Monday, May 30, 2016

I Must Write Something (!)

Bismillahirrahmanirrahim.

Menuju penghujung bulan lima hingga akhirnya bertemu dengan bulan keenam :)

Pada kesempatan kali ini mungkin sekedar mengingat kembali rangkaian kata yang tanpa sadar dibuat sekitar tahun lalu, ntah dalam rangka apa (^_^;)

Sebelumnya terimakasih telah diingatkan agar tidak merasa enggan untuk menulis, apapun itu.
Judul postingan kali ini terinspirasi dari challenge yang sebenarnya diadakan setiap bulan. (^_^;)


Memang... seharusnya... bagaimanapun juga, tanpa harus diingatkan terlebih dahulu... I MUST WRITE SOMETHING !

***

Berbicara tentang isi hati, pasti ada hal yang tidak sepenuhnya dapat diungkapkan. Tertahan. Sesak. Menjadi beban.

Ketika kita melangkahkan kaki untuk menghindari segala macam hal yang memang seharusnya terjadi, mampukah kita mengelak? Jika tidak, mengapa?

Sore hari lalu, di taman itu.. seakan mengingatkanku akan nyanyian daun kering yang berguguran.

Satu demi satu tertiup angin. Kemudian jatuh perlahan.

Ada hal dimana kita tak bisa kembali melihat ke belakang.

Sore itu, misalnya. Ketika langit dirasa tak lagi bersahabat, seakan menghancurkan nyanyian daun kering yang berjatuhan.

Lalu? Adakah yang perlu disesali?

Bahkan jika melihat kenyataan, maka tak ada seorangpun yang dapat memahami.

Yaaa..

Itulah yang terjadi ketika berbicara mengenai hati.

***

Teruntuk siapa saja, dimanapun berada. Selamat melanjutkan perjuangan!
Jangan pernah bosan untuk menebarkan kebaikan.
Jikalau ada pihak yang tidak memberi dorongan,
maka jadikan itu sebagai motivasi diri untuk terus dan terus melangkah maju ke depan!

SEMANGAT menyambut datangnya bulan suci Ramadhan,
yang tahun ini jatuh pada bulan enam yang dirindukan.
Semoga aku, kamu, dia, mereka dan kita semua masih diberikan waktu dan kesempatan
untuk bertemu dengan bulan yang penuh dengan keberkahan
aamiin allahumma aamiin¬

3 comments:

  1. Berbicara tentang isi hati, pasti ada hal yang tidak sepenuhnya dapat diungkapkan. Tertahan. Sesak. Menjadi beban.

    Ketika kita melangkahkan kaki untuk menghindari segala macam hal yang memang seharusnya terjadi, mampukah kita mengelak? Jika tidak, mengapa?

    Sore hari lalu, di taman itu.. seakan mengingatkanku akan nyanyian daun kering yang berguguran.

    Satu demi satu tertiup angin. Kemudian jatuh perlahan.

    Ada hal dimana kita tak bisa kembali melihat ke belakang.

    Sore itu, misalnya. Ketika langit dirasa tak lagi bersahabat, seakan menghancurkan nyanyian daun kering yang berjatuhan.

    Lalu? Adakah yang perlu disesali?

    Bahkan jika melihat kenyataan, maka tak ada seorangpun yang dapat memahami.

    Yaaa..

    Itulah yang terjadi ketika berbicara mengenai hati.

    ***

    Serius ini keren banget.
    👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan serius juga.. suatu penghargaan tersendiri loh mendapat komentar seperti itu dari calon penulis serial komedi :')
      *ambil tisu*

      Delete
  2. Berbicara tentang isi hati, pasti ada hal yang tidak sepenuhnya dapat diungkapkan. Tertahan. Sesak. Menjadi beban.

    Ketika kita melangkahkan kaki untuk menghindari segala macam hal yang memang seharusnya terjadi, mampukah kita mengelak? Jika tidak, mengapa?

    Sore hari lalu, di taman itu.. seakan mengingatkanku akan nyanyian daun kering yang berguguran.

    Satu demi satu tertiup angin. Kemudian jatuh perlahan.

    Ada hal dimana kita tak bisa kembali melihat ke belakang.

    Sore itu, misalnya. Ketika langit dirasa tak lagi bersahabat, seakan menghancurkan nyanyian daun kering yang berjatuhan.

    Lalu? Adakah yang perlu disesali?

    Bahkan jika melihat kenyataan, maka tak ada seorangpun yang dapat memahami.

    Yaaa..

    Itulah yang terjadi ketika berbicara mengenai hati.

    ***

    Serius ini keren banget.
    👍

    ReplyDelete