Monday, May 9, 2016

Ojo Kemrungsung Le.. Kabeh Wes Ono Seng Ngatur..

Bismillahirrahmanirrahim.

Belakangan ini seolah diingatkan untuk tidak tergesa-gesa ataupun terburu-buru dalam mengambil suatu tindakan. Apapun itu. Hal ini juga yang mengingatkan pada salah satu gambar yang berhasil diambil tertanggal 26 Januari 2016 lalu. Tepat sebelas hari setelah dia bersama-Nya :)

Hari itu, di perjalanan pulang dari kampus secara ngga sengaja melihat mobil yang bagian belakangnya tertempel stiker bertuliskan "Ojo Kemrungsung Le.. Kabeh Wes Ono Seng Ngatur.." Kalimat sederhana berbahasa djawa ini menurutku memuat makna yang bisa bikin terdiam dan termenung. Karena merasa amat disayangkan kalau nantinya nasehat tersebut begitu saja dilupakan, segera saja akunya ambil hape untuk mengabadikannya. Alhamdulillah, I got it!


Hari itu pulang dari kampus dengan senyuman. Bertepatan dengan pengambilan KHS (Kartu Hasil Studi) yang andai saja dapat langsung aku perlihatkan pada dia yang telah banyak berkorban. Illahi Rabbi semoga Engkau berkenan untuk menyampaikan salam serta berjuta cerita yang telah aku titipkan. Allahumma aamiin..

Tentang tergesa-gesa...


Jangan tergesa-gesa memuji atau mencela seseorang. Boleh jadi orang yang berbuat baik padamu sekarang, berubah buruk kepadamu nanti. Dan bisa jadi orang yang berbuat buruk kepadamu hari ini, berubah menjadi baik padamu suatu hari nanti. - Abdullah bin Mas'ud


Tidak hanya dalam menilai, memuji ataupun mencela seseorang. Namun dalam segala macam hal lain, alangkah baiknya kita tidak begitu saja bersikap tergesa-gesa ataupun terburu-buru dalam bertindak.


Tergesa-gesa itu berbeda dengan bersegera. Allah SWT memerintahkan kita untuk bersegera dalam berbuat kebaikan, bukan tergesa-gesa. Karena tergesa-gesa biasanya disertai nafsu, sedangkan bersegera dikarenakan pemahaman untuk bertindak. Karena itu, mari kita tidak tergesa-gesa dalam mengerjakan suatu hal dan bersegera untuk berbuat kebaikan.



Sebagai contoh, ada dua orang yang diminta mengerjakan sebuah pekerjaan yang harus diselesaikan dalam 7 hari. Orang pertama mengerjakannya langsung pada esok harinya, sementara orang kedua baru akan mengerjakannya tepat satu hari sebelum batas akhir. Ternyata di satu hari sebelum batas akhir tersebut ia harus mengerjakannya dengan tergesa-gesa, sehingga ia harus begadang semalaman. Di samping itu, orang pertama dapat tidur dengan nyenyak. Keesokan harinya mereka mengumpulkan tugasnya dan hasilnya sama. Namun, orang pertama yang bersegera mengerjakan wajahnya terlihat segar sementara yang terburu-buru wajahnya tampak pucat karena kelelahan.



Sekilas, memang tergesa-gesa dan bersegera ini hampir sama. Namun, kedua hal ini amatlah berbeda. Allah SWT juga menjelaskan dalam Al Quran bahwa manusia telah dijadikan bersifat tergesa-gesa, "Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (azab)-Ku. Maka, janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera." - QS. al Anbiya : 37


Begitu juga dengan ibadah. Alangkah baiknya kita tidak tergesa-gesa dalam beribadah, misalnya shalat. Termasuk berdo'a atau ketika kita meminta pada-Nya. Jangan celakai diri dengan bersusah payah untuk menggugat Dzat Yang Maha Menguasai Segalanya. Maksudnya memaksa bahkan sampai mengancam agar apa yang diharapkan dapat segera diwujudkan untuk menjadi kenyataan. Sungguh.. Dia Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya, bukan sebatas apa yang hamba-Nya inginkan. Duhai diri, usah risau dengan Ketetapan Illahi Rabbi. Karena sesungguhnya manusia tuh memang ngga tau apa-apa. Oleh karenanya, sudah menjadi salah satu kewajiban kita untuk terus bersyukur ketika dilimpahkan nikmat oleh-Nya serta bersabar ketika dihadapkan dengan ujian berupa musibah yang pastinya dapat kita lalui.


Allah SWT berfirman, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” - QS. Al Baqarah : 286


Kembali kepada tergesa-gesa...


Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Asyaj ‘Abdul Qois, “Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu sabar dan tidak tergesa-gesa.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)


Waspadalah pula dari sifat yang jelek ini yaitu tergesa-gesa karena sifat ini sebenarnya berasal dari was-was setan. Dari Anas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Referensi:
- dakwatuna.com
- rumaysho.com

Jangan tunggu menyesal, baru terpikir untuk bertindak. Tetapi berhati-hatilah dalam bertindak agar nantinya tidak ada penyesalan, melainkan adanya hikmah yang dapat diambil dari setiap kejadian.

Semoga aku, kamu, dia, mereka dan kita semua bukan termasuk orang mudah tergesa-gesa dalam bertindak. Aamiin allahumma aamiin,,

ditulis sebagai salah satu pengingat diri
agar tak bosan untuk berbenah diri
serta bersyukur atas segala nikmat yang Dia beri
selamat malam, selamat mengukir mimpi!

2 comments:

  1. Jangan terburu-buru menikah misalnya? berlaku juga enggak mas :'D

    ReplyDelete
  2. jiahhaha, dalam hal apapun kak dan itupun termasuk juga :p
    btw.... saya perempuan loh :'D

    ReplyDelete