Tuesday, February 11, 2014

Assalamu'alaikum..

Pada kalian ingin aku katakan..
Bahwa alasan dan lantunan kata yang kalian beri adalah sebuah kata yang indah untuk ku renungi …
Penuh emosi dalam ruhiyah seorang sufi yang mencari kebahagiaan ruhnya …
Sayangnya di dunia ini banyak manusia yang mencari bahagia dan tertawa diatas airmata orang lain …
Mereka menjadikan Allah sebagai alasan mereka …
menjadikan Allah asbab atas kehendak mereka …
menjadikan Allah sebagai kambing hitam mereka untuk menghalalkan dan mengiakan keputusan tanpa adab dan perikemanusiaan..
hingga mereka terlupa bahwa Allah lebih dekat dari urat leher mereka ..

Dia tahu segala galanya..
Dia tahu akan isi hati kita …
Dia akan menjadi saksi kita …
Dia akan membicarakan kita dalam pertemuan pertama dan terakhir kita diakhirat nanti!

Disana kita akan berbicara akan kisah kisah kita.
Setiap pertanyaan tidak akan tersisa.

Disana kita akan kembali mengingati nostalgia kita.
Janji kita.

Disana juga kita akan menghela nafas yang panjang saat kita melewati detik detik penantian suatu keadilan...

Kita pasti bertemu..
Kita akan memburu dan diburu...
rindu lalu …
Kita akan dihakimi oleh tamu agung yang maha adil..

Disana juga kita akan tertawa dan menangis..
Bedanya kita tidak akan tertawa diatas kesedihan orang lain..

Disana kita juga akan terkejut dengan sesuatu yang tidak kita sangka …
seperti mengejutkan orang lain dengan tindakan zalim kita yang tanpa sebab!
Tanpa soal dan tanpa tanya..

Begitulah kaitannya kita terhadap hablu minallah dan …
begitulah kaitannya kita terhadap hablum minannas …
karna keduanya memberi implikasi yang besar diakhirat..!

Saudariku,
Kita ditarbiyah untuk berakhlak.
Kita ditarbiyah untuk memahami ‘ ta’dib ‘ (adab )..

Karena apa?
Karena untuk menjadikan kita umat dakwah..
Menjadikan kita ‘Kader dakwah’..
Kader dakwah adalah ia yang mengutamakan dakwah dalam hidupnya..
Yang sanggup berjalan jauh mengorbankan rupiah, dollar dan euro karena mengejar dakwah…
Bukan mengejar wanita/lelaki yang diingininya...

Mereka amat berbeda..
Mereka berani berbeda karena ingin menjadi yang terbaik!
Yang berbeda belum tentu terbaik, tetapi yang terbaik pasti berbeda!

Terbaik yang berbeda bukanlah menolak dunia...
Bukanlah yang punya harta dan membakar hartanya..
Bukanlah yang tidur dan duduk dilantai walau mampu untuk
membeli sofa..

Tapi adalah yang mempunyai sifat ‘qawammah’ (menguasai diri )..
Yang mempunyai sifat tajarrud ( bulat hati ) kepada deen ini.
Yang mempunyai sifat ” benar’ dengan diri dan orang lain.
Yang sabar dan tidak istijal.
Yang tidak hipokrit!

Disinilah lahirnya jiwa hijrah..
Bukan kader yang hijrah yang lelaki/wanita karna dakwah..
Atau berhijrah kepada dakwah karena lelaki/wanita..
Tapi berhijrah kepada dakwah karena Allah..

Oleh itu jadilah sebaik baik manusia.
Manusia yang matang fikroh dan hati..
Bukan manusia yang seperti wayang ..
Yang menari dengan bayang bayang dakwah..
Untuk menyamar sebagai manusia..

Jadilah sebenar benar manusia.
Manusia akhirat.
Manusia yang mampu melihat yang lebih buruk dari dua keburukan!

Sahabatfillah…
Kita bukan malaikat..
Dan kita tak boleh jadi malaikat.
Kita tetap manusia.

Oleh sebab itu …
Mari kita bermuhasabah …
#Muhasabah diri kita..
seperti apakah diri kita.??
Sudah benar kah niat kita.?
Semoga muhasabah ini bisa membuka hati kita yg telah lama terkunci..
Aamiin allahumma aamiin :')

*re-post dari sebuah grup~

No comments:

Post a Comment