Sunday, May 22, 2016

TARHIB RAMADHAN; BAGAIMANA KIAT-KIAT MERAIH SUKSES RAMADHAN?

Oleh: Ummi Asma
Ahad, 22 Mei 2016
Masjid Al Amal

Berbicara tentang Ramadhan, sesungguhnya ini bukan tema baru.. bukan ilmu baru. Kita berbicara tentang Ramadhan, ini bukan untuk kali pertamanya kita bertemu dengan Ramadhan. Permasalahannya adalah, pada Ramadhan yang lalu apakah kita sudah melaluinya dengan sebaik-baiknya? Semoga kita menjadi orang yang bertakwa, beriman dan selalu bersyukur.

Rasulullah bersabda yang intinya bahwa sebagian dari umatku melewati Ramadhan tanpa membawa apa-apa. Nah, mudah-mudahan kita semua bukan termasuk salah satu diantaranya. Aamiin.

Ada sebuah kisah..
Suatu ketika ada dua orang perempuan yang di hadapannya ada mangkuk. Kedua perempuan itu Dua perempuan ini menghalalkan apa yang Allah haramkan, kemudian mengharamkan apa yang DIA halalkan. Maksudnya puasanya berjalan, tetapi ghibahnya juga tetap jalan. Sesungguhnya ghibah tuh ngga hanya diucapkan, bahkan isyarat tangan atau isyarat mata kalau memang sudah tahu sama tahu tuh bisa masuk dalam kategori ghibah. Oleh karenanya, kita tuh jangan hanya sekedar menjaga lisan tapi jaga juga seluruh perilaku lalu tindakan dan anggota tubuh kita.

Bulan Ramadhan tuh pintu surga dibuka seluas-luasnya dan pintu neraka ditutup serapatnya. Oleh karenanya, kita harus bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Ada sebagian orang yang melewatkan Ramadhan tidak jauh dari bulan-bulan sebelumnya. Ada suatu bahasan mengenai 20 ciri Ramadhan kita dapat dikatakan GAGAL:

1. Ramadhan menjadi gagal ketika tak ada persiapan. Karena seseorang asik dengan dunianya sendiri, baik dunia studi maupun non studi. Ini terjadi akibat seseorang ngga punya persiapan:
  • Ruhiyah
  • Pemahaman
  • Fisik, apalagi kalau tak terbiasa melaksanakan shaum
  • Harta, sesungguhnya sedekah pada bulan Ramadhan bisa berlipat-lipat ganda karena keteladanan Rasulullahpun berkali-kali lipat dan ngga ada hitung-hitungan.
2. Ramadhan menjadi gagal ketika kita melaksanakan shalat wajib di penghujung waktu. Padahal sesungguhnya pahala berkali-kali lipat pada bulan Ramadhan, terlebih lagi untuk puasa wajib.

3. Ramadhan menjadi gagal ketika malas melaksanakan ibadah sunnah. Rasulullah SAW bersabda yang intinya bahwa pahala ibadah sunnah dapat disamakan besarnya dengan pahala ibadah wajib. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman dan karena mudah terkena godaan syaithan.

4. Ramadhan menjadi gagal ketika kita memiliki sikap kikir dan rakus pada harta. Mau mengeluarkan ketika Ramadhan tapi sayang dan ditunda-tunda. Padahal tidak siapapun yang tau kapan usianya akan berakhir, kapan harta yang dimiliki akan habis dan kapan lagi ada kesempatan apabila tidak disegerakan. Oleh karenanya, jangan pernah ragu untuk mengeluarkan sebagian rejeki yang kita miliki dengan niatan karena Allah.

5. Ramadhan menjadi gagal ketika kita malas membaca Al Qur'an, terlebih lagi apabila Al Qur'an tersebut dibawa kemana-mana. Bahkan payahnya tidak sekalipun khatam pada bulan Ramadhan. 

6. Ramadhan menjadi gagal ketika kita mudah marah. Rasulullah SAW bersabda bahwa seorang pemenang bukanlah mereka yang menang dalam perkelahian, melainkan mereka yang bisa menahan amarahnya.

7. Ramadhan menjadi gagal ketika kita gemar berlaku sia-siap dan dusta. Puasanya jalan terus, tapi tetap mencaci; maki; berbuat dusta.

8. Ramadhan menjadi gagal ketika kita memutuskan tali silaturrahim. Barangsiapa yang memutuskan tali silaturrahim, maka Allah akan memutuskan rahmat darinya.

9. Ramadhan menjadi gagal ketika kita labil dalam hidup.

10. Ramadhan menjadi gagal ketika kita menyia-nyiakan waktu.

11. Ramadhan menjadi gagal ketika kita tak bersemangat menyiarkan syi'ar Islam.

12. Ramadhan menjadi gagal ketika kita berkhianat dan tidak menyampaikan amanah.

13. Ramadhan menjadi gagal ketika kita rendah motivasi dan tidak berjamaah. Ini berawal karena enggan ikut shalat berjamaah.

14 . Ramadhan menjadi gagal ketika kita tinggi ketergantungannya kepada makhluk atau mengikuti hawa nafsunya.

15. Ramadhan menjadi gagal ketika kita malas membela dan menegakkan kebenaran. Rasulullah SAW berkata bahwa 700 kali lipat pada bulan Ramadhan yang menyeru kepada kebaikan.

16. Ramadhan menjadi gagal ketika kita tidak mencintai kaum dhuafa. Cuek. Padahal boleh jadi ada saudaranya yang kekurangan bahan makanan, sedangkan kitanya sendiri mendapat kelebihan makanan.

17. Ramadhan menjadi gagal ketika kita tidak memaknai akhir Ramadhan dengan benar. Yaitu tidak memperbanyak istighfar dan melakukan hal-hal yang mengarah kepada kebaikan.

18. Ramadhan menjadi gagal ketika kita terlalu sibuk menyambut datanganya hari raya, sehingga lalai untuk beri'tikaf.

19. Ramadhan menjadi gagal ketika kita salah paham menyikapi idul fitri. Jadi jangan sampai ibadah kita justru menurun ketika menjelang lebaran. Ckck.

20. Ramadhan menjadi gagal ketika kita tidak mengikat harmonisasi keluarganya. Bulan Ramadhan sebenarnya salah satu momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga.

Semoga kita dapat memperbaiki segala macam kegagalan pada bulan Ramadhan yang telah lalu. Dan oleh karena itu, kita bisa memulainya dengan mengoptimalkan perbekalan kita dengan doa. Kita harus bisa berperan sebagai orang yang menyebarkan kebaikan. 

Apabila kita ingin meraih kesuksesan pada bulan Ramadhan, maka persiapkan bekal dari sekarang:
  • Bekal pertama adalah puasa. Sebagian ulama mengatakan bahwa menanamnya pada bulan Rajab, tumbuh pada bulan Sya'ban dan kita panen ketika bulan Ramadhan. Jadi Ramadhan tuh bukan bulan untuk menanam. Ada sebagian ulama lainnya yang berpendapat bahwa bekal kita menyambut Ramadhan diantaranya, berdoa agar dijumpakan kembali dengan bulan Ramadhan dan menuntaskan hutang-hutang puasa yang belum dibayar.
  • Latih keikhlasan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Berdoa agar ketika Ramadhan tidak justru dibuai oleh hal-hal yang tak berguna dan melenakan, termasuk banyak digoda oleh hawa ngantuk yang justru membuat diri ngga produktif. Sesungguhnya do'a adalah senjata orang mukmin.
  • Menghidupkan malam, berbekal dengan qiyamul lail. Rasulullah berkata bahwa ada bulan lalai antara bulan Rajab dengan Ramadhan yaitu bulan Sya'ban. Ibadah terkesan dipending dengan alasan "tanggung". Misalnya, "tanggung nih shalat malamnya pas Ramadhan aja deh". Padahal sesungguhnya pada sepertiga malam terakhir adalah saat dimana munajat kita dapat didengar oleh-Nya.
  • Kalau ingin hafalan Al Qur'an dan target baca Al Qur'an tuh jangan hanya digencarkan pada Ramadhan. Mulailah dari sekarang. Buat targetan tilawah, tadabbur dan hafalan.
  • Berbekal dengan ibadah tambahan, terutama ibadah sunnah. Rasulullah berkata bahwa orang yang dicintai Allah adalah mereka yang senantiasa mendekat pada-Nya, tidak hanya mengandalkan ibadah wajibnya saja. Menyempurnakan yang kurang, menutupi yang salah.
  • Bertaubat dengan sungguh-sungguh dan senantiasa beristighfar. Kalau mau taubat tuh jangan nunggu bulan Ramadhan, tetapi dari jauh-jauh hari sebelumnya. Jangan sampai ada hijab antara do'a kita dengan Allah karena masih ada orang yang belum ridha atau ada kesalahan kita yang belum disadari.
  • Perbekalan dengan i'tikaf. Jangan tiba-tiba kita semangat buat i'tikaf, tetapi persiapkan dari sekarang.
Ada rumus nih, 5 M:
  • Menumbuhkan azzam, tekad dan semangat yang kuat karena yang akan datang adalah tamu kemuliaan.
  • Membuat rancangan program Ramadhan, baik pribadi; keluarga ataupun lingkungan sekitar.
  • Melakukan aktivitas terbaik, buat jadwal secara rutin.
  • Menghindarkan diri dari hal-hal apapun itu yang tidak bermanfaat. Jangan sampai terpengaruh dengan hal-hal yang bisa mengurangi pahala dari puasa kita. Sesungguhnya balasan terhadap puasa Ramadhan adalah langsung dari Allah SWT. Semakin taat dan semakin lelah karena lillah, maka insyaaAllah balasannyapun ngga akan 
  • Menjadikan Ramadhan sebagai ajang untuk perbaikan diri.
20 kiat meraih suksesnya Ramadhan:
  1. Kobarkan semangat bertemu Ramadhan
  2. Planning
  3. Perlambat sahur, percepat buka
  4. Tidak berlebihan dalam makan
  5. Tunaikan zakat
  6. Tilawah Al Qur'an, buat targetan khatam
  7. Tingkatkan pemahaman Agama
  8. Disiplin, maksimalkan pengawasan dari Allah
  9. Hidupkan malam, idealnya pagi sampai sore ngga terlalu capek
  10. Jauhkan yang negatif
  11. Berikan ifthor dan takjil
  12. Banyak berdzikir
  13. Tentukan skala prioritas
  14. Amal sosial kepada dhu'afa
  15. Jaga hati, lisan dan sikap
  16. Berusaha untuk i'tikaf
  17. Jauhi perkara yang meragukan
  18. Pahami apa yang dilarang pada bulan Ramdhan
  19. Puasa syawal
  20. Tidak berlebihan dalam idul fitri

No comments:

Post a Comment