Thursday, April 20, 2017

Sebuah Buku: "Jangan, Berdakwah Nanti Masuk Surga"

Bismillahirrahmanirrahim.

#Resensi Bulan April



Judul : Jangan Berdakwah Nanti Masuk Surga
Penulis : Zaky Ahmad Rivai
Penerbit : Gema Insani
ISBN : 978-602-250-218-0
Cetakan ke- : 1
Tahun Terbit : 2014
Tebal: 191 Halaman
Resensor: L. Yuniasari

***

Jangan berdakwah?
Loh kok berdakwah ngga boleh?

Sebuah buku yang saya beli pada pertengahan Juni tahun 2015 lalu ini menjadi salah satu buku yang saya cari kembali ketika merasa butuh 'asupan' agar tetap semangat dalam menebarkan kebaikan.

Merugilah para pemuda Muslim yang hanya dlam saja. Urung berdakwah atau bergabung dengan gerakan dakwah. Bermunculanlah pemuda bermental ribet, pemuda bermental pengeCut, dan pemuda bermental mencibir Jlka melihat orang gagal la senyum bangga. Jlka mellhat orang berhasil, berjuta cacian dllunCurkan karena sangat tidak relanya la dengan keberhasllan orang lain. Parahnya lagi, ada pemuda yang malas melangkahkan kakl ke majelis-majelis ilmu, lebih memilih menjadi penonton ketimbang aktor Hohoho... pemuda model ini kita kasih sikat dan gayung ya, supaya bisa menguras laut.

Buku yang saya rasa cocok menjadi santapan para aktivis dakwah ini berisi sembilan bahan bahasan ditambah dengan prolog dan epilog.

Seperti yang kita ketahui, ketika mendengar atau membaca kata "dakwah" maka mungkin masih ada sebagian orang yang berpendapat waktu itu merupakan hal yang dilakukan oleh ulama, ustadz/ah, kyai, syeikh, dan lainnya. Namun, pada dasarnya pengertian mengenai dakwah atau berdakwah tidak sesempit itu. Hal ini dikarenakan sebenarnya semua orang bisa berdakwah, yaa.. dengan mengajak orang-orang di sekeliling kita untuk berbuat baik itulah salah satu arti sederhana dari berdakwah.

Ketika membaca buku ini, kita akan diajak mengetahui mulai dari kewajiban berdakwah, kesadaran untuk berdakwah, bekal-bekal yang perlu dipersiapkan, kreativitas dalam berdakwah, kebersamaan dan keberhasilan, serta inspirasi dan akselerasi dakwah.

Buku ini dirasa pantas menjadi buku saku bagi mereka yang senantiasa bermaksud untuk mengajak dalam kebaikan, meskipun ukuran buku ini tidak akan muat ketika dimasukkan ke dalam saku (^^;)

Judul buku yang terkesan nyeleneh dan memuat penasaran itulah yang pada awalnya membuat saya begitu tertarik untuk membaca buku ini. Meskipun buku ini sebagian besar dipenuhi oleh tulisan dan agak jarang gambar, tetapi layout biru-hijau yang memenuhi isi buku ini tidak begitu membosankan.

Buku ini juga mengingatkan kita dalam hal mengajak kebaikan maka lakukanlah dengan cinta, tanpa terkesan memaksa.

Cinta dalam dakwah tetap akan menimbulkan masalah. Namun, masalah yang timbul karena cinta akan terselesaikan dengan cinta pula.

Hal tersebut sebagaimana disebutkan oleh K.H Rahmat Abdullah yang juga dijadikan sebagai kalimat pengantai dalam buku ini...

“Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu. Isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang Umat yang kau cintai.”(K.H. Rahmat Abdullah)

Secara keseluruhan, buku ini termasuk buku 'pegangan' yang saya rekomendasikan khususnya bagi mereka yang ingin terus mengajak dalam kebaikan. Semoga nantinya aku, kamu, dia, mereka, dan kita semua termasuk dalam golongan orang yang perbuatannya sehari-hari senantiasa tercatat dalam hal-hal yang mengarah kepada kebaikan sebagaimana Agama kita telah mengajarkan. Allahumma aamiin ;)

Selagi masih muda, Kawan! Selagi raga bugar dan jalan yang masih panjang. Dakwah bukan hanya menguntungkan orang lain, tetapi mengantarkan kita ke jannah-Nya! Lahap halaman per halamannya, kumpulkan tekad untuk istiqamah berdakwah dengan penuh keikhlasan. Ajak teman, handai taulan menuju seruan-Nya. Insyaa Allah, surga dan keridhaan-Nya akan kita dapatkan!

***

1 comment:

  1. Saya juga dakwah. Mengajak orang-orang untuk menggunakan aplikasi gratis ketimbang yang bajakan. Hehe

    Kata Aa Gym mah, dengki: susah melihat orang senang, senang melihat orang susah.

    ReplyDelete