Thursday, May 9, 2019

3 Ramadhan | Menjaga Lisan di bulan penuh Keberkahan


*

Bismillahirrahmanirrahim

3 Ramadhan 1440H

-

Ramadhan adalah bulan yang dipilih Allah untuk menjernihkan diri kita dari kotoran-kotoran jiwa, termasuk kotoran keangkuhan; rasa ingin dihormati; gila pujian; dan segala macam sifat-sifat yang seharusnya kita hindari lainnya.

Nah, salah satu hal yang perlu digarisbawahi adalah...
Jangan mempersempit makna "Puasa" yaitu sekedar menahan lapar dan dahaga dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari saja.

Satu hal yang perlu disadari adalah bahwa puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga semata, melainkan juga menahan pandangan; pendengaran; tingkah laku dan perbuatan; perkataan melalui lisan; serta menjaga seluruh anggota tubuh dari segala macam hal yang membatalkan puasa.

Bukankah salah satu untuk menentukan bagaimana kualitas diri seseorang itu dilihat dari kata-katanya, dari apa yang diucapkannya?

Maka, belajarlah pula untuk diam.
Ketika kita tak perlu untuk berbicara, maka diamlah.
Ketika kita tak bisa untuk mengatakan sesuatu yang baik, maka kita lebih baik untuk diam.

An Nawawi rahimahullah menyampaikan dalam kitabnya Riyadhush Shalihin,

“Ketahuilah bahwa sepatutnya setiap orang yang telah dibebani berbagai kewajiban untuk menahan lisannya dalam setiap ucapan kecuali ucapan yang jelas maslahatnya. Jika suatu ucapan sama saja antara maslahat dan bahayanya, maka menahan lisan untuk tidak berbicara ketika itu serasa lebih baik. Karena boleh saja perkataan yang asalnya mubah beralih menjadi haram atau makruh. Inilah yang seringkali terjadi dalam keseharian. Jalan selamat adalah kita menahan lisan dalam kondisi itu.”

(Masih) mengenai kata-kata...

Dalam manga Detective Conan, ada salah satu karakter ada yang mengatakan bahwa:

"Kata-kata adalah pedang. Jika salah menggunakannya akan mengubahnya menjadi senjata yang kejam. Maka gunakanlah kata-kata secara bijaksana dengan merasakan perasaan orang lain, seperti apapun orang itu..."

Sekali lagi, pada kesempatan ini bermaksud untuk mengingatkan kembali, khususnya mengingatkan diri pribadi.

Bagaimanapun juga, disadari ataupun tak disadari, pada kenyataannya kata-kata benar menjadi penentu bagaimana kualitas diri.

Semoga aku, kamu, mereka, dan kita semua dapat sama-sama berbenah diri menjadi pribadi yang lebih lebih lebih dan lebih baik lagi di kemudian hari, sebagaimana yang IA sukai dan IA ridhai. Allahumma aamiin.

SEMANGAT Ramadhan!
Selamat berburu kebaikan dengan senantiasa berbaik-baik melakukan segala macam amalan baik!

#LY1440H
#Ramadhan1440H
#RamadhanProduktif
#semangARTramadhan
#SEMANGATRamadhan
#YukMenujuBaik
#MenujuBaikItuBaik

No comments:

Post a Comment