Friday, October 16, 2015

Mentari, sore itu...

***
Jum'at, 04 September 2015  17:30

Ada orang yang sok sibuk, ngerasa dirinya paling sibuk dan paling capek gitu *fyuuuuhh -_-

Sebut saja namanya Mentari.

Siang itu Mentari terlelap tepat 13 menit setelah merebahkan tubuhnya ke ranjang. Ntah mengapa, dia begitu merasa lelah ketika itu. Ia pun tertidur pulas tidak lama kemudian.

Matahari yang sebelumnya menampakkan cahayanya secara perlahan mulai tenggelam. Ya, tanpa disadari saat ini ternyata sudah sore. Tetapi Mentari juga belum terbangun dari tidur panjangnya.

Tetiba dari kejauhan muncul suara gaduh yang kian mendekat. Pada akhirnya, Mentari terbangun karenanya. Karena suara yang ntah dari mana asalnya, yang telah membangunkan bahkan menyelamatkan dari mimpi panjangnya. Katanya.

Diceritakannya bahwa Mentari memimpikan hal-hal yang dirasa menyebalkan pada masa lalunya. Mulai dari ‘pentas seni’, 'hewan liar’, 'berlari’, 'lawan’, 'musuh’, 'perpisahan’ dan semacam itu. Ntah, aku pun tak begitu mengerti. Hanya saja, ada satu hal yang dia simpulkan dari semua itu. Seolah mimpi itu berkata bahkan menantangnya untuk melepas semuanya, semua hal yang ada dalam mimpinya. Begitu katanya.

...
Mentari meninggalkan ruang kamar selama beberapa saat, lalu melihat jam ke arah ponsel.

Kenapa ke ponsel?
Bukankah terdapat jam yang cukup besar di dinding kamarnya?

Sesaat setelah Mentari melihat layar ponsel, rasanya seperti ada hal yang begitu menarik hatinya. Ternyata ada sebuah pesan singkat yang akupun tak tau dari siapa dan berisi pesan yang seperti apa ._.

Hening.

Mentari terdiam sebelum akhirnya mengetik beberapa kalimat balasan.

Wajahnya begitu datar. Tanpa ekspresi sedikitpun.

Aneh -.-

Usai mengetik, dia kembali meletakkan ponsel miliknya itu.

Tunggu dulu, kali ini ada yang berbeda...

Lihat!

Wajah Mentari terlihat begitu sumringah, bercahaya daaaann seketika menghapus tatapan datar yang sebelumnya.

Ada apa?

Kenapa?

Mengapa?

Apa yang terjadi?

Ah, Mentari enggan mengatakannya.

Seketika aku terdiam.

Hal apa yang bisa membuat gadis kecil itu begitu bercahaya, seolah ada suatu hal yang “wah” yang baru saja ia lalui.

Apakah berkaitan dengan pesan singkat yang baru saja diterimanya?

Tetapi, bukankah sampai ketika mengetik balasanpun hanya tatapan datar yang terlihat dari wajahnya?

Ah Mentari, kau gadis kecil yang selalu membuatku bingung...

***

No comments:

Post a Comment