Sunday, June 29, 2014

"Minimnya Pendidikan Mental"

Bismillahirrahmanirrahim.
Yang dimaksud dengan pendidikan mental disini adalah didikan kepada dirinya sendiri, dimana ia mendidik dirinya serta mengarahkannya kepada arahan yang sesuai dengan syari'at serta tujuan diciptakannya manusia. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk menyucikan dan mendidik dirinya, Allah berfirman,
"Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya."
(QS. Asy-Syams : 9-10)

Menyucikan diri adalah dengan melakukan ketaatan kepada Tuhannya, dan mengotori jiwa adalah dengan melakukan maksiat. Pendidikan mental kepribadian adalah tuntutan mendesak yang harus dilakukan oleh setiap pribadi yang hendak bersikap konsisten, karena jiwa manusia adalah bagaikan binatang, jika engkau melepas tali kekangnya, maka binatang itu akan membuatmu kewalahan, bahkan akan membuatmu binasa, sedangkan jika engkau dapat mengekang binatang itu dengan tali kekangnya, maka engkau akan dapat mengatur serta mengendalikannya sekehendakmu.
Orang yang melalaikan dirinya dan mengabaikan pendidikannya, maka engkau akan mendapati bahwa orang itu selalu dalam keadaan bingung, gelisah, tidak memiliki pedoman, tidak tenang, serta tidak memiliki kekuatan dalam bersikap konsisten. Dan sulit bagimu untuk menjumpai seseorang yang mendidik dirinya dengan pendidikan yang serius, khususnya di zaman ini, dimana teladan sudah menjadi langka, sementara ombak tipu daya dan fitnah di tengah kehidupan ini semakin besar datang kepada kita secara tiba-tiba dengan segala sesuatu yang baru. Keadaan seperti ini akan menenggelamkan sikap konsisten seseorang yang minim didikan jiwanya. Berikut ini beberapa sarana yang dapat membatu untuk menyucikan jiwa:
1. Bersungguh-sungguh dalam melawan hawa nafsu, ini merupakan salah satu cara untuk menuju selamat, jalan untuk mencapai kebaika serta ketenangan. Allah berfirman, "Da orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. Al-Ankabut : 69)
2. Menjaga shalat lima waktu dengan mengerjakan seluruh rukun dan kewajibannya dengan penuh ke-khusyu'an, khususnya dalam hal bersegera ke Masjid. Adalah merupakan suatu aib jika kamu dapati orang yang konsisten beragama terbiasa berada pada shaf yang terakhir atau shaf sebelum yang terakhir lalu ia mengaku sebagai orang yang konsisten.
3. Hendaknya membiasakan diri untuk membaca Al-Qur'an setiap hari, minimal satu juz sehingga dalam satu bulan dapat satu kali khatam Al-Qur'an :')
4. Melaksanakan shalat malam. Demi Allah, sesungguhnya inilah Madrasah Muhammadiyah (lembaga pendidikan Nabi Muhammad SAW), yang telah melahirkan orang-orang besar, para pelaku kemuliaan dan merupakan ciri para shalihin dan kemuliaan seorang Mukmin. Hendaknya engkau menekuninya, walaupun hanya melakukan dua rakaat sebelum tiba waktu shalat Shubuh :')
5. Banyak melakukan amalan sunnah, seperti: sedekah dan berpuasa. Dua hal itu adalah perbuatan yang paling dicintai Allah setelah ibadah wajib.
6. Banyak berdo'a dan mulai membiasakan membaca do'a: "yaa muqallibal quluub; tsabbit qulbiy 'alaa diinik"
"Wahai Dzat Yang Membolak-Balikkan Hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu"
Dan memohonlah kepada-Nya untuk memperbaharui iman di dalam hati ini :')
Masih banyak hal lainnya yang dapat membantu mendidik jiwa, dan inti dari pendidikan jiwa adalah takut kepada Allah.. Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya :')

*dikutip dari buku "31 SEBAB LEMAHNYA IMAN" halaman 20-23

No comments:

Post a Comment