiliki ketergantungan dengan apa yang disebut oleh mereka (penggunanya) sebagai 'obat surga' sehingga ia begitu sulit untuk melepaskannya.
Salah satu hal yang sangat disayangkan oleh teman-temannya di Nice Sound adalah bahwa hal tersebut tidak secara langsung diakui oleh Bintang kepada teman-temannya.
Bintang mulai gelisah akan hal yang dia sadari bahwa ini salah, tetapi masih dilakukannya. Kegelisahannya ini mulai muncul pada saat kejadian OD (Over Dosis) terjadi pada temannya, bahkan pada teman dekatnya.
Tidak sekali-duakali Bintang mencoba menahan diri untuk tidak menggunakannya lagi. Ia membiarkan tubuhnya menggigil serta menahan sakit pada saatnya tubuhnya 'menagih' agar ia menggunakannya lagi. Namun, tidak sekali-duakali pula usaha yang dilakukannya untuk menahan diri justru kembali dikalahkan oleh keinginan untuk 'nyandu lagi' dari dirinya sendiri.
Saya merasa bahwa novel ini dapat sekaligus menjadi bahan renungan, termasuk bagi kita untuk sekilas melihat bagaimana kehidupan bebas kalangan remaja di luar sana. Meskipun novel ini ditulis belasan tahun lalu dengan bahasa dan gaya penulisan yang tren pada saat itu, satu lainnya yang perlu disadari adalah bahwa permasalahan seperti itu dikalangan remaja memang telah ada sejak lama. Oleh karenanya, bisa menjadi bahan evaluasi bersama untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara yang dapat kita lakukan sebagai wujud partisipasi meminimalisir permasalahan seperti itu yang semakin banyak terjadi?
:')
No comments:
Post a Comment