Tuesday, June 3, 2014

"Kurang Ikhlas"

Bismillahirrahmanirrahim.
Allah SWT berfirman (yang artinya),
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus." [QS. Al-Bayyinah : 5]

Firman Allah SWT lainnya,
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-sekali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya." [QS. Al-Hajj : 37]

Ibnu Abbas r.a berkata, "Artinya adalah bahwa yang dapat sampai kepada Allah adalah niat (dari orang yang melakukan hal itu)."
Dan nilai suatu perbuatan amat tergantung pada niat, barangsiapa yang baik niatnya, maka perbuatannya itu akan menjadi baik dan ia pasti teguh, terhindar dari kelemahan dan terhindar dari fitnah dalam keberagamaannya; dan ia akan terhindar dari kesesatan dan penyimpangan, sebagaimana Firman Allah SWT,
"Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka." [QS. Al-Hijr : 40]

Diriwayatkan bahwa Umar bin Al-Khaththab r.a berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya pekerjaan-pekerjaan itu tergantung pada niat-niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan (ganjaran perbuatannya) sesuai dengan apa yang dia niatkan."
Imam an-Nawawi berkata, "Ini adalah hadist shahih yang telah disepakati keshahihannya, dan disepakati sebagai satu di antara hadist-hadist yang kedudukan dan keutamaannya sangat besar serta merupakan salah satu di antara hadist-hadist yang menjadi dasar-dasar Islam."

Ikhlas adalah (dimana) pujian dan hinaan manusia sama nilainya di sisimu, dan kesepadanan antara yang lahir dan yang batin pada dirimu. Pada zaman ini keikhlasan merupakan barang langka (tidak ada yang memilikinya), kecuali bagi mereka yang dirahmati Allah SWT. Apalagi di tengah kehidupan yang penuh tipu daya, lemahnya muraqabah (mawas diri) dan keyakinan. Hal itu bukan berarti bahwa ikhlas telah lenyap, akan tetapi untuk menuju kepada keikhlasan dibutuhkan kesungguhan dan latihan yang terus-menerus (mujahadah) dalam setiap amal perbuatan.

Suatu perbuatan jika telah dinodai dengan berbagai macam noda berupa riya' atau mencari krmasyhuran, maka sesungguhnya sikap itu akan menjadikan seseorang lemah dalam melaksanakan pekerjaan itu, bahkan pekerjaan itu akan menjadi sia-sia.
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah bersabda, "Allah SWT berfirman, 'Aku paling tidak sangat membutuhkan kesyirikan, maka barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang dalam perbuatan itu ia mempersekutukan-Ku dengan selain Aku, maka Aku akan meninggalkannya dan perbuatan syiriknya'." [HR. Muslim]

Terkadang seseorang telah ber-iltizam atau bersikap konsisten hingga ia termasuk ke dalam golongan orang yang konsisten. Akan tetapi tujuannya bukan untuk konsistensi itu sendiri dan tidak pula bertujuan untuk mendapat ridha Allah SWT melainkan ia memiliki maksud-maksud lain yang dengan cepat akan menghancurkan sikap konsistennya itu, karena ia tidak mengharapkan Allah SWT dan kehidupan di akhirat.

Abu al-Qasim al-Qusyairi berkata, "Ikhlas itu adalah memusatkan niat dalam melaksanakan ketaatan hanya kepada Allah SWT semata. Yairu melakukan ketaatan dengan maksud hanya untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Tiada maksud lain, seperti untuk mendapat perhatian, pujian manusia, atau tujuan-tujuan lain yang bukan untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT."

Sahal bin Abdullah at-Tasatturi berkata, "Ketika orang-orang bijak menafsirkan ikhlas, maka mereka tidak mendapatkan selain pengertian bahwa hendaknya bergerak atau berdiamnya seseorang dalam situasi terlihat ataupun tersembunyi adalah hanya karena Allah SWT semata, tidak dinodai oleh hawa nafsu ataupun dorongan duniawi."
Maka barangsiapa yang mendambakan keselamatan di dunia dan di akhirat, maka hendaknya ia bersikap ikhlas dan terus-menerus mengawasi niatnya, karena hanya dengan sikap itulah suatu pekerjaan memiliki nilai ibadah; pekerjaan sedikit (kecil) yang disertai keikhlasan itu lebih baik daripada pekerjaan banyak yang hampa dari keikhlasan. Wallahu a'lam.

*Dikutip dari buku "31 SEBAB LEMAHNYA IMAN" halaman 10-14

No comments:

Post a Comment