Friday, April 22, 2016

Bagaimana Kabar Pemuda Saat Ini?

Kamu adalah umat yang terbaik
Yang dilahirkan untuk manusia 
Menyuruh kepada yang ma'ruf 
Dan mencegah dari yang mungkar 
Dan beriman kepada Allah
(QS. Ali Imran : 110)

Bismillahirrahmanirrahim...


Tiada yang berhak memilah negrimu tercinta 
Atau mereka musuh yang nyata 
Hancurkan semua dan bentang luas cakrawala 
Mengembang meliputi semesta 

Kalau saja Mahmed II hidup kembali dan melihat kondisi pemuda saat ini, mungkin ia sudah geleng-geleng kepala tak habis pikir.

Ah, betapa kualitas kita dan dirinya terbentang amat jauh!

Pemuda bangkit tegak bentang cakrawalamu
Tepiskan kemalasan lepas belenggu dungu 
Pemuda asah belati fikir dan akalmu 
Tunjukkan semangat bagai singa tegar membaja 

Takkan bebas dunia Islammu hanya dengan ragu 
Dan termangu menjalin mimpi tanpa gerak maju
Takkan tegak dienul Islammu tanpa kerja nyata 
Dan tercencang jeratan angan hampa 

Di saat kebanyakan pemuda berumur 21 tahun sudah angkat dagu, bangga bisa taklukkan hati wanita, Muhammad Al-Fatih sudah mampu taklukkan Konstantinopel.

Di saat para pemuda bersenang-senang habiskan umur 8 tahunnya dengan menghafal lagu-lagu orang dewasa, Muhammad Al-Fatih sudah hafalkan seluruh ayat Al-Quran dalam kepalanya.

Di saat para pemuda masih bingung dengan mimpinya, tidak tahu akan jadi apa, "let it flow" katanya, Muhammad Al-Fatih sudah bertekad dengan lantang sejak kecil, "Ayah, aku ingin menaklukkan konstantinopel."

Di saat para pemuda begitu mudah mengeluh, merasa punya segudang masalah dan tekanan hidup, lalu menganggap hidupnya akan berakhir sia-sia, Muhammad Al-Fatih sudah dibebankan amanah yang begitu besar bahkan sejak ia lahir ke dunia.

Ia menjadi tumpuan harapan tiga generasi akan takluknya konstantinopel, janji yang diucapkan Rasulullah ratusan tahun silam.
Ia menjadi harapan dari 6 abad perjuangan para pendahulu.

Bayangkan! harapan 600 tahun perjuangan para pendahulu dibebankan pada pundaknya!
Ah, tapi sedikitpun ia tak gentar, tak mundur barang sejengkal!

Di saat para pemuda habiskan waktunya untuk bersenang-senang, maraton film, nongkrong berjam-jam, Muhammad Al-Fatih memilih tingkatkan kemampuan fisik dan mengisi otaknya.

Ia kuasai teknik bela diri, memanah, berkuda, berenang, strategi berperang, Ilmu fiqh, hadis, Astronomi, dan matematika.
Ia juga menguasai banyak bahasa; Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan Yunani.

Negerimu nan terdengar adzanmu dipelosoknya 
Barat ke timur dan selatan hingga utara 

Tiada yang berhak memilah negrimu tercinta 
Atau mereka musuh yang nyata 

Di saat para pemuda dengan mudah hancur mentalnya ketika direndahkan atau dihina orang lain, Muhammad Al-Fatih punya hati seluas samudera, mental sekuat baja. 

Tak terhitung berapa banyak orang yang merendahkannya saat ia diangkat menjadi Raja pada umur 19 tahun, "Bocah ingusan!" katanya.
Dari musuh hingga orang kerajaan sekalipun meremehkan kemampuannya. Tapi ia lebih memilih memberi bukti nyata.

Di saat para pemuda habiskan air matanya untuk kekasih hati yang tidak jelas, Muhammad Al-Fatih memilih habiskan air matanya untuk memohon ampunan dan panjatkan harapan.

Sejak baligh, tak pernah satu malam pun ia lewatkan salat Tahajud. Ialah Pedang Malam, yang selalu diasah dengan tulus ikhlas.

Di saat para pemuda lupa dan meninggalkan Tuhan, "nanti saja kalau sudah tua" fikirnya, Muhammad Al-Fatih tak sekalipun pernah meninggalkan Allah dalam tiap urusannya.

Ia miliki 250ribu pasukan yang tak sekalipun pernah meninggalkan salat wajib.
Ia laksanakan salat Jumat sebelum menyerang Konstantinopel. Salat terpanjang dalam sejarah, 4 km membentang dari Pantai Marmara hingga Selat Golden Horn di utara! lalu gema takbir bersahutan, menggetarkan, menjadi semangat saat menggempur lawan!

Di saat para pemuda kehabisan cara dan ide-ide cemerlang untuk meraih mimpinya,  Muhammad Al-Fatih tak kehabisan cara, bahkan yang menurut orang lain gila.

Yang ia hadapi ialah Benteng Byzantium! Dibatasi laut dengan pagar rantai besi, terbuat dengan teknologi terhebat pada zamannya, tak mampu ditembus selama 11 abad.
Kokohnya Benteng Byzantium tak membuat Ia kehilangan akal. Tak bisa menyebrangkan 70 kapal lewat laut, ia lumurkan minyak pada ratusan gelondongan kayu, lalu jalankan seluruh armada kapal melintasi bukit hanya dalam satu malam!

Hoila!
Pagi hari menjelang, musuh kaget bukan kepalang. Benteng Byzantium yang selama 11 abad tak terhancurkan, hari itu telah mampu ditembus!

Pemuda berlalu tinta emas terukir 
Berbilang saksi sejarah akan keagungan 
Pemuda al Islam membubung ke langit tinggi 
Getarkan bumi kokoh ketuk pintu arasyi

Kan terpatri catatan suci bak badar berseri 
Dan terurai jerat jahili bak khondak abadi 
Yakin diri kan tercipta lagi khaibar sejati 
Dinaungan asma robul izzati 

Lalu saat ini,

Kita sadar akan bentang yang amat jauh antara kualitas pemuda saat ini dan  di zaman Muhammad Al-Fatih. Kita juga sadar akan ketinggalan yang amat jauh yang harus kita kejar.

Gerak maju musuhmu tak batasi sudut pandangmu 
Pada dinding - dinding sempit di sekelilingmu 
Hancurkan semua dan bentang luas cakrawala 
Mengembang meliputi semesta 

"Kaki anak Adam tidaklah bergeser pada hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya." (HR. Tirmidzi)

Masa muda akan dimintai pertanggungjawabannya bukan?

Harus ada darah tetes ke bumi hai pemuda 
Tegakkan al Islam kian meninggi 
Harus ada jiwa ridho berkorban a... a... a.... 
Menggapai hidup mulia atau syahid kematian 


_________________
Sumber:
  • Izzatul Islam - Seruan
  • Muhammad Al Fatih 1453, Felix Siaw
  • https://kisahmuslim.com/4287-muhammad-al-fatih-penakluk-konstantinopel.html
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mehmed_II
  • http://www.daarulmuwahhid.org/dm/index.php/artikel/kisahteladan/216-kisah-ahli-tahajud-kisah-pedang-malam-al-fatih-sang-pembuka
  • http://fachmycasofa.com/2015/08/10/3-inspirasi-utama-untuk-mewujudkan-impian-ala-muhammad-al-fatih-pahlawan-islam-penakluk-konstantinopel/

No comments:

Post a Comment