Hari Jum'at lalu, tanggal 29 November 2013 tuh aku ada mata kuliah Pendidikan Pancasila. Nah, kebetulan tuh dosennya kasih tugas yang berkaitan dengan pengaplikasian nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya beliau memberikan selembar wacana yang berjudul "Menuju Pancasila Lahir dan Batin"
Nah, dosen tuh meminta untuk memberikan tanggapan terkait dengan isi wacana yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Wacana tersebut tuh menyebutkan berbagai macam peristiwa yang mungkin sudah 'agak' menjadi hal yang umun di kehidupan kita terlebih di era globalisasi seperti ini. Parahnya, berbagai macam hal-hal yang disebutkan tuh justru bertolak belakang dengan nilai-nilai pancasila. Contoh kecil mengenai mencontek serta tawuran antar pelajar bahkan sampai kepada kasus korupsi. Hal-hal seperti itu mungkin sudah tak lagi asing di telinga karena sudah banyak media massa memberitakan terkait hal tersebut. Nah, itu semua jadi menimbulkan pertanyaan, "Apakah nilai-nilai Pancasila memang benar dan sungguh ada dalam kehidupan kita?" Lalu yang lebih miris, wacana itu menyebutkan adanya predikat yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara menuju gagal. Astaghfirullah.
Mungkin itu hanya sekedar asumsi pesimistis, tapi kembali lagi jika kita melihat bagaimana Indonesia saat ini. Berbagai macam tindakan masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai Pancasila merupakan salah satu faktor yang berpengaruh sehingga negara ini dinyatakan sebagai negara menuju gagal.
Seperti yang sama-sama kita sadari bahwa Pancasila kini hanya sebagai dasar negara saja. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak diterapkan secara betul-betul oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan, tak sedikit yang justru melupakan budaya bangsa ini. Lihat saja~ anak-anak Sekolah Dasar, bahkan balita sudah dikuasai oleh kemajuan teknologi. Jaman aku SD tuh masih main congklak, galasin, benteng, lompat tali, bekel dan lainnya~ tetapi anak kecil jaman sekarang tuh sudah sibuk dengan gadgetnya -.-
Nah, untuk hal seperti ini tuh sebenarnya para generasi penerus bangsa-lah yang justru lebih berperan penting, khususnya untuk 'mengembalikan' nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Para pahlawan sudah mati-matian loh buat membela Tanah Air ini, masa sebagai generasi penerus bangsa kita justru malah begitu saja melupakan jasa para pahlawan? Jangan biarkan kita dikuasai oleh negara Asing. *fyuuuuhh* :"
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy Syura: 30).
Mungkin salah satu solusi yang dapat kita lakukan yaaaa mulai membiasakan diri dengan melakukan hal-hal yang positif serta mengarah kepada kebaikan. Tanamkan dan mulai terapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara. Bagaimanapun juga, nasib bangsa ke depannya itu ada di tangan para generasi penerus bangsa. Kalau sebagai generasi penerus kitanya malah melakukan hal-hal yang ngga mencerminkan nilai-nilai pancasila bahkan bertolak belakang dari itu semua, akan seperti apa bangsa ini nantinya? Mau dibawa kemana bangsa ini kalau generasi penerusnya justru malah buat bangsa semakin jatuh bahkan sampai menjadi bahan tertawaan bangsa asing? Tak inginkah kita bila negara ini mendapat pandangan positif dari negara lain, bukan malah menjadi negara yang dilecehkan? Tak ingatkah pesan presiden pertama kita yang berkata, "Berikan aku 10 orang pemuda, maka akan ku guncang dunia...!" Ayo BANGKIT-lah para generasi penerus bangsa! :')9
Nah, sebagai umat muslim ada baiknya kita menyempatkan diri untuk bertaubat, selagi DIA masih memberi kesempatan hidup di dunia dan kembali ke pada ajaran agama. Orang yang hidup dalam suatu kebiasaan, maka ia akan dimatikan dalam kebiasaan itu, dan dibangkitkan dalam kebiasan itu. Jika kita membiasakan diri dalam nilai islam, maka kita akan dimatikan dan dibangkitkan dalam keadaan islam.
Begitu pun dalam mencari teman dan lingkungan, carilah yang bisa mengajak ke jalan Allah sehingga bisa menyelamatkan diri di akhirat kelak. Selanjutnya perbanyak beramal sholeh agar catatan pribadi yang diterima kelak hasilnya baik dan menyenangkan. Yaaaa, pokoknya jangan sampai terpedaya dengan kenikmatan dunia yang fana dan perkembangan teknologi yang juga semakin marak tetapi tetap semangat menebarkan kebaikan :')9 ALLAHU AKBAR!
No comments:
Post a Comment