Wednesday, July 27, 2016

Di Dunia Ini, "KITA" Tidak Bisa Melarikan Diri

Bismillahirrahmanirrahim.

"Perbanyaklah oleh kalian mengingat sesuatu yang menghancurkan segala kelezatan, yaitu kematian. Tidak seorangpun yang mengingat kematian di saat ia dalam kesempitan, melainkan hal itu akan melapangkan hatinya. Dan tiada pula orang yang mengingatnya di saat sedang lapang, melainkan hal itu akan menyempitkan hatinya." - HR. Ibnu Hibban, Tirmidzi dan Nasa'i

Sedikit mengingat, ketika duduk di bangku SMA sekitar 4-5 tahun lalu tuh giat sekali baca buku tentang akhir zaman, kiamat dan juga kematian. Beberapa orang kawan sempat mengatakan kalau buku bacaannya syeram, tetapi bagi saya ketika itu tuh jenis bacaan semacam itu yang rasanya memang dibutuhkan karena disamping sebagai pengingat, bacaan semacam itu juga buat diri ini sadar bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Oleh karenanya, alangkah baiknya jika kita memanfaatkan sisa waktu yang dimiliki di dunia untuk mempersiapkan diri serta melakukan hal-hal lainnya yang mengarah kepada kebaikan.

Bukankah Allah berfirman, yang artinya:

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." - QS. Ali Imran : 185

Kematian adalah sebuah keniscayaan. Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami yang namanya kematian. Siapapun itu. Dimanapun. Kapanpun. Dalam kondisi bagaimanapun. Titik.

Tak ada satu orangpun dari manusia yang dapat menolak ataupun lari dari kematian. Sekalipun ia adalah seorang pejabat tinggi syekali dengan pangkat dan gelar berlapis-lapis. Sekalipun ia seorang penuntut ilmu yang telah menguasai hampir setengah ataupun seluruh ilmu pengetahuan yang ada di bumi. Sekalipun ia adalah seorang yang memiliki IQ tertinggi tak tersaingi. Sekalipun ia adalah seorang yang banyak dikenal dan memiliki banyak bawahan. Sekalipun ia adalah seorang yang berkebalikan dengan apa yang telah disebutkan. Dan sekalipun ia berlari ataupun bersembunyi dalam tempat yang luput dari pandangan manusia.

Nah, kali ini sedikit berbicara mengenai hal yang sangat disayangkan dan masih berkaitan dengan hal tersebut. Pada kenyataannya, yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah bahwa tidak dapat dikatakan sedikit orang yang melupakan kematian. Mereka sibuk untuk menyibukkan diri untuk berburu kenikmatan di dunia. Iya, hanya sampai di dunia.

Mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa pada hakikatnya kehidupan di dunia ini hanyalah sebagai tempat singgah dan itu bersifat sementara. Mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa dunia ini bukanlah tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa kenikmatan yang dirasa di dunia ini hanya sekedar kesenangan yang memperdayakan.

Illahi Rabbi.. jaga dan lindungi kami..
semoga kami bukan termasuk satu diantara mereka..
:"

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." - QS. Al Hadid : 20

Adalah menjadi hal yang tak dapat disangkal bahwa sebagian besar orang merasa takut dan khawatir ketika harus menghadapi kematian. Apakah kita termasuk satu diantaranya? Mari tanyakan pada diri.

Salah satu faktor mendasar yang menyebabkan mereka merasa takut dan khawatir akan kematian adalah karena merasa belum memiliki persiapan atau perbekalan yang cukup untuk menghadapi kematian. Mereka juga tak tau bagaimana seharusnya menghadapi kematian. Dan tak sedikit pula yang tak tau bagaimana cata memperoleh akhir kehidupan yang indah dan bahagia atau dapat disebut khusnul khatimah.

Andai saja setiap orang tau bahwa kematian dapat direncanakan, maka mereka tidak akan pernah takut menghadapi kematian. Tetapi sekali lagi, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kematian merupakan suatu misteri Illahi. Tak ada seorangpun yang tau kapan hal itu akan terjadi pada dirinya. Tidak. Sekali lagi, tidak ada.

Hal berikutnya yang perlu diketahui adalah bahwa amalan serta perbuatan kita di dunia ini sangat menentukan bagaimana keadaan kita di hari kemudian kelak, termasuk pada saat kita menghadapi kematian. Oleh karenanya, perbanyak beramal serta berbuat baik kepada siapapun itu.

"...Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun." - QS. An Nisa' : 77

Itu sedikit pengingat serta nasehat teruntuk diri sendiri agar tidak lupa untuk mengingat kematian.

Illahi Rabbi..
Jaga kami..
Lindungi kami..
Jauhkan kami dari orang-orang yang berbuat dzalim..
Jauhkan kami dari orang-orang yang justru mendekatkan kami pada kemungkaran..
Jauhkan kami dari orang-orang yang justru membuat kami lupa untuk mengingat-Mu..
Semoga Engkau senantiasa Mencintai kami...

Allahumma aamiin..

__________

Referensi: Pengantar buku berjudul "Anda Ingin MATI Seperti Apa ?"

No comments:

Post a Comment