Tuesday, March 20, 2018

Sebuah Buku: "Mensurgakan Pernikahan Kita"

Bismillahirrahmanirrahim.

#ResensiMaret


Judul: Mensurgakan Pernikahan Kita
Penulis: Ahmad Rifa'i Rif'an
Penerbit: Marsua Media
Tebal: 114 halaman
Resensor: L. Yuniasari

-

"Rumahtangga yang tak pernah ada masalah adalah rumahtangga yang tak pernah ada.."

Ehh? Masa iya? Iya mungkin ya, itu sih sekedar kutipan pengantar buku ini (^^;)a

...
Ada tiga pilihan dalam hidup kita ini yang tidak boleh kita pilih dengan main-main. Karena apabila ceroboh dalam memilih ketiganya, maka dampak yang bisa kita rasakan bukan hanya untuk waktu dekat saja, melainkan akan kita rasa di sisa usia kita.

Ya, setidaknya ada tiga pilihan dalam hidup ini yang perlu kita pilih secara jeli; teliti; dan sangat hati-hati. Tiga pilihan itu adalah pendidikan, profesi, juga pendamping hidup atau pasangan...
Betapa banyak di luar sana yang sebelum menikah sempat bertekad bahwa nanti, pada saat setelah menikah akan menjadi pribadi yang lebih baik. "Karena ada kekasih halal yang bisa diajak untuk saling memperbaiki diri," pikirnya.

Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak sedikit pula di luar sana yang setelah menikah justru semangat ibadahnya menurun, semangat untuk menebarkan kebaikannya merendah, semangat berbagi manfaatnya melemah, dan semua itu terjadi dengan dalih "sibuk dengan urusan keluarga".
Semoga yang seperti itu tidak juga terjadi pada KITA nanti. Allahumma aamiin.
Buku ini merupakan edisi revisi dari buku berjudul Akhirnya Kita Menikah yang berisikan cerita berdasarkan pengalaman dari sang penulis. Cerita yang dimaksud dalam buku ini kurang lebih terbagi dalam tiga bagian, mulai dari perjalanan sebelum pernikahan; ketika melangsungkan pernikahan; serta bagaimana beliau dan istri menghadapi permasalahan yang dihadapi setelah pernikahan.

Buku yang berisikan cerita-cerita yang ringan untuk dicerna ini menurut saya dapat menjadi salah satu referensi mengenai apa-apa yang kiranya perlu dipersiapkan, khususnya bagi orang-orang yang masih asyik menikmati masa lajangnya seperti saya ini hehe (^^;)v

Salah satu catatan pengantar lainnya yang tertulis dalam buku ini adalah bahwa pada saat kita mencari pendamping hidup itu sesungguhnya kita bukan hanya mencari 'teman' hidup di dunia saja, tetapi juga teman perjalanan menggapai syurga-Nya. InsyaaAllah KAMUlah orangnya. Allahumma aamiin.
Pernikahan merupakan suatu ikatan yang sakral, yang nantinya perlu kita pertahankan dengan ikhtiar serta komitmen dari tiap pasangan. Oleh karenanya, sebelum melangkah sampai ke sana maka yang diperlukan adalah persiapannya. Karena persiapan pernikahan bukan hanya tentang persiapan untuk hidup bersama dengan DIA yang kita cinta, melainkan untuk berbagai macam perjuangan yang akan dihadapi nantinya.
Selain penyampaian yang sederhana, penulis juga menyajikan hikmah dari tiap cerita yang disampaikan. Hikmah tersebut yang insyaaAllah sekaligus menjadi bahan pembelajaran yang sekali lagi juga menjadi bahan referensi untuk mempersiapkan hehe. Karena memang, pernikahan yang nantinya langsungkan; kita persiapkan; kita laksanakan; adalah pernikahan yang memang milik kita, punya kita, dan orang lain tidak perlu sibuk untuk terlibat di dalamnya...
Coba deh renungkan:
Yang jalanin rumahtangga? kita.
Yang hadapin resiko pernikahan? kita.
Yang susah maupun bahagia? kita.
Lalu kenapa kita bingung dengan komentar orang?
Ngapain kita ngukur baju kita dengan ukuran badan orang lain. padahal tiap orang hidup dengan takdirnya sendiri-sendiri.
Sekali lagi, teruntuk yang masih sendiri saat ini, maka manfaatkan masa-masa sendiri ini dengan hal-hal yang mengarah pada kebaikan. Pandai-pandaikan diri dalam mempersiapkan apa-apa saja yang perlu dipersiapan untuk pernikahan yang insyaaAllah nantinya akan KITA rasakan.

"Jangan takut menyegerakan pernikahan. Karena bagi orang-orang yang berniat baik menjaga diri dari potensi maksiat, masa' iya sih Tuhan tega menyengsarakannya.." -Halaman55

Udah ahh~
Selamat berbaik-baik dalam bersiap untuk men-surgakan pernikahan KITA *uhuk
///////////////////

No comments:

Post a Comment