Wednesday, July 6, 2016

27 Ramadhan 1437H - Yuk, MUDIK!

Bismillahirrahmanirrahim.

27 Ramadhan 1437H


Sekitar awal-awal Ramadhan lalu mama sempat bilang, "Mudah-mudahan Syawal tahun ini kita bisa pulang yaaa dek, khawatir kaget kalau di rumah..."

:)

Alhamdulillah, atas Kuasa dan Kebesarannya ternyata kami masih diberikan waktu dan kesempatan untuk menempuh perjalanan meninggalkan Rawakalong dan Depok tercinta (/ω\*)

Bismillah.. semoga safar bukan menjadi alasan untuk melalaikan targetan yang sejauh ini Alhamdulillah bisa berjalan meskipun ada beberapa yag terlambat ckck ✌

Siang sampai sore tadi sempat singgah di Terminalnya Damri gitu, dan agak syedihnya tuh ketika momen mudik seperti ini ngga sedikit juga yang justru secara ngga langsung melupakan kewajiban yang seharusnya ditunaikan, terlebih lagi ini kan bulan Ramadhan. Beberapa ada yang puasanya ditinggalkan, ibadah lima waktu juga seolah ngga dipedulikan karena 'sibuk' atau mungkin 'menyibukkan diri' untuk menunggu jemputan yang akan mengantar menuju kampung halaman. Duh, jadi pengingat buat diri sendiri juga mudah-mudahan bukan termasuk satu diantara mereka (╥﹏╥)

...

•┈┈┈┈•✿❁❁✿•┈┈┈┈•

Mudik Kampung Akhirat dan Mudik Kampung Dunia

Renungan antara dua mudik:

1) Rasa gembira dan rasa takut
Benar, mudik lebaran ke kempung dunia membuat hati terasa gembira dan bahagia
Tapi, mudik ke kampung akhirat, sebagian takut dan cemas, iya karena Al-wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati

2) Dinanti-nantikan dan dihindari
Iya, betapa bahagia ketika mendapat cuti liburan panjang akan mudik kampung dunia
Tapi, mudik kampung akhirat dihindari, dicemaskan bahkan sekedar berita kematian saja sudah ngeri

3) Persiapan mudik
Benar, mudik lebaran mempersiapkan segalanya, baju terbaru, kendaran performa terbaik, senyuman dan suasana menyenangkan
Tapi, mudik akhirat? Seadanya?  tidak tahu bekalnya apa? Bahkan tidak ada yang siap mudik sekarang juga

4) Buah tangan mudik
Iya, bahagia sekali bisa membawa buah tangan oleh-oleh bagi mereka yang dikampung, buah tangan tidak seberapa tetapi bernilai
Tapi, buah tangan mudik akhirat belum jelas? Karena tempat persinggahan belum tentu bertemu

5) Selama merantau
Benar, selama merantau, hidup seadanya, pakaian, makanan dan tempat tinggal, yang penting pulang kampung sukses dan membawa semua keberhasilan di perantauan
Tapi, mudik akhirat telah dilupakan, pura-pura lupa atau sengaja dilupakan, malah bermegah-megah di tanah perantauan, sejatinya tanah perantauan semu

Kitalah perantau itu..
Sekedar lewat, sebagaimana musafir yang mampir sebentar di bawah pohon kemudian pergi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.”(HR. Tirmidzi)

~Raehanul Bahraen

Tiga hari lg menuju Kemenangan! Yang lagi pada mudik, Fii amanilillah... 
Semoga selamat sampai tujuan. Selamat berkumpul dengan keluarga.

•┈┈┈┈•✿❁❁✿•┈┈┈┈•

SEMANGAT Ramadhan!
Selamat menikmati perjalanan bagi siapa saja yang sedang berada dalam perjalanan!
Semoga kali ini kita bisa benar-benar meraih KEMENANGAN :')
Allahumma aamiin~

No comments:

Post a Comment